Full Gospel Indonesia

Info

 
 

Files

 

Siaran

 

 

 

 

 

PELEPASAN PELAYANAN

Tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan

kesabaran menapat bagian dalam apa yang dijanjikan Tuhan

IBRANI   6:12

Pada 22, 23, 24 Desember 2004, Tuhan membangungkan saya pada pukul 3.30 pagi, dan badanku bergoncang selama tiga puluh menit, lalu hadiratNya tiba, dan Ia berbicara kira-kira dua puluh menit setiap pagi. Ia memberitahu saya, bahwa pelayanan tarian-mukjizat saya akan segera mulai. Ia berkata bahwa latihannya sudah sangat lama, dan Ia berterima kasih atas kesabaran dan ketaatan saya.

Pada waktu yang bersamaan ini, saya tahu beberapa orang sedang mengeluh tentang tarian saya di gereja. Saya percaya jikalau orang sungguh-sungguh dipenuhi Roh, mereka tidak akan mengeluh tentang apa yang dilakukan oleh orang lain di bawah kuasa Roh Kudus atau urapan. Jikalau badan gereja menerima suatu urapan istimewa, banyak anggotanya melakukan hal-hal aneh. Alkitab memberi kita banyak contoh untuk ini.

Suami saya dan saya ingin gereja kami sangat diberkati. Kami berdoa dengan tekun, dua kali sehari, tujuh hari seminggu. Suami saya bahkan berdoa pada setiap waktu makan. Kami sungguh berterima kasih bahwa gereja kami membiarkan Roh Kudus menari dengan leluasa melalui tubuh saya, dan Tuhan terus memberitahu saya: “Aku akan memberkati gereja ini. Pendeta senior, Pendeta Wolfson, adalah salah satu anak laki-laki yang sangat Kusayangi.

Ia adalah seorang yang suka menyenangkan Tuhan. Saya percaya itulah sebabnya saya dikirim ke gereja ini setalah saya dimarahi di gereja yang lama.

 

SATU TARIAN GEMBIRA

 

Pada hari Minggu pagi, 24 Desember 2000, ketika saya sedang berdoa di ruangan utama sebelum menari, tiba-tiba saya merasakan urapan yang lebih kuat dari pada biasanya ke atas saya, kemudian saya melihat Tuhan dalam pakaian dan mahkota NatalNya yang istimewa yang istimewa. Ia sedang berdiri di atas mimbar, tersenyum dan saya membalas dengan tersenyum padaNya.

Saya berkata, “Tuhan!”

Ia menjawab, “Sayang, Aku merayakan ulang tahunKu bersamamu.” Saat aku melihat Dia, saya tidak dapat berdoa lagi, sebab pikiran dan mata saya tertuju padaNya dan saya tidak dapat memusatkan pikiran saya untuk berdoa. Tuhan sudah mengetahui pikiran saya. Lalu hadiratNya hilang. Tarian khususnya pagi ini lebih gembira daripada waktu-waktu lainnya.

Selesai tarian gembira ini, Tuhan memberitahu saya, bahwa saya harus beristirahat selama dua minggu. Ia memerintahkan saya bahwa selama waktu ini saya tidak boleh menari tarian mujizat, tetapi saya boleh melakukan tarian persembahan.

 

SATU PERAYAAN NATAL

 

Harinya adalah malam Natal 2000. Setelah doa waktu tidur saya, Tuhan dan saya bercakap-cakap bersama sejenak, dan tiba-tiba suatu urapan istimewa jatuh ke atas saya, dan suara-penglihatan khusus keluar sebentar. Saya melihat wajah Tuhan memakai mahkota dan pakaian NatalNya berdiri di depan saya dengan tersenyum, lalu Ia berkata, “Sayang, Aku merayakan ulang tahunKu bersamamu.” Pada saat Ia mengatakan kata-kata itu, lagu-lagu surgawi yang istimewa datang dan saya mulai menari selama kira-kira tiga puluh menit.

