Full Gospel Indonesia

Info

 
 

Files

 

Siaran

 

 

 

 

 

BERKAT-BERKAT YANG MELIMPAH

Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan

menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang

berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.

LUKAS  3:5-6

2 Mei pagi merupakan waktu berdoa yang sangat berarti sekali. Urapan Tuhan lebih kuat ke atas saya daripada biasanya, dan goncangan badan saya lebih hebat daripada sebelumnya, ketika saya mengakhiri waktu doa saya. Seakan-akan goncangan-goncangan ini tidak akan berhenti. Keluhan-keluhan roh saya seperti ledakan-ledakan dari tempat yang dalam sekali. Suhu badan saya naik, dan aku basah berkeringat.

Begitu melimpahnya, sehingga saya lupa untuk melihat jam. Setelah beberapa waktu lamanya, Tuhan masuk jendela tempat tidur dan duduk di tempat biasaNya. suaraNya telah menenangkan manifestasi-manifestasi jasmani tubuh saya.

PuteriKu sayang, Aku datang untuk memberitahu dan menunjukkanmu beberapa hal. Engkau mempunyai banyak hal untuk dikerjakan bagiKu sebelum Aku datang untuk umatKu. Engkau harus sabar bersamaKu. Banyak umatKu belum siap menerima kedatanganKu. kerajaanKu sudah siap sekali untuk siapa-pun yang mau memasukinya.”

“Setiap orang percaya harus berdiri di hadapanKu pada akhirnya, dan banyak dari mereka yang tidak hidup menurut FirmanKu akan sangat kecewa.”

“Aku ingin semua anak-anakKu datang ke kerajaanKu. Siapapun yang membaca buku ini, Aku ingin mereka percaya dan sadar bagaimana mereka harus hidup di dunia supaya dapat masuk ke kerajaan.”

“Puteri, Aku akan memberkatimu sehingga engkau tak dapat menam-pungnya. Aku akan memberkatimu lebih daripada yang pernah engkau harapkan atau minta.”

“Tuhan, satu hal yang saya inginkan untuk menjadi berkat adalah dapat melayaniMu dan membuatMu gembira.”

Puteri, engkau telah membuatKu sungguh gembira. Karena itulah Aku memilih engkau untuk pekerjaan ini. Engkau dan suamimu akan banyak melayaniKu sehingga hari terakhir. Beritahu suamimu Aku senang dengan kerja yang sedang ia kerjakan berkenaan dengan buku ini.”

“Setelah semuanya selesai, Aku ingin engkau membangun gerejaKu.”

Pernyataan ini membangkitkan suara yang selalu menyertai penglihatan-penglihatan luar biasa yang Tuhan berikan kepada saya, dan saya mulai melihat gereja yang sama yang telah diperlihatkan kepadaku sebelumnya. Sesudah saya melihat bagian dalam dan luar bangunan gereja, saya merasa tenang sekali. Saya tidak dapat melihat Tuhan ataupun merasakan kehadiranNya.

Khususnya pada pagi ini, dan pagi seterusnya, kunjungan-kunjungan Tuhan bersama saya tak dapat diramalkan sama sekali, dan tidak seperti lazimnya. Pada saat-saat ini, saya tidak tahu apa yang dapat diharapkan dari kunjungan-kunjunganNya sebab setiap kunjungan sangat berlainan.

Satu hal menjadi sangat jelas pada saya – Ia tidak pernah muncul jikalau saya telah pagi-pagi membuat rencana untuk hari yang tertentu. Pada hari-hari dimana saya tidak mempunyai rencana, bagaimanapun, Ia paling sering datang untuk membawa saya ke pantai di bumi. Pada hari-hari lain, Tuhanku yang luar biasa iseng-iseng duduk di jendela dan berbicara kepada saya ketika saya sedang berdoa. Ia adalah Tuhan yang sungguh memperhatikan dan penuh kasih sayang. Kasih saya kepadaNya tidak dapat diungkapkan sepenuhnya.

Saya masih takjub mengetahui bagaimana Ia tahu tentang saya. Ia tahu pikiran saya, perasaan saya, rencana saya, dan alasan saya. Doa saya tak putus-putusnya adalah dari Mazmur 139:23-24: “Selidiki aku, ya Tuhan, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah aku jalan serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!”

 

SEPERTI SEORANG ANAK KECIL

 

Iman saya terus berkembang ketika saya bertumbuh di dalam hubungan saya dengan Tuhan. Saya sungguh percaya, bahwa saya tak akan pernah mempunyai keraguan lagi, saya sudah pernah bersama Tuhan, dan Ia telah membawa saya ke surga sangat kering. Saya percaya FirmanNya, dan saya tahu bahwa surga itu sungguh ada.

“Biarkan anak-anak itu datang kepadaKu, jangan menghalang-halangi mereka,” Yesus berkata, “sebab orang-orang yang seperti itulah yang mempunyai Kerajaan Tuhan. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Tuhan seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya” (Markus 10:14-15).

Tuhan mau kita menjadi seperti kanak-kanak sehingga kita dapat menikmati berkat kerajaan surga selamanya. Sifat-sifat masa kanak-kanak adalah mungkin bagi orang dewasa yang menyerahkan hidup mereka sepenuhnya dan terbuka kepada Yesus Kristus. Tidak bersalah, percaya, kemurnian hati, terpesona, rasa heran, yakin, keriangan, kebahagiaan, berpikiran sederhana – semua ini adalah beberapa sifat-sifat ajaib masa kanak-kanak yang Tuhan inginkan kita tunjukkan untuk sampai ke surga.

Perhatikan yang dikatakan Tuan, “barangsiapa tidak menyambut kerajaan Tuhan seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya” (Markus 10:15). Jelas sekali Ia ingin kita percaya akan surga – menerimanya sebagai seorang anak kecil. Inilah kunci yang membuka pintu surga untuk kita semua yang ingin masuk.

Walau bagaimanapun, karena begitu banyak hal yang menghalangi kita sementara kita menjadi dewasa, kita cepat kehilangan ketidak-bersalahan kita, iman, percaya, dan kemurnian. Semua ini dipulihkan apabila kita datang, menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Suatu transformasi yang indah: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Korintus 5:17).

Tuhan adalah Bapa kita; kita adalah anak-anakNya. Ia mau kita menjadi anak-anak yang mempercayai, mencintai, dan mematuhi Bapa mereka. Yesus berkata, “Hai anak-anakKu, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku…Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi” (Yohanes 13:33,35).

Tuhan ingin semua anak-anakNya bersama dengan Dia di surga untuk selama-lamanya. Untuk sampai ke sana – untuk hidup di bagian atas gunung tertinggi surga – kita perlu menjadi seperti kanak-kanak. Perubahan kekristenan yang sungguh-sungguh adalah bahwa orang dewasa menjadi seperti kanak-kanak – berjalan penuh takjub, percaya, patuh dan kasih.

Yesus membuatnya sangat jelas bagi saya, bahwa inilah yang Ia kehendaki dari kita semuanya – untuk memiliki iman seperti seorang anak kecil. Ia mau kita hidup sesuai dengan FirmanNya, untuk percaya kepadaNya sepenuhnya dan menanti dengan harapan akan surga yang nyata. Mereka yang tidak mau, Ia menegaskan kepada saya beberapa kali, akan berada di batas surga tetapi tidak akan pernah dapat masuk sukacita Tuhan.

 

SEBUAH RUMAH BAGUS DAN MOBIL

 

Dari pukul 06.17 pagi sampai pukul 08.14 pagi 6 Mei, saya bersama Tuhan. Badan saya bergoncang selama dua puluh menit, dan saya berkeringat di bawah urapan yang sangat melimpah. Keluhan-keluhan dari kedalaman roh saya mencurah keluar. Lalu saya merasakan kehadiran Tuhan di dalam kamar.

Mari, puteriKu Choo Nam, Aku harus membawamu ke pantai,” Ia berkata.

Saya melihat tanganNya menggapai saya. Selanjutnya hal yang saya lihat adalah badan transformasi saya sedang berjalan dengan Tuhan sepanjang pantai. Alangkah gembiranya saya waktu itu. Saya tersenyum kepada Tuhan seperti seorang anak kecil yang sedang menikmati saat-saat istimewa bersama orangtuanya. Seluruh badan saya merasa girang, dan saya tahu, bahwa Tuhan juga gembira.

“Tuhan, aku rindu padaMu. Aku sungguh mencintaiMu.”

Aku mengasihimu, puteri dan itulah sebabnya Aku membawamu kemari.”

Kami pergi ke batu biasanya yang menjadi tempat istirahat kami dalam perjalanan-perjalanan ke pantai. Saya selalu duduk di sebelah kiriNya dan kalu tidak memegang tanganNya maka saya meletakkan tangan saya di bawah lenganNya. Saya menyanyi dengan sukacita sebentar sebelum Tuhan berkata kepadaku: “PuteriKu, Aku akan menunjukkan sesuatu padamu. Aku ingin engkau bahagia.”

Suara – penglihatan keluar dari roh saya. Seakan-akan menguasai saya untuk waktu yang lama.

Penglihatan muncul, dan saya melihat sebuah sungai yang sangat besar yang luar biasa lebarnya. Banyak rumah-rumah terletak berdekatan dengan sungai itu, tetapi mereka didirikan tinggi di atas air, pada batu-batu yang sangat besar.

Perhatian saya tertarik kepada sebuah rumah yang khusus – berbingkai putih, rumah bertingkat dua dengan pagar putih pekat sekelilingnya. Tidak ada rumput di depan rumah, dan, bukannya halaman rumput, tetapi tanahnya disusun dalam bentuk sebuah kebun batu yang sangat indah. Bunga-bunga dan pohon-pohon tumbuh subur di sekitar rumah itu.

Pintu masuk ke pekarangannya adalah sebuah gerbang yang sangat besar. Sebuah mobil merah yang cerah dan mengkilap di parker di sebelah kiri garasi. Mobil itu sangat mewah. Bagian depan rumah ada beberapa anak tangga menuju pintu berganda yang cantik.

Penglihatan terus berlangsung. Di dalam rumah ada permadani berwarna putih susu, perabot rumah yang bagus buatannya didandan dengan susunan warna-warna. Ruangan tamunya sangat luas, dan sebuah kamar tidur utama berada di ruangan bawah, berdekatan. Kamar tidurnya besar sekali – mempunyai tempat tidur berukuran raja dan tempat berhias berwarna ceri, meja-meja dan lemari-lemari pakaian. Penutup tempat tidurnya berwarna emas dan cocok dengan gordennya.

Saya sempat melihat ke dalam dapur di mana saya melihat lemari kaca terbuat dari kayu ceri. Di tengah-tengah dapur ada sebuah tempat memanggang, dan peralatan modern ada di mana-mana.

Di luar dapur ada sebuah teras halaman belakang dengan deretan pohon-pohonan yang membuat pagar yang menarik. Sungguh-sungguh merupakan sebuah rumah kediaman, dan saya berpikir: Begitu cantiknya rumah ini, tetapi mengapa Tuhan menunjukkannya kepadaku? Kami telah mempunyai sebuah mobil dan rumah yang bagus yang Tuhan telah sediakan untuk kami. Saya tidak begitu tertarik akan hal-halyang bersifat material lagi.

Penglihatan buyar dan Tuhan berkata kepada saya: “Sukakah engkau akan apa yang kau lihat?”

“Itu sangat cantik, Tuhan.”

Ia akan menjadi milikmu.”

Saya menangis. Semuanya begitu menakjubkan. Ini adalah kasih karunia yang melebihi semua pengharapan – kasih karunia yang tidak sepatutnya kuterima. Saya terus bertanya sendiri, “Mengapa saya?” Orang sering bertanya pertanyaan ini sewaktu peristiwa buruk terjadi pada mereka, tetapi saya menanyakannya sebab berkat-berkatnya – bahwa Tuhan sudah menghujani saya dengan berkat-berkat yang melimpah.

Sungguh berkat-berkat ini melebihi daripada yang dapat kutampung. Sepertinya nubuatan Maleakhi menjadi kenyataan di dalam hidupku – di sini dan sekarang, di bumi ini:

“Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumahKu dan ujilah Aku,” firman TUHAN semesta alam, “apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai kelimpahan.”

