Partai Politik Wanita

S.K. Tri
(Kedaulatan Rakjat, hari Kamis, 29 Agustus 1946)

 

SK. Trimurti, foto 2004 (dalam usia 92 tahun)Beloem lama ini, di Solo didirikan seboeah panitya penjelenggara Partai Politik Wanita Republik Indonesia, jang diketoeai oleh nj. Soekirso.

Mestinja, kita haroes merasa barigga, karena sebahagian dari golongan wartita telah maoe memperhatikan soal-soal politik. - Tetapi, dalam hal bentoekan partai ini, kita sangat menjesal, karena, ini menandakan, bahwa saudara-saudara itoe beloem mengerti benar, dimana meletakkan diri dalam lapang pekerdjaan politik.

Lapang pekerdjaan politik, memang letaknja dalam partai.

Partai, adalah ikatan organisatoris dari rakjat, jang ditemalikan oleh satoe matjam azas, satoe toedjoean, dan satoe matjam tjara berdjoang, dalam mentiapai tjita-tjitanja.

Partai, adalah ikatan massa dalam satoe organisasi politik.

Partai, memperdjoangkan sendi dasar soesoenan masjarakat, jang akibatnja mengenai ketentoean nasib dari anggota-anggota masjarakat, baik lelaki, maoepoen wanita.

Azas, tjita-tjita tentang soesoenan masjarakat, tida dimonopoli oleh lelaki atau wanita meloeloe. Azas itoe, adalah kepoenjaan dan hak tiap-tiap manoesia, lelaki atau perempoean.

Maka dari itoe, tida pada tempatnja bila orang mendirikan partai wanita, partai lelaki, partai pemoeda dan partai orang toea. Partai hanja satoe, jalan partainja manoesia, tidak perdoeli lelaki atau wanita, toea atau moeda.

Djikalau golongan kaoem wanita soedah ada keinsjafan oentoek toeroet tjampoer tangan dalam gelanggang politik, baiknja memasoeki sadja partai-partai jang telah ada, misalnja: Masjoemi, P.K.I., Partai Keristen, P.N.I., Partai Sosialis dan lain sebagainja.

Tetapi . .......

Moengkin ada keberatan-keberatan jang diadjoekan oleh pihak wanita-wanita jang ingin mendirikan partai sendiri itoe. Misalnja: "Kami beloem poeas dengan adanja partai-partai jang telah ada itoe-, karena tidak ada jang soetji, masih tjakar-tjakaran reboetan koersi. - Kami beloem poeas, karena partai-partai itoe, tidak atau beloem ada jang langsoeng memikirkan soenggoeh-soenggoeh tentang nasib wanita choesoes. Mereka masih membiarkan kami ditindas, terlantar dsb".

Baiklah!

Seandainja alasan ini kita terima, kita akan mengadjoekan pertanjaan:

Dari manakah sebetoelnja pokok dasarnja, jang menjebabkan nasib wanita-wanita itoe djelek?

Apakah sebabnja, banjak wanita-wanita jang disakitkan hati dan badannja oleh soeami? Apakah sebabnja hoekoem-hoekoem perlindoengan perkawinan seakan-akan tidak ada bagi golongan wanita?

Apakah sebabnja, banjak anak-anak jang terlantar, tidak dipikirkan oleh bapaknja atau oleh negara? Apakah sebabnja banjak pelatjoeran? dan ... seriboe satoe matjam pertanjaan lagi, jang berkenaan dengan kesengsaraan wanita dalam lahir atau batin.

Marilah bersama-sama kita tjari, sebabnja jang pokok, boekan sebabnja jang mengenai ranting-rantingnja.

Apakah sebab jang mengenai ranting itoe? - Misalnja: isteri tidak dipikirkan oleh soeami, karena sisoeami tidak bertanggoengdjawab. - Djadi sifatnja: negara haroes menghoekoem soeami jang tidak bertanggoengjawab itoe. Nah dengan sendirinja, pihak wanita haroes tjampoer tangan dalam oeroesan pembentoekan oendang-oendang. Inilah sebabnja, maka wanita merasa perloe mendirikan partai politik sendiri, - partai wanita, jang choesoes memperhatikan oendang-oendang jang mengenai pihaknja wanita.

Moengkin demikian alasan jang akan diadjoekan. Djoega jang mengenai anak jatim, pelatjoeran, dsb.

Sekarang kita bertanja: Soeami tidak bertanggoengdjawab. Apakah sebabnