Full Gospel Indonesia

Info

 
 

Files

 

Siaran

 

 

 

 

 

SEGALA KUASA

DI SURGA DAN DI BUMI

Yesus mendekati mereka  dan berkata :

“KepadaKu telah diberikan segala kuasa

di surga dan di bumi.”

MATIUS 28:18

Tahun 1996, sebagaimana yang telah dinubuatkan oleh Pendeta Larry Radolph, menjadi tahun yang paling luar biasa, menggairahkan, bermakna dan penuh kuasa atas hidup saya. Dimulai pada amalm Tahun Baru 1995. Urapan Tuhan begitu nyata sepanjang malam atas diri saya. Sesungguhnya, kehadirat Nya begitu panas sehingga saya hamper tidak dapat bernapas.

Saya telah mengalami hadirat dan kuaa Roh Kudus sebelumnya, tetapi malam ini sangat berbeda. Saya melewati waktu di mana ada kasih yang sangat dalam dan penuh menggairahkan, dan saya merasa bahwa sesuatu yang luar biasa uniknya tetapi penuh misteri akan terjadi paaddiri saya.

Apa yang saya alami bertentangan dengan akal budi dan logika, tetapi hadirat Tuhan begitu nyata sehingga saya merasa seperti saya telah dapat menjangkau dan memegang tangan Nya dengan nyata. Itu adalah suatu kenyataan rohani, tetapi jauh melampaui yang telah pernah saya alami dalam dunia yang alami.

Ada suatu kerinduan dalam hati saya. Bagaimanapun saya sadar bahwa yang perlu saya kerjakan hanya terus diam di hadirat Tuhan, dan Ia akan berbicara kepada saya dan menunjukkan hal-hal yang luar biasa. Selama malam yang panjang tetapi menyenangkan, saya berpegang pada suatu ayat dari Yeremia yang mengandung suatu janji dari Bapa kita : “Berserulah kepada Ku, maka Aku akan menjawab engkan dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kau ketahui.” (Yeremia 33:3).

Ketika saya menanti dengan harapan yang penuh ingin tahu, saya dapat mendengar petasan dan bunyi-bunyi keras lain dari orang-orang yang bersuka ria membahana di tahun yang baru. Dengan beralihnya tahun 1995 ke 1996, saya terus menanti, dan selama waktu subuh sehingga fajar saya menanti. Tak ada kejadian apa-apa, tetapi saya tetapi ingin mendengar dari Tuhan.

Tanggal 1 Januari 1996, hari yang dingin, lembab di Norhwest, tetapi ada suatu perasaan perasaan hangat yang indah di dalam hati saya yang tak dapat dihapuskan oleh angin musin dingin. Firman Tuhan berkata ke dalam hati saya, “Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!” (Mazmur 27:14).

Menanti – salah satu hal yang paling sukar untuk dilakukan di dunia akan tetapi adalah kunci dari pada pemberian kuasa yuang begitu besar dalam kehidupan rohani. Tuhan ingin kita menanti di hadirat Nya, karena dengan demikian kita mengembangkan kesabaran yang kita perlukan untuk bertumbuh dan melayani.

Meskipun malam sebelumnya saya tidak tidur sama sekali, pada hari Tahun Baru saya merasa tentram, gembira dan aktif sewaktu keluarga saya dan saya merayakan hari besar. Dari pukul 9 sampai 11 malam hari tahun baru panasnya hadirat Tuhan mengingatkan saya untuk berjaga semalaman lagi. Saya tidur sebentar, lalu bangun dan segar kembali, mendambakan suara Tuhan berbicara kepada saya.

Keadaan menghabiskan waktu hamper tanpa tidur ini berlangsung selama separuh pertama bulan Januari. Selama itu saya masih tetap belum mendengar Tuhan. Dengan iman, bagaimanapun saya merasakan bahwa sedang mempersiapkan saya untuk suatu pertemuan pribadi dengan Nya.

 

GEMETAR DI MALAM HARI

 

Pada tanggal 9 Januari saya terbangun pukul tiga pagi. Badan saya bergetar. Ini tidak pernah terjadi pada waktu saya tidur. Sejak Minggu Paskah 1995, badan saya menggetar hanya selama ibadah penyembahan di gereja dan pada saat-saat berdoa sendiri – tapi kali ini terjadi pada waktu saya tidur.