Maleakhi 3:10

Sudah lama Roger dan saya memberikan persepuluhan dari pendapatan kami dan memberikan persembahan-persembahan untuk berbagai pelayanan. Kalau saya bisa, saya akan membantu pelayanan, tetapi saya tidak pernah menduga hasilnya seperti itu akibat dari ketaatan kami. Tuhan sungguh menak-jubkan. Sungguh, saya tidak dapat menampung berkat-berkatNya yang dicurahkan ke atas kami. Ia telah membuka tingkap-tingkap surga, dan Ia sedang menyiapkan lebih dari itu untuk kita!

“Tetapi, Tuhan,” saya berkata, “aku tidak memerlukan apa-apa. Aku telah mempunyai segala yang aku inginkan.”

Jangan menangis, puteriKu,” Ia menasihati.

Selalunya seperti menyusahkan Tuhan jikalau saya menangis. Saya yakin itu adalah karena Ia ingin saya menjadi gembira. Namun, saya menangis lebih keras sebab penglihatan ini sebenarnya membingungkan saya. Saya berpikir apakah ini berarti Ia tidak akan kembali untuk anak-anakNya secepat yang saya harapkan. Jika Ia akan segera datang untuk kita, mengapa Ia ingin memberi saya sebuah rumah yang begitu besar dan mobil yang mahal?

Seperti biasa, Ia tahu pikiran saya.

Puteri, apakah engkau kuatir Aku tidak akan segera datang – sebab Aku memberi engkau rumah dan mobil ini?”

Pertanyaan Nya menggugah emosi saya yang terdalam, dan saya mulai menangis lebih keras. Tuhan mengangkat wajah saya dan menghapus air mata saya. Kemudian, dengan nada yang sangat menenangkan, Ia berkata, “PuteriKu sayang, Aku akan datang seperti yang telah Kujanjikan, tetapi sebelum itu Aku ingin engkau memiliki yang terbaik.”

“Tuhan, Engkau telah memberiku sebuah rumah dan mobil yang bagus. Saya tidak perlu atau ingin apapun lagi. Satu-satunya hal yang saya inginkan adalah untuk menyenangkan hatiMu dan melayani orang lain sampai Engkau kembali untuk kami. Engkau berkata jikalau kami mengasihiMu kami harus baik terhadap orang lain. Itulah sebabnya saya ingin membawa sebanyak dan sedapat mungkin orang kepadaMu, sebab saya tahu itulah yang Engkau kehendaki.”

Aku tidak mau engkau kuatir tentang apapun lagi. Engkau hanya ingin menyenangkanKu, dan engkau tidak mengharapkan apa-apa. Itulah sebabnya Aku mau memberimu lebih daripada yang telah engkau miliki sekarang. Jangan berkata apa-apa lagi; bergembiralah.”

 Kata-kataNya menghibur saya dan memenuhi saya dengan sukacita dan pengharapan. Ia akan segera kembali, dan saya tidak perlu kuatir tentang apapun. Pikiran saya tertarik kepada sebuah ayat yang telah saya dengar di gereja; pengkhotbah berkata bahwa orang percaya yang benar akan menjadi kepala, dan bukan ekor (lihat Ulangan 28:13). Inilah berkat yang datang kepada semua orang yang melayani Tuhan “dengan sukacita dan kegembiraan, kelimpahan atas segala sesuatu” (lihat Ulangan 28:8).

Tuhan berkata, “Kita harus kembali sekarang,” kemudian Ia berdiri. Kami berjalan kembali ke tempat di mana kami biasa mulai dan mengakhiri kunjungan-kunjungan kami ke pantai. Selagi kami berjalan, Tuhan melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Ia mengangkat saya dan membuat saya berputar sama seperti seorang ayah yang kadang-kadang melakukannya kepada anaknya yang masih kecil. Saya mulai tertawa keras sekali, dan saya nampak badan duniawi saya hampir terangkat dari tempat tidur. Kuasa Tuhan sangat kuat atas saya.