Kegembiraan yang saya alami malam itu betul-betul tak terperikan. Tarian berakhir dan hadirat pakaian istimewa hari Natal Tuhan hilang. Kemudian hadirat Tuhan yang biasa muncul didepan saya. Ia berkata, “Sayang, engkau adalah puteriKu yang sangat istimewa pada hari-hari terakhir ini.”

 

HARI TAHUN BARU 2001

 

Setelah doa waktu tidur saya pada Hari Tahun Baru 2001, Tuhan memper-lihatkan lagi hadiratNya dalam pakaian dan mahkota emasNya yang istimewa kepada saya seperti yang telah Ia lakukan empat kali sebelumnya. Setiap dari waktu-waktu Natal dan Tahun Baru adalah sama.

Bedanya hanyalah Ia memberi saya lagu-lagu dan tarian-tarian yang berlainan setiap kalinya. Natal dan Tahun Baru ini, saya menghabiskan waktu yang sangat lama menari dan menyanyi, lebih baik daripada waktu-waktu sebelumnya.

 

PRESIDEN GEORGE W. BUSH

 

Setelah kebaktian pada 4 Pebruari 2001, Tuhan memberitahuku bahwa banyak hal-hal yang harus berubah. Ia mengatakan pada saya untuk tidak berdoa bagi janji-janjiNya untuk dipenuhi dalam pelayanan saya lagi. Saya telah berdoa dengan kata-kata yang sama sehubungan dengan janji-janjiNya selama hamper dua tahun.

Sejak Tuhan menunjukkan penglihatan tentang surga kepada saya, saya berdoa empat kali sehari, tujuh hari seminggu hingga kini. Saya tidak pernah luput sekalipun waktu doa. Apa saja saya mulai lakukan bersama Tuhan, saya tidak akan dapat berhenti atas kemauan saya sendiri sehingga Ia mengatakan kepada saya untuk berbuat demikian. Inilah sebabnya Tuhan menjauhkan semua orang yang saya kenal dari kehidupan saya. Tiada apapun atau siapapun dapat mengganggu pikiran saya selama Ia menyiapkan saya untuk pelayanan saya.

Tuhan telah memberitahu saya sebelum tahun pemilihan umum di Amerika Serikat bahwa George Bush adalah orang yang dipilihNya untuk menjadi presiden pada hari-hari terakhir. Saya tahu mengapa sangat sulit untuk menyelesaikan proses pemilihan dengan begitu banyaknya undian yang dipertikaian dan masalah-masalah lainnya. Ini disebabkan karena Setan tahu bahwa George Bush akan membuat suatu perubahan atas orang-orang Kristen di dunia ini, dan musuh sangat menentangnya.

Pada 27 Januari 2001 pagi, Tuhan mengatakan pada saya, bahwa melalui Presiden Bush Ia akan membawa banyak jiwa-jiwa kepadaNya pada hari-hari terakhir ini, dan musuh akan sangat berusaha untuk menang. Sebab itu, Tuhan memberitahu sayam bahwa setiap gereja harus mengusir setan keluar dan berdoa untuk presiden. Saya bersama orang-orang dalam kabinetnya berdoa setiap hari bagi dia dan setiap pagi sementara Tuhan membimbing saya. Saya harap setiap orang Kristen berdoa bagi dia, dan untuk anak-anak Saudara dan semua jiwa-jiwa yang sesat di dalam dunia yang kacau.

 

TARIAN-TARIAN KHUSUS DAN GAUN PUTIH

 

Pada 11 Pebruari 2001 pagi, ketika saya berjalan ke ruangan utama gereja kami, badan sayabergoncang dengan tak terkendalikan. Lagi, ini adalah suatu urapan yang sangat istimewa bagi saya. Setelah menari, Tuhan mengatakan kepada saya untuk memberitahu pendeta Wolfson bahwa tarian yang saya lakukan adalah sangat penting bagi Tuhan dan gereja, dan bahwa Ia sedang melepaskan berkatNya ke atas gereja. Saya berkata kepadanya untuk menanti dan menerima.