Ada sesuatu yang special tentang malam itu – waktunya sunyi dan sedikit sekali gangguan. Keadaan yang memberikan suatu kesempatan khusus bagi Tuhan untuik mendekati orang-orang Nya. Ini hal yang pasti untuk saya.

Kadanh-kadang urapan Tuhan demikian besarnya atas saya sehingga saya merasa seolah-olah saya akan pingsan. Pada kesempatan lain, urapan membuat saya pusing dan lemah. Sering sata terbaring di tempat tidur sama seklai; tidak dapat bergerak oleh kuasa hadirat Tuhan yang melimpah-ruah. Semuanya begitu luar biasa untuk dapat digambarkan dengan lengkap, tetapi saya akan berusaha untuk menunjukkan kepada Saudara bagaimana rasanya.

Alkitab penuh dengan contoh orang bergetar dan bergoncang di hadirat Tuhan. Kadang-kadang manifestasi ii disertai rasa takur, tetapu kebanyakan ini merupakan masa persiapan. Tuhan akan melakukan suatu pekerjaan yang besar melalui orang yang berserah. Tentu ini seperti yang dikatakan oleh nabi Yeremia, yang mendengar suara Tuhan yang bertanya kepadanya : “Masakan kamu tidak takut kepada Ku, demikianlah firman TUHAN, kamu tidak gemetar terhadap aku?” (Yeremia 5:22).

Yeremia yang kemudian dikenal sebagai “nabi yang meratap” menjawab pertanyaan Tuhan : “Keadaanku nabi-nabi. Hatiku hancur dalam dadaku, segala tulangku goyah. Keadaanku seperti orang mabuk, seperti laki-laki yang terlalu banyak minum anggur, oleh karena TUHAN dan oleh karena firman Nya yang kudus” (Yeremia 23:9).

Firman Tuhan yang menunjukkan kita bahwa gemetar dan bergoyang adalah tanggapan jasmani yang lazim di dalam hadirat Tuhan – selama tidak dibuat-buat. Contoh lainnya terdapat dalam Daniel 10:7; Mazmur 99:1, Mazmur 114:7; Habakuk 3:16; dan Matius 28:4, maupun dalam Kisah Para Rosul 4:31, salah satu nats kesukaan saya : “Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus.”

 

AKU HENDAK BERBICARA DENGAN – MU

 

Pada malam 19 Januari, hadirat Tuhan begitu kuat di kamar tidur saya sehingga tubuh saya bergetar, berkeringat dan merasa sangat lemah selama lebih dari sejam. Lalu saya mendengar sesuatu. Apakah itu suara Tuhan dan Tuhan saya?

Saya memalingkan kepala saya di atas bantal untuk melihat kea rah suara itu, dan di sana, penuh cahaya, suatu bentuk badan berpakaian putih. Sinar yang keluar dari tamu yang tak dikenal ini begitu semerlang sehingga saya tidak dapat melihat wajah Nya, tetapi dari dalam lubuk hati saya, saya tahu bahwa saya telah dianugerahi dengan suatu kunjungan istimewa dari Tuhan.

Bagaimana ini dapat terjadi kepada saya ? Saya heran, ketika saya mulai gemetar lebih kuat dan mencucurkan air mata cinta dan gembira. Ia adalah Tuhan, Tuhan atas surga dan bumi, dan Ia telah berkehendak memilih untuk mengunjungi saya dengan cara yang istimewa ini. Saya erasa sangat rendah di hadirat Nya. Saya tak dapat berhenti menangis.

“Anak Ku, Chao Nam, Aku adalah Tuhanmu, dan Aku hendak berbicara kepadamu. Telah lama engkau menjadi puteri Ku yang istimewa.”

Kesan suara Nya, kata-kata Nya, firman Nya mengenai saya dengan tenang yang ajaib sehingga saya terhuyung-huyung. Badan saya bergoyang lebih kuat, dan saya merasa roh saya terangkat di dalam. Karunia roh mulai mengalir, diikuti oleh tafsiran yang jelas.

Saya menggeser sampai dekat sekali pinggir tempat tidur saya supaya saya membangunkan suami saya, Roger, yang lelap di sebelah saya. Seketika saya heran bagaimana mungkin ia bisa tidur dengan cahaya cemerlang di kamar dan goncangan yang tak henti-hentinya yang seakan-akan cukup kuat untuk meruntuhkan tempat tidur ? Tetapi ini adalah saat yang istimewa dari Tuhan untuk saya terima, jadi Roger terus tidur.