Saat-saat yang sungguh indah dengan sukacita yang tak terlukiskan dan yang menyebabkan saya mengerti sepenuhnya ayat yang mengatakan:

 

Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api sehingga kamu memperoleh puji-pujian kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diriNya. Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihiNya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihatNya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.

1 Petrus 1:7-9

Sukacita yang tidak terkatakan dan penuh kemuliaan! Iman saya telah diperkuat oleh pengungkapan pribadi Yesus Kristus. Saya sangat mengasihiNya. Bahkan saya telah melihat Dia! Sungguh mulia, dan saya terus menikmati sukacita yang tidak terkatakan yang penuh kemuliaan.

 

TERBANG SEPERTI BURUNG

 

Suatu peristiwa yang ajaib akan segera terjadi. Meskipun Alkitab tidak pernah memakai kata pengangkatan, rasul Paulus menggambarkan peristiwa hebat di mana Tuhan Yesus akan datang kembali dari surag dengan orang-orang kudusNya untuk “mengangkat” gerejaNya. Peristiwa ini akan menjadi pengalaman terakhir bagi mereka yang mengenal Yesus.

Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.

1 Tesalonika 4:15-18

 

Tetapi mereka yang tidak mengenal Tuhan akan menghadap di depan kursi pengadilan Kristus di mana mereka akan mendengar keputusan hukuman yang layak karena kurang percaya mereka – “sebab upah dosa ialah maut” (Roma 6:23). Bagaimanapun juga, bagi mereka yang mengenal Yesus, akan menerima kasih karunia Tuhan dengan cuma-cuma – “karunia Tuhan ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 6:23).

Kedatangan Yesus Kristus kedua kalinya adalah pokok kunjungan saya selanjutnya bersama Tuhan, yang terjadi pada 13 Mei. Saya bersamaNya dari pukul 06.20 pagi sampai pukul 09:pagi. Saya terbangun pukul 06.20, bergoncang kuat sekali. Badan saya bergoncang lebih dari setengah jam, kemudian urapan yang membara dan keluhan-keluhan mulai terjadi. Tuhan menghampiri saya dan berkata: “PuteriKu, Aku Tuhanmu. Aku harus berbicara denganmu dan menun-jukkan sesuatu kepadamu.”

Kali ini, sambil berjalan dengan Tuhan di dalam badan transformasi saya, saya tersenyum kepadaNya dan berkata, “Aku mengasihiMu, Tuhan.”

Saya tahu Ia sedang tersenyum kepadaku, walaupun saya tidak dapat meli-hat wajahNya dengan jelas. “Aku mengasihimu, puteriKu sayang,” Ia membalas.

Kami duduk di atas batu dan Tuhan berkata: “Aku melihat suamimu mengambil waktu libur dari pekerjaannya untuk dapat membantu membuat buku itu. Kalian berdua bekerja dengan sangat baik.”

“PuteriKu, Aku harus memberitahumu ini. Aku tahu Aku memberitahumu untuk menuliskan persis seperti apa yang Kuperlihatkan dan beritahukan kepadamu. Aku melihat bahwa engkau tidak menjelaskan dengan lengkap apa yang Kuperlihatkan kepadamu.”

“Tuhan, maafkan aku. Aku akan mengulanginya lagi.”

Tuhan telah memberitahu saya berulang kali untuk menuliskan segalanya setelah kunjungan-kunjunganNya, walau bagaimana lelahnya saya. Kadang-kadang, pikiran saya buntu, tetapi begitu saya mengambil pena dan kertas, kata-kata mengalir dengan cepat melalui pikiran saya. Saya tahu bahwa itu adalah kerja Roh Kudus yang membimbing saya. Itulah tepat yang sedang Ia kerjakan dengan saya, dan sekarang saya tahu Ia akan mencari penulis yang lain yang akan membantu saya melahirkan pengajaran yang Ia inginkan untuk mendampingi pengalaman-pengalaman saya.

Beberapa, saya tahu, akan merasa susah untuk mengerti bagaimana seseorang itu dapat memiliki pengalaman-pengalaman di mana sayalah yang mendapat hak istimewa untuk menikmatinya. Mereka akan berkata, “Yidak ada di dalam Alkitab!”

Kenyataannya, bagaimanapun, bahwa kebanyakan hal-hal yang ditunjuk-kan Tuhan kepada saya tercatat dalam Alkitab. Saya yakin Ia hanya menginginkan buku ini untuk menegaskan lagi kebenaran-kebenaran Firman tentang surga kepada orang-orang percaya di manapun juga.

Ia telah memilih saya sebagai alat, dan buku ini sebagai sarana untuk mengulangi kebenaran-kebenaran Firman kepada gerejaNya. Saya juga yakin Tuhan kita ingin orang-orangNya mengetahui ada banyak hal yang indah-indah tentang surga yang tidak dicatat di dalam Alkitab.

Ia meneruskan: “Jangan lupa bagaimana berharganya engkau untukKu, puteriKu. Hanya dengan cara ini Aku dapat memakai engkau. Akau akan datang untuk anak-anakKu lebih cepat dari yang disangka oleh kebanyakan orang.”

“Apakah semua orang percaya akan tinggal di rumah-rumah seperti yang ada namaku di pintunya, kapan mereka sampai ke surga?”

Aku akan membawa banyak anak-anakKu ke kerajaan, tetapi tidak setiap orang akan tinggal di rumah seperti yang ada namamu di pintunya. Rumah-rumah ini untuk anak-anakKu yang sangat istimewa.”

“Apakah semua orang percaya akan pergi bersamaMu, ketika Engkau datang kepada kami?”

Aku akan menunjukkan sesuatu kepadamu,” Tuhan langsung menjawab. “Aku mau engkau mengingat segala yang engkau lihat. Aku ingin seluruh dunia tahu apa yang akan segera terjadi. Aku tahu banyak orang Kristen tidak percaya apa yang dikatakan oleh nabi-nabiKu. Itulah sebabnya Aku menunjukkan engkau ini.”

Suara yang menyertai penglihatan saya keluar seperti biasanya dalam persiapan untuk suatu penglihatan yang ajaib dari Tuhan. Seolah-olah itu adalah cara yang digunakanNya untuk menyiapkan saya untuk hal-hal yang ingin diperlihatkanNya kepada saya. Kali ini suara itu berlangsung lama. Sesudah lebih dari setengah jam menyanyi di dalam Roh dengan suara yang menyertai penglihatan saya, saya mulai melihat hal-hal yang Tuhan ingin tunjukkan kepada saya.

Bagian pertama dari penglihatan itu lebih menyerupai suatu kesan daripada suatu pengalaman visual. Kelihatan seakan-akan seluruh dunia bergairah. Keadaan bumi sangat ramai dan sibuk. Kemudian saya mulai melihat apa sebenarnya semua kesibukan itu.

Udara dipenuhi dengan benda-benda putih yang bergerak. Waktu penglihatan menjadi jelas, saya melihat orang-orang memakai jubah putih terbang di seluruh udara. Orang-orang bermunculan dari mana-mana di bumi dan terbang ke udara. Langit hampir dipenuhi dengan orang-orang yang terbang, seperti burung-burung sedang berpindah tempat.

Sungguh luar biasa sungguh mengejutkan. Pada saat ini saya menyanyi dengan kuat, dan tangan-tangan saya bergerak kian kemari seperti kepalan tangan mengayun pada sebuah karung pasir untuk ditinju. Saya belum pernah merasa begitu bergairah seperti ini selama hidup saya. Badan saya meloncat ke atas dan ke bawah disebabkan oleh urapan dan goncangan. Saya merasa seperti saya sedang terbang dengan orang-orang yang berjubah putih yang saya lihat. gerakan-gerakan bergairah badanku dan suara yang menyertai penglihatan saya sungguh keras sehingga saya yakin seluruh rumah dapat mendengar saya.

Saya telah mendengar pengangkatan digambarkan sebelumnya, tetapi saya tidak pernah membayangkan akan menjadi suatu pertunjukan yang menakjubkan. Saya ingin tahu apa yang akan dipikirkan oleh mereka yang tidak mengenal Yesus, ketika mereka melihat adegan seperti ini. Saya sendiri sangat terkejut dan bergairah, tetapi saya yakin mereka akan ketakutan.