Sesudah kebaktian pada 4 Maret 2001, Tuhan berkata kepada saya, “Puteri, engkau harus mendapatkan gaun berwarna putih untuk hari Minggu, 11 Maret.”

Saya terkejut mendengar ini, tetapi saya tidak mempertanyakanNya. Saya tahu Tuhan tidak suka ditanyai apabila Ia menyuruh saya untuk melakukan sesuatu. Lagi-pula, saya sangat bergairah mengenai hal itu, sebab Tuhan memberitahu sayam bahwa saya akan memakai pakaian putih waktu mulai latiha-jasmani pada permulaan pelayanan mujizat saya. Ia menunjukkan saya suatu penglihatan di mana saya sedang memakai gaun putih berdiri di atas sebuah batu yang sangat besar dan menari di depan lautan.

Tuhan memberitahu saya dalam waktu yang sangat singkat untuk menda-patkan sebuah gaun putih, tetapi saya tahu ini amat penting sekali bagiku untuk menaati Dia dalam hal ini maupun dalam semua hal.

Sebab itu, pada 5 Maret 2001, saya pergi ke empat toko yang besar untuk mencari sebuah gaun putih, tetapi sangat sukar sekali untuk mendapatkan ukuran yang sesuai kecuali dibuat menurut ukuran saya. Akhirnya saya membeli satu, tetapi ia bukan menurut ukuran saya.

Pada 11 Maret, dalam perjalanan ke gereja saya menangis sepanjang jalan sebab saya merasa begitu rendah hati terhadap Tuhan. Saya bertanya dalam hati bagaimana Tuhan yang mahakuasa membiarkan seorang seperti saya memakai gaun pengantin untuk menari di hadapanNya.

Ketika saya sedang menangis, saya bertanya kepada Dia, kalau mungkin untuk tiba-tiba mengangkat saya seperti Elia pada waktu saya sedang menari. Dengan cara ini saya tahu setiap orang di gereja akan tahu bahwa saya bersama dengan Tuhan dan saya tahu suami saya aka menjaga Heaven is so Real! dan di terbitkan, kemudian setiap orang akan percaya bahwa ia benar, dan orang dari mana saja akan bersiap-sedia untuk kedatangan Tuhan. Tetapi Tuhan memberitahu saya bahwa saya harus tetap dibumi ini sehingga hari terakhir.

Pagi ini, untuk pertama kalinya, saya sungguh merasa cantik ketika saya sedang menari di depan Tuhan dan memakai gaun putih saya. Saya betul-betul merasa bahwa saya adalah mempelaiNya. Saya mengetahui bahwa jikalau orang-orang Kristen berkumpul, eringkali hanya seorang saja akan diurapi untuk pelayanan pada satu waktu.

Ketika saya sedang menari setiap sekali tarian, saya sangat terurapi dan hadirat Tuhan penuh atas saya, tetapi saya tidak pernah melihat seorangpun disembuhkan, sebab Ia belum melepaskan saya untuk melayani Dia dengan cara ini. Tuhan harus memastikan bahwa saya telah siap untuk dunia. Saya merasa bahwa saya telah siap untuk pelayanan saya sudah lama sekali, tetapi pendapat saya tidak berarti.

Apapun juga yang terjadi, saya akan menaati Tuhan saya dan akan menunggu Dia sehingga napas saya yang terakhir atau hari terakhir. Hidup saya di bumi ini tidak berarti apa-apa bagi saya jikalau saya tidak dapat menyenangkan Dia. Ada banyak hal yang Ia minta saya untuk melakukan, tetapi saya sangat mencintai Dia sehingga saya tidak akan pernah menentang Dia. Saya percaya bahwa barangsiapa benar-benar mencintai Tuhan tidak dapat menentang Dia.