Tuhan berkata sekali dengan ketenangan Nya yang meyakinkan tetapi dengan suara tegas : “Puteri, engkau adalah seorang anak yang penurut, dan Aku akan memberimu karunia istimewa. Karunia-karunia ini akan melayaniKu dengan luar biasa. Aku ingin engkau menjadi bersuka ria dengan karunia-karunia ini.”

Saya tahu pada saat itu Tuhan memilih saya untuk melakukan suatu tugas yang penting bagi Nya dan ini harus menjadi tujuan sepenuh hati saya. Saya tahu saya tidak memiliki apa-apa yang dapat diberikan kepada Nya kecuali hati saya dan hidup saya, dan saya berkeinginan untuk melakukan apapun yang dikehendaki Nya, pergi ke manapun yang diingini Nya. Suatu malam penuh pertanggung jawab, tantangan dan tujuan. Tuhan saya yang luar biasa mulai mengungkapkan kehendak Nya kepada saya.

Sejak saat sejak itu saya tahu bahwa apabila badan saya mulai bergoyang dari dalam keluar, Tuhan akan segera berbicara dengan saya. Saya juga tahu bahwa firman Nya adalah hidup dan kemenangan.

Badan saya berhenti gemetar, dan seingat saya dalam beberapa tahun inilah salah satu tidur saya yang paling tenteram dan nyenyak. Sepanjang keesokan harinya saya merasa begitu terurapi dan bahagia sebab saya telah berjumpa Tuhan muka dengan muka. Pagi itu saya Tanya ke Roger sekiranya ia merasa atau mendengar sesuatu semalam.

Ia menggelengkan kepalanya. “Mungkin aku adalah tipe orang yang tidak mudah terbangun,” komentarnya.

Tuhan memilih saya untuk satu panggilan khusus. Terlalu menakjubkan untuk dibayangkan dan begitu menggairahkan untuk dapat diucapkan denga kata-kata. Saya membuka Alkitab saya di Kitab Yohanes dan membaca firman yang mendebarkan hati yang cocok dengan nubuatan Pendeta Randolph : “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan Nya kepadamu” (Yohanes 15:16).

Tuhan telah memilih saya untuk pergi dan menghasilkan buah kekal. Inilah yang saya ingini lebih dari pada segala sesuatu di dunia. Firman Nya, hadirat Nya, ucapan Nya menguatkan panggilan Nya dalam hidup saya. Saya menyerahkan hati saya untuk patuh kepada Tuhan sejak saat itu, apapun juga akibatnya.

Kemudian pandangan saya tertumpu pada ayat-ayat sebelumnya : “Kamu adalah sahabat Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebu kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuan Nya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapaku.” (Yohanes 15:14-15).

Tuhan meneguhkan arti kata-kataNya kepada saya–dari Pendeta Randolph – melalui kata-kata firman Nya, Alkitab. Kata-kata pendeta kembali terngiang di pikiran saya : “Tuhan akan membuka rahasia orang yang kamu tidak akan pernah menceritakannya. Kamu akan berdoa dan bersyafaat, dan mengangkat mereka dalam doa sebab kamu akan menjadi sahabat Tuhan – dan itu adalah nabi yang benar; hanya seorang sahabat Tuhan. Seorang sahabat Tuhan. Ia akan membuka rahasia tentang kehidupan orang lain dan tentang hal-hal yang akan dilakukanNya di bumi. Jadi, bersiaplah pada tahun 1996 untuk urapan nubuatan baru datang ke dalam hidupmu.”

Sekarang penggenapan nubuat sedang terjadi, dan saya hamper tidak sabar menunggu untuk mengetahui apa yang akan diceritakan oleh Tuhan selanjutnya kepada saya.

 

SUATU NUBUATAN TERPENUHI

 

Pada tanggal 20 Januari saya bangun dari pukul 3 sampai 4 pagi. Urapan hadirat Tuhan membuat saya terjaga dan disertai lagi oleh panas yang kuat. Saya setengah tidur, tetapi tiba-tiba suaru Tuhan telah membuat saya betul-betul terjaga. Kata Nya : “Puteri, Aku akan banyak kali mengunjungimu sebelum pekerjaan ini selesai. Sebab itu, Aku ingin engkau beristirahat pada siang hari. Aku mempunyai banyak rencana khusus untukmu. Aku akan memakai engkau dengan cara yang luar biasa, tetapi ini akan memakan waktu agak lama untuk mempersiapkan engkau bagi pekerjaan yang mana engkau Aku panggil untuk mengerjakannya. Engkau harus mencatat apa yang engkau dengar pada setiap kunjungan Ku.”