Ini adalah kejutan yang terbesar yang pernah ditunjukkan Tuhan kepada saya. Ini adalah peristiwa yang paling mempesonakan yang pernah saya lihat – manusia-manusia terbang di udara seperti burung-burung. Mereka membubung ke atas dengan kecepatan sebuah roket. Ada yang seakan-akan sedang membumbung seperti layang-layang – menembus angin pada hari yang cerah dan indah.

Saya melihat cucu perempuan saya yang berusia setahun. Ia memakai jubah putih, dan rambutnya telah bertumbuh sampai ke bahu. Ia kelihatan sudah remaja. Mulanya saya melihat dia di rumahnya berpakaian biasa. Kemudian tiba-tiba ia sedang memakai sebuah jubah putih dan terbang di udara. Saya ternganga oleh penglihatan itu. Kelihatannya seperti menguatkan kenyataan bahwa Tuhan akan kembali dengan cepat.

Kemudian saya melihat cucu perempuan saya dari anak perempuan saya yang berusia sepuluh bulan. Ia tidak mempunyai banyak rambut sekarang ini, tetapi di dalam penglihatan rambutnya jatuh sampai ke bahunya, dan seperti cucu perempuan saya lainnya, ia sedang terbang di udara.

Saya mulai menangis dan menjerit. Bunyi keras di tempat tidur tentu mengherankan sekali. Untung Roger sedang bekerja, kalau tidak tentu ia ketakutan sekali dan kuatir oleh bunyi seperti itu.

Pertama, saya tidak tahu apakah tangisan saya berasal dari sukacita atau kesedihan. Cucu perempuan saya yang terkecil pun kelihatannya telah tumbuh jadi remaja. Saya merasa Tuhan mempunyai alasan yang baik untuk memper-lihatkan anak-anak kepada saya. Ia ingin saya tahu bahwa mereka akan bersama saya di surga untuk menikmati selama-lamanya bersama Yesus. Kedua, saya tahu Ia menghendaki saya melihat berapa umur mereka jikalau Ia kembali nanti. Ia lebih cepat daripadan sangkaan banyak orang.

Penglihatan yang penuh kegembiraan berubah. Saya melihat orang-orang yang tidak naik bersama-sama yang lainnya. Tempat-tempat di bumi dikacaukan-balaukan, beberapa telah berubah sama sekali. Di mana-mana bising, dan orang-orang jelas sekali dalam keadaan panic. Ketakutan terlukis pada setiap muka.

Orang-orang berlarian simpang siur. Kekacauan total merajalela. Kelihatannya seperti setiap orang sedang mencari seseorang atau sesuatu yang tidak dapat mereka temukan. Saya mulai menangis seperti seorang anak kecil memandang orang-orang berlari-lari di jalanan. Mereka menjerit-jerit dan berteriak-teriak. Beberapa mencoba melempar sedikit barang-barang yang mereka miliki ke dalam kendaraan-kendaraan seperti mobil dan perahu. Beribu-ribu perahu ada di lautan. Manusia sedang mencoba untuk melarikan diri.

Banyak orang dengan pakaian seragam memecah rumah-rumah, merampok mereka dan mengambil harta milik yang mereka temui. Saya melihat satu keluarga yang terdiri dari empat atau lima orang tergeletak di atas lantai rumah. Kebanyakan mereka tertelungkup, dan satu genangan darah menutupi lantai. Beratus-ratus orang sedang melatikan diri dengan berjalan kaki ke gunung-gunung. Sedang mereka berjalan, pegawal-pengawal berseragam melepaskan tembakan ke arah mereka, dan beberapa jatuh. Mereka yang paling dekat dengan pengawal-pengawal itu dipukuli dengan pentung dan tongkat kayu.

Saya melihat orang-orang memusnahkan gereja-gereja. Seorang laki-laki melemparkan batu ke jendela kaca warna yang cantik yang memperlihatkan Yesus dengan domba-dombaNya. Jendela itu hancur dan kacanya pecah bertebaran  di mana-mana. Saya menjerit lebih keras lagi.