Setelah kebaktian pada 11 Maret 2001, Tuhan memberitahu saya, bahwa saya harus memakai gaun putih pada setiap tarian mujizat sejak hari itu dan seterusnya. Ia berkata bahwa saya tidak boleh memakai warna lainnya, tetapi ia menerangkan bahwa saya tidak perlu memakai pakaian yang menarik perhatian dan mulanya.

MELEPASKAN JANJI PELAYANAN

 

Pada 25 Maret 2001, setelah saya berdoa di ruangan utama, hadirat keemasan Tuhan sedang berdiri di atas mimbar. Pada saat saya melihat Dia, saya mulai menangis. Tuhan berkata dengan tersenyum, “Aku melepaskan janji akan pelayanan-mu.” Sesudah itu, Ia ganti dalam pakaian biasaNya dan mulai berbicara kepada saya mengenai hal-hal biasanya.

Setelah kebaktian pada 27 Mei 2001, saya berdoa seperti biasa. Tuhan berkata kepada saya, “Dalam doamu yang akan datang engkau akan berbicara dalam bahasa baru.”

Beberapa jam kemudian saya mulai berdoa lagi. Suatu urapan khusus yang berapi-api, datang atas seluruh tubuh saya. Sangat di luar kebiasaan menerima suatu urapan seperti itu pada waktu doa siang hari. Kemudian saya teringat Tuhan memberitahu saya bahwa saya akan menerima suatu bahasa yang baru siang itu pada waktu doa.

Urapan begitu kuat sehingga saya tidak dapat berbicara, dan ternyata ini merupakan suatu bahasa baru lain yang telah diberikan oleh Tuhan kepada saya. Saya telah banyak kali menerima bermacam-macam bahasa, tetapi yang ini sangat lama. Saya memerlukan doa lebih lama dari biasanya. Dengan bicara-bahasa baru ini, saya tidak mengerti apa yang saya katakana. Tuhan memberitahu saya untuk tidak risau tentang ini. Ia meyakinkan saya, bahwa Ia mengerti semua yang saya katakana, dan Ia memberitahu saya bahwa Ia sedang membuka pintu untuk setiap bidang pelayanan mujizat saya.

Tuhan memberitahu saya bahwa mulai hari itu seterusnya saya tidak akan berdoa bagi mereka yang telah saya doakan untuk jangka waktu yang sangat lama sekali. Ia berkata bahwa saya harus berdoa untuk keluarga saya, pendeta saya dan gereja saya. Sejak itu saya berdoa untuk orang lain hanya pada waktu luang saya daripada pada waktu doa tetap saya.

 

LAGU-LAGU SURGAWI BARU

 

Keesokan paginya, saya mulai menyembah di hadapan Tuhan di rumah dengan cara yang sangat berbeda daripada yang oernah saya lakukan sebelumnya pada pagi hari. Sesudah saya berdoa, saya mulai menyanyi lagu-lagu surgawi baru yang Ia berikan pada saya sebelumnya. Ia juga memberi saya kata-kata untuk menyanyi.

Kemudian saya mulai melakukan tarian surgawi. Saya selalu menyembah dengan tarian sekali sehari sebelum makam siang, tetapi penyembahan pagi ini sangat lain, dan saya merasa saya berada di surga bersama Tuhan. Saya percaya Ia lebih suka kalau saya menyembah Dia daripada berdoa untuk orang lain. Ia juga memberitahu saya bahwa Ia telah mendengar setiap doa saya.

Saya telah berdoa tujuh hari seminggu bertahun-tahun lamanya. Ia selalu mengatakan, bahwa apabila ia mulai pelayanan mukjizat saya, saya harus memusatkan padaNya dahulu, kemudian pekerjaanNya, kemudian istirahat setiap hari sehingga hari terakhir. Ini menyadarkan saya bahwa saya tidak akan pernah mempunyai kehidupan social. Sesungguhnya, pelayanan saya sekali ia mulai, akan menjadi sangat singkat.