Seluruh kejadian ini mengejutkan saya, dan saya sangat takjub memikirkan, bahwa Ia akan sering mengunjungi saya. Tentunya satu kunjungan saja dari Tuhan sudah mencukupi. Selain itu Ia mengatakan Ia akan kembali secara pribadi kepada saya sehingga Ia dapat mempersiapkan tugas yang telah Ia sediakan untuk saya kerjakan.

Ia pergi seperti mendadaknya kedatangan Nya ke dalam kamar tidur saya. Saya tidak dapat mendengar maupun melihat Nya. Goncangan di tubuh saya menghilang. Kata-kata Nya yang menyakinkan, dan kunjungan Nya yang luar biasa, meninggalkan saya dengan perasaan sangat bahagia, tenteram, dan tentu saja ingin tahu.

Saya merasa seakan-akan saya telah mendaki gunung yang tinggi di tanah moyang Korea darimana saya dapat melihat dengan jelas bermil-mil jauhnya dan seakan-akan saya sedang menghirup udara gunung tinggi yang sehat dan bersih. Pikiran saya jernih, hati saya riang-ria, dan saya merasa sehat dan gembira. Saya memutuskan untuk mematuhi suara Tuhan dengan mengambil satu langkah setiap saat, sebab saya tahu Ia akan membimbing saya selangkah demi selangkah di dalam perjalanan.

 

SAAT PEMBERIAN KUASA

 

Kejadian berulang keesokan paginya. Kali ini antara pukul 2 dan 3 pagi. Saya tiba-tiba terbangun. Badan saya bergomcang tak terkendalikan, dan keringat saya bercucuran. Urapan hadirat Tuhan jatuh ke atas saya.

Tuhan berkata, “Engkau adalah puteri yang Kukasihi, Aku akan selalu bersamamu, di manapun engkau berada. Aku mengasihi sebagaimana adanya engkau.”

Ketika saya terbaring disana, tenggelam dalam setiap kata Nya, saya terpesona dan meliputi oleh kasih yang mendalam. Ia melanjutkan : “Aku memberimu kuasa yang akan engkau perlukan bagi tugas di mana engkau Aku panggil untuk mengerjakannya. Aku menyiapkan engkau untuk melayani Ku. Badanmu bergoncang ketika kuasa itu mengalir ke dalammu. Aku memberimu segala karunia rohani. Aku melepaskan rohmu agar engkau bebas sama sekali untuk melayani Ku.”

Beberapa hari sebelum kejadian ini saya telah membermimpi di mana saya telah mendaki sebuah gunung. Ketika saya sampai ke puncaknya saya dapat menyentuh awan-awan. Tuhan mengingatkan saya akan mimpi tersebut dan menerangkan arti rohaninya kepada saya.

“Engkau akan sampai ke puncaknya sewaktu engkau melayani dalam nama Ku,” kata Nya.

Untuk pertama kalinya, selama salah satunya kunjungan pribadi Nya saya mengajukan satu pertanyaan.

“Tuhan,” saya berkata, “apa yang Engkau kehendaki untuk aku lakukan ? Aku sungguh tidak tahu apa-apa tentang pelayanan.”

Aku akan memimpinmu dan menunjukkan apa yang Aku kehendaki untuk engkau lakukan.”

“Bagaimana dengan suamiku ?” saya bertanya.

“Jangan kuatir tentang dia. Aku juga akan memberkatinya dan melayaninya.”

Sekali lagi kata-kataNya sungguh meyakinkan, membebaskan, dan berkuasa. Sungguh saya merasa kuasa kata-kata Nya melepaskan kuasa ke dalam roh saya. Ketika Ia berhenti berbicara kepaad saya pagi itu, goncanganpun terhenti.

 

SEMANGAT MEMBARA UNTUK TUHAN

 

Pengalaman-pengalaman baru yang luar biasa ini meluapkan badan saya dengan kegembiraan tak terhingga. Hati saya melambung, dan pikiran saya dipenuhi perasaan ingin tahunya anak kecil. Di mana saya pernah merasa tidak aman, saat itu saya merasa sepenuhnya bebas. Saya sadar masa depan baru saya akan berlainan seluruhnya sebab segala harapan dan mimpi saya bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Saya betul-betul merasa hidup, dan inilah kehidupan yang penuh semangat mengatasi semua pengharapan saya.