Seorang wanita yang kelihatannya sedang mencari anak yang hilang, berlarian di seluruh rumah, berteriak dalam kepanikan dan ketakutan. Ia terus memanggil nama anaknya sambil naik turun dalam frustasi total dan keputus-asaan. Saya ingin menolongnya, tetapi tidak dapat berbuat apa-apa.

Saya menangis dan terus menangis untuk dia dan untuk semua yang lain.

Kemudian saya melihat sebuah keluarga yang saya sendiri kenal. Sang ayah berlari masuk ke dalam rumahnya, dan terburu-buru dari kamar ke kamar, memanggil nama-nama isteri dan anak-anaknya. Ia menemukan seorang anggota keluarganya dan mereka duduk berdempet di pojok sebuah kamar. Mereka saling berpegangan erat dan menangis. Saya tahu siapa mereka, tetapi saya tidak boleh menyebut nama mereka di dalam buku ini.

Penglihatan itu berangsur-angsur hilang, dan saya terus menangis. Tuhan menghapus air mata saya.

Puteri,” Ia berkata, “Aku harus memperlihatkan kejadian-kejadian ini supaya engkau dapat memberitahu seluruh dunia apa yang akan terjadi. Aku mengasihi semua anak-anakKu, dan Aku ingin mereka menyadari, bahwa Aku akan segera datang untuk mereka, tetapi Aku tidak dapat membawa mereka yang tidak hidup menurut firmanKu, sebab mereka tidak bersedia untuk Aku.

“Banyak orang Kristen akan terperanjat waktu Akhir Zaman tiba. Apa yang baru engkau lihat hanya sebagian kecil daripada apa yang akan cepat sekali terjadi. Itu akan sungguh-sungguh lebih buruk daripada yang dapat engkau bayangkan – untuk mereka yang tidak mengenal Aku. Sebab itulah Aku ingin semua anak-anakKu dapat datang bersamaKu ke kerajaanKu.”

“Puteri, Aku telah menunjukkan bagian dari kerajaan dan hal-hal yang akan terjadi di dunia ini sebab waktunya sudah singkat. Aku akan kembali segera. Karena itulah buku ini sangat penting sekali bagiKu. Ini adalah untuk anak-anakKu. Engkau telah melihat apa yang akan terjadi di dunia dalam waktu yang sangat dekat.”

“Aku siap untuk anak-anakKu, tetapi sangat banyak dari anak-anakKu tidak sungguh-sungguh percaya dan mereka hidup untuk hal-hal duniawi. Aku mengasihi mereka semua dan mau membawa mereka semua ke surga bersamaKu, tetapi Aku tidak dapat membawa mereka yang tidak siap untuk Aku. Mereka yang datang ke kerajaanKu harus berhati suci dan taat.”

Hatiku merasa sangat kasihan kepada mereka yang tidak mengenal Tuhan, dan saya mulai berdoa untuk keselamatan mereka. saya menyebut setiap nama yang saya kenal, dan saya memohon kepada Tuhan untuk campur tangan di dalam kehidupan mereka, untuk mendapatkan perhatian mereka. Kemudian saya berdoa bagi orang-orang Kristen yang tidak hidup untuk Yesus. Saya memintaNya untuk meraih mereka kembali kepadaNya.

Saya memutuskan saya akan menyelesaikan buku ini secepat mungkin, dan saya berjanji kepada Tuhan saya akan pergi ke mana saja Ia mengutus saya. Saya merasa mendapat kehormatan sekali untuk menjadi pelayan Akhir Zaman bekerja di lading tuaian Tuhan. Saya ingat sebuah ayat dari Alkitab yang menunjukkan persis apa yang Yesus rasakan saat ini:

 


Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kataNya kepada murid-muridNya: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.

Matius 9:36-38.

 

Surga itu sungguh ada! Paulus menggambarkannya dengan cara ini: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul dalam hati manusia: semua yang disediakan Tuhan untuk mereka yang mengasihi Dia.” Cara kita menunjukkan cinta kita kepada Tuhan adalah melalui ketaatan seperti kata Yesus: “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahKu” (Yohanes 14:15).

 
 
 
1
Hosted by www.Geocities.ws