 

DUA MACAM TARIAN DAN NYANYIAN

 

Sejak pagi itu saya melakukan dua macam tarian dan nyanyian. Tarian pertama adalah penglihatam di pantai bersama Dia dan badan-rohani saya.  Sepanjang waktu itu saya menyanyi tanpa kata-kata. Tuhan dan saya dapat berbicara satu sama lain dari hati ke hati, dan saya dapat memuji Dia dengan pengertian. Saya merenungkan akan apa yang diperlihatkanNya kepada saya, dan saya merenungkan akan apa yang Ia lakukan bersama saya di surga. Saya juga membayangkan apa yang ingin saya lakukan di surga jikalau saya sampai disana, dan saya memuji Dia dengan cara yang sunguh luar biasa.

Kemudian Ia memberitahu saya apa arti saya bagi Dia, dan Ia memberitahu banyak janji-janji kepada saya – janji-janji yang berkaitan baik dengan waktu saya di bumi maupun masa depan saya di surga.

Tarian kedua mengandung kata-kata, tetapi saya tidak dapat mengerti kata-kata ini. Tarian ke dua persis sama seperti yang saya tarikan di gereja elama dua tahun. Tuhan menyebutNya tarian mujizat. Dalam setiap tarian-tarian ini, hadirat rohani Tuhan selalu berdiri di depan saya. Pada setiap tarian ia memberitahu saya, bahwa tidak ada yang lebih menggembirakan daripada saat yang khusus itu. Ini selalu membuat membuat saya sungguh gembira sehingga saya seakan-akan ingin terbang saja. Setiap tarian ini memakan waktu satu jam.

 

PINTU TERBUKA UNTUK PELAYANAN

 

Pagi hari 30 Mei 2001, sesudah berdoa di hadirat Tuhan, Ia memberitahu saya, “Aku memberikan suatu urapan istimewa ke atasmu.” Pada saat Ia berkata ini seperti ada api datang ke seluruh tubuh saya sejenak, kemudian suara-penglihatan keluar, lalu saya melihat hadirat Tuhan dalam jubah dan mahkota keemasan.

Segera sesudah itulah Tuhan berkata, “Puteri, Aku sedang membuka pintu untuk setiap bidang pelayananmu.” Ia berbicara tentang banyak hal sebentar, saya mengangkat tangan saya mengarahkan tangan saya kepadaNya. Ketika saya mengangkat tangan saya ke hadapanNya, ia meletakkan tanganNya di atas tangan saya dan berkata, “Aku memberkati engkau.”

Pada saat ini tubuh saya panas dan sesak napas, serta tangan saya mengatup sangat kuat sehingga kembali ke dada saya. Sesudah ini, tangan saya mulai bertepuk selama sekurang-kurangnya sepuluh menit karena gembira sekali.

 

 

 

 

BERTEPUK TANGAN

 

Pada malam Sabtu 16 Juni 2001, setelah doa waktu tidur saya, Tuhan menggerakkan tangan saya dengan banyak cara-cara yang berlainan. Keesokan harinya, sesudah doa pagi, Ia melakukan hal yang sama, dan Ia membuat tangan menyentuh mata saya sepuluh kali. Tuhan memberitahu saya, bahwa tarian pagi ini akan berbeda, dan begitulah halnya. Pagi ini saya menangis di gereja sebelum penyembahan, dan saya menangis hamper seluruh waktu dan tariannya adalah yang paling menggembirakan yang pernah saya tarikan.

Pada akhir tarian, tangan-tangan saya mulai bertepuk tak terkendalikan. Setelah ini berhenti, saya mulai berkata, “Aku mencintaimu, Tuhan.” Saya mengata-kannya berulang-ulang, selalu dengan tangan menjangkau kepadaNya.