Pada tanggal 25 Januari Tuhan berbicara dengan saya dari pukul 3 sampai 4 pagi. Kali ini, saya telah terjaga sebelum Ia tiba di tempat kejadian, dan sementara saya diam terbaring di tempat tidur, saya menantikan satu pertemuan lagi dengan Tuhan dan Juruselamat saya. Goncangan yang saya kenal mulai terjadi tepat pada pukul tiga pagi. Sekarang ini saya sudah tahu, bahwa ini berarti Juruselamat saya akan segera bersama saya. Saya telah belajar merasakan hadirat Nya, dan saya berpaling kea rah di mana Ia biasa berdiri, saya melihat Dia.

Pancaran cahaya Nya, suara Nya yang kuat, hadirat Nya yang penuh kasih selalu membawa saya kea lam dunia lain. Saya yakin inilah tanda keabadian di mana waktu dan ruang sangat sedikit artinya, serta hal-hal jasmaniah dan segala barang fana tidak ada artinya. Suatu dunia roh – terang benderang dan tenteram – suatu tempat di mana hidup mengambil arti dan maksud yang baru. Suasana kehadiran Nya seperti memperlihatkan sedikit keadaan surga berada di bumi.

Goncangan berlangsung selama dua puluh menit. Saya mulai melihatnya seperti suatu pemindahan rohani. Kuasa Roh Kudus sedang menjelajah melalui setiap syaraf, urat, otot, dan organ badan saya. Ia memberikan saya semangat membara oleh Kuasa Tuhan.

Ini semestinya apa yang telah dialami oleh murid-murid pada Hari Pantekosta ketika Tuhan membaptis nmereka dengan Roh Kudus dan api. “Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angina keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk” (Kisah Para Rosul 2:2). Ketika kuasa Tuhan turun, herannya hal-hal yang luar biasa mulai terjadi dalam kehidupan kita.

Malam itu Yesus berkata kepada saya dengan cara yang akrab, “Aku adalah Tuhanmu, anak Ku. Aku ingin engkau mendengar dan mengingat segala yang Aku katakana padamu. Jika engkau menulisnya, pergunakan kata-kataKu dengan tepat. Engkau mengantuk, tetapi jangan ketinggalan satu patah katapun yang Aku beritahukan padamu. Aku akan sering mengunjungimu dalam waktu yang dekat karena Aku mempunyai tugas penting untuk kau kerjakan. Engkau adalah anak yang akan Aku pakai untuk melakukan tugas ini bagi Ku, jadi bersiaplah.”

 

DOA-DOA YANG DIKABULKAN

 

Beberapa hari sesudahnya, pada tanggal 28 januari, saya bangun, gemetar lagi. Waktunya antara pukul dua dan tiga pagi. Saya merasa begitu dikuasai oleh hadirat Tuhan sehingga saya menjadi lemah. Badan saya sangat panas sehingga saya berkeringat. Seakan-akan saya sedang bermimpi, tetapi segera saya sadar bahwa ini bukan mimpi.

“Aku tuhanmua, puteri Ku,” Yesus berkata. Lalu saya melihat sekilas ke jendela, dari arah suara Nya yang agung, dan saya melihat bayangan Nya yang bercahaya berdiri di sana.

“Aku tahu engkau sangat lapar untuk melayani Aku, tetapi engkau masih belum tahu bagaimana cara melayani Ku. Aku tahu engkau tidak ingin dipermalukan apabila engkau datang ke hadapan Ku. Aku tahu semua pikiranmu, dan Aku menyukai pikiranmu.”

Berita dari Juruselamat saya ini begitu sangat berarti dalam hati saya. Sekarang saya tahu pasti hal sebelumnya hanya bisa percayai – bahwa Yesus mendengar dan mengabulkan doa. Saya telah berdoa agar Tuhan membantu saya melayani Dia supaya saya tidak akan dipermalukan jika saya berdiri di hadapan Nya. Saya telah banyak kali memberitahu Nya, betapa ingin saya melayani Dia, dan saya selalu memberitahu Dia bahwa saya tidak tahu bagaimana.

Untuk maksud inilah saya selalu membaca Alkitab baik dalam bahasa Inggris maupun bahasa Korea – untuk memperoleh pengertian sedalam-dalamnya akan Firman Tuhan sehingga saya dapat membagikannya kepada orang lain. Melayani Tuhan adalah hasrat saya yang terbesar setelah saya mengetahui apa yang telah dilakukan Tuhan untuk saya.

“Puteri, doa-doamu telah dikabulkan, dan engkau akan melayani Aku dengan luar biasa. Akan ada banyak tugas yang harus kau lakukan untuk Ku. Apa yang akan engkau lakukan untuk Ku akan menyenangkanmu. Engkau adalah puteri Ku yang setia, dan sebab itulah Aku memberikan tugas penting ini untuk engkau kerjakan.”

Goncangan mereda, dan Tuhan meninggalkan kamar tidur saya. Pikiran saya tertarik oleh Firman Nya : “Dan inilah keberanian percaya kita kepada Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada Nya menurut kehendak Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada Nya” (1Yohanes 5:14-15).

Saya tahu sekarang kebenaran janji doa yang luar biasa ini. Janji yang mutlak dari Firman Tuhan bahwa Ia betul-betul nyata, mendengar kita ketika kita berdoa sesuai dengan kehendak Nya, dan kehendak Nya dinyatakan di dalam Alkitab.

Kehendak Nya agar kita menghasilkan buah yang kekal di dalam nema Nya. Kehendak Nya supaya kita melayani orang lain. Kehendak Nya agar kita percaya apabila kita berdoa. Kehendak Nya supaya kita meluangkan waktu di hadirat Nya, menanti Dia.

Sebab itu, jikalau saya berdoa sesuai dengan segi-segi kehendak Nya ini, seperti yang dinyatakan di dalam Firman Nya, saya tahu bahwa Ia mendengar saya. Ini adalah suatu kenyataan yang sangat benar bagi saya sekarang.

Kunjungan-kunjungan Tuhan telah menambah keyakinan saya yang timbul dari menghabiskan waktu bersama Nya. Ia di sana; Ia selalu di sana. Saya tahu Ia tidak pernah akan meninggalkan atau mengabaikan saya. Ia sahabat saya, sahabat selamanya, Tuhan dan Tuanku. Ia adalah Juruselamat yang kukasihi.

Saya tahu sekarang, mengatasi segala keraguan, bahwa Tuhan mencintai saya, mendengar dan mengabulkan doa. Ia tahu pikiran dan perasaan saya, dan ia peduli.

 

BANYAK GEREJA UNTUK DIKUNJUNGI

 

Keesokan harinya, tanggal 29 januari, memberi saya suatu firasat tentang rencana dan tujuan Tuhan untuk pelayanan yang disediakan Nya bagi saya. Ia datang pagi-pagi kepada saya, sebelum fajar menyingsing, dan berkata, “Puteri, Aku ingin engkau memandang kepada sesuatu.”

Di dalam roh Ia membawa saya ke suatu gereja yang tak dikenal – sebuah gereja yang besar sekali penuh dengan orang hitam. Tidak ada wanita yang hadir dalam perhimpunan khusus ini. Yesus menerangkan, “Engkau akan mengunjungi banyak gereja selama engkau mengerjakan tugas Ku.”

Belum pernah saya mengalami yang seperti ini. Seakan-akan saya dapat terbang bersama Tuhan ke waktu dan tempat yang lain. Suatu perasaan yang luar biasa. Ia menambahkan.

“Puteri Ku, saya mempunyai banyak hal-hal yang tak terduga untukmua,” Ia berkata, “jadi tunggulah untuk menerima semuanya. Aku akan bersamamu di manapun. Engkau tidak akan pernah kuatir tentang apapun selagi engkau ada di bumi ini. Aku ingin engkau gembira setiap hari dalam hidupmu.”

Kemudian Ia menghilang. Setelah kunjungan ini, saya tahu bahwa setiap kunjungan sesudahnya Ia akan memberi saya petunjuk baru tentang masa depan saya. Ketika Tuhan memberitahu bahwa saya tidak akan perlu kuatir lagi, saya gembira sebab saya cenderung kuatir dan merasa tidak tenteram sejak waktu saya kecil. Ia menyembuhkan saya sementara Ia mempersiapkan saya untuk pelayanan.

hadiratNya yang begitu manis hanya dapat digambarkan sebagai ketente-raman mutlak. Membuat saya bisa hidup dan berjalan di dalam kebenaran Firman Nya : “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gemetar hatimu” (Yohanes 14:27).

 
1
Hosted by www.Geocities.ws