Tuhan membiarkan saya beristirahat dan tarian mujizat selama dua minggu, dari 8 Juli sampai 15 Juli 2001, tetapi Ia menginjinkan saya menari tarian persem-bahan pada dua hari Minggu itu.

Kemudian pada 22 Juli 2001, Tuhan memberitahu saya, bahwa saya haris menari pada anak tangga pertama di atas podium.

 

SEORANG PENDETA YANG MEMAHAMI

 

Pada 29 Juli 2001, sesudah doa pagi ini, tangan saya menyentuh mata saya empat belas kali yang berlainan. Saya juga melihat banyak cahaya. Tangan dan lengan saya merasa terbakar. Pada saat saya masuk ke dalam gereja, saya dapat merasakan hadirat Tuhan, dan ketika saya berdoa, saya melihat Tuhan duduk di atas anak tangga pertama di mana saya seharusnya menari, dan kebanyakan kami berdua tersenyum terus.

Saya mendapat urapan yang khusus ke atas tubuh saya. Urapana ini lebih kuat daripada waktu lainnya ketika menari, dan saya juga merasakan lain dari sewaktu saya menari di atas lantai.

Sesudah kebaktian saya memberitahu Pendeta Wolfson bahwa saya telah menari di atas anak tangga pertama. Ia tidak tahu mengenai hal itu, sebab ia datang terlambat. Ia berkata, “Engkau harus melakukan apa yang Tuhan katakana.” Ia juga bertanya siapakah yang mengatakan sesuatu. Saya sangat mengasihi pendeta saya. Saya dapat mengetahui bagaimana ia mengasihi Tuhan dan kaut akan Dia. Saya juga menyukai khotbahnya. Tidak banyak pendeta yang dapat menyami khotbahnya. Ada yang mengatakan ia adalah bola apa. Ia memiliki cinta yang istimewa untuk generasi muda. Tuhan selalu mengatakan ia seorang anak laki-laki yang istimewa bagiNya.

Saya mengatakan tidak, tidak ada orang yang mengatakan apa-apa. Saya memberitahunya bahwa saya telah menari sejak saat penyembahan mulai. Tidak peduli apakah ada orang di sana atau tidak, saya harus maju ke depan pada waktu Roh Kudus menggerakkan saya. Tarian ini hanya untuk menyenangkan Tuhan, bukan orang. Ketika I apuas, barulah mujizat-mujizat akan terjadi. Tak terhitung berapa jam Tuhan menghabiskan waktu berusaha melatih saya untuk tarian ini. Ketika saya melakukan tarian ini Ia selalu tersenyum, buku ini sring kali menyebut tarian, tetapi ini sangat penting bagi Tuhan.

Pada malam 4 Agustus 2001, Tuhan memberitahu saya bahwa hari berikutnya akan menjadi tarian saya yang terakhir di atas lantai ruangan utama. Semua tarian yang saya lakukan di atas lantai adalah latiha.

Ia memberitahu bahwa Ia sangat puas hati sekali dengan latihan saya. Kemudian Ia meneruskan untuk menerangkan: “Aku tak dapat melakukan mujizat sementara Aku melatihmu untuk pelayanan. Tarian selanjutnya akan dilakukan di atas podium. Seluruh podium harus menjadi milikmu.” Bagaimana saya berharap Ia memberitahukan hal ini kepada saya sbelumnya supaya aku tidak berharap akan mujizat-mujizat setiap kali menari.

 

 

 

 

CARILAH WAJAH TUHAN

 

Pada malam 4 Agustus, setelah doaku, api Tuhan masuk melalui seluruh tubuh saya dan tangan saya menyentuh mata saya banyak sekali. Suara-penglihatan datang, dan saya mulai melihat gereja kami. Ketika saya sedang menari, hadirat Tuhan sedang berdiri di depan saya sambil tersenyum. Ia kelihatan lebih tinggi dari pada waktu-waktu lainnya, dan Ia memberitahu saya: “HadiratKu akan berada di hadapanmu untuk setiap tarian kerja-mujizat. Itulah sebabnya AKu melatihmu, supaya engkau dapat memusatkan perhatian hanya kepada Tuhanmu ketika engkau menari.”

Ia juga berkata: “Setiap tempat di mana engkau akan menari, seseorang harus memberitahu orang-orang lain apa maksud tarian itu; beritahu mereka untuk tidak memperhatikan tarianmu. Mereka harus menutup mata mereka dan mencari wajahKu dan memujiKu dengan segenap hati mereka dari permulaan tarian sampai akhir tarian jikalau mereka ingin diberkati.”

Ia juga memberitahu saya, bahwa saya harus menari setelah penyembahan selesai dan diiringi dengan sedikit musik penyembahan tanpa kata-kata. Ia melanjut-kan untuk menerangkan bahwa seluruh podium akan dipenuhi oleh hadiratNya dan saya akan menari di depan Dia. Setiap tarian yang saya tarikan, saya tahu hadirat Tuhan ada di depan saya, tetapi sangat susah bagi saya untuk melihat Dia.

Saya biasa berdoa, “Jangan sampai saya jatuh di atas lantai pada waktu saya menari,” sebab setiap kali saya pergi ke altar, badan saya mau jatuh. Tuhan mendengar doa saya, sebab pada setiap tarian, walaupun urapan begitu kuat dan tubuh saya seperti berkobar-kobar, saya belum pernah jatuh. Ini adalah satu sebab mengapa Tuhan membangun kuasa di dalam tubuh saya begitu lama.

 


TARIAN GEMBIRA

 

Sesudah berdoa, pada pagi hari 5 Agustus 2001, saya mendapat suatu urapan sangat khusus seperti biasa. Ini hanya terjadi apabila saya hatus melakukan tarian mujizat pada malam Sabtu dan Minggu pagi sebelum kebaktian. Pada waktu-waktu ini, tangan saya menyentuh mata saya empat belas kali. Setelah setiap sentuhan, tangan saya membuat tanda salib.

Di gereja, meskipun saya tahu bahwa ini adalah kali terakhir saya akan membuat tarian mujizat di atas lantai, saya merasa tenteram. Ketika saya menari, saya merasa sangat gembira dan saya merasa sangat lega karena tidak akan menari di atas lantai lagi. Saya tahu, seperti yang saya ketahui sekarang, bahwa Tuhan akan mengatur segalanya dengan sempurna.

Sesungguhnya, Tuhan telah bekerja sangat keras dan menghabiskan tak terhitung berapa jam lamanya melatih saya untuk ini. Sesudah saya menari, tuhan mengatakan kepada saya, bahwa saya telah melakukan dengan baik dan bahwa saya tidak perlu menari di atas lantai lagi. Ia berkata. “Sekarang engkau dapat berdiri di depan jutaan orang, sebab engkau telah dilatih dengan sempurna.”

Dari 9 Januari 2000 sampai 5 Agustus 2001, saya beristirahat hanya delapan kali antara tari-menari, selama dua minggu setiap kalinya.

 

GELAK TERTAWA KUDUS

 

Pada 21 Agustus 2001, ketika penyembahan Minggu pagi, sepanjang waktu saya di mimbar suatu kuasa yang sangat kuat datang pada saya, dan saya tidak dapat berdiri. Selama waktu penyembahan saya hanya duduk saja dan tertawa. Meskipun saya ingin berhenti tertawa, yang sebetulnya tidak saya kehendaki, saya yakin saya tidak dapat berbuat begitu. Ini adalah karena suatu karunia luar biasa yang saya namakan gelak tertawa kudus.


 
1
Hosted by www.Geocities.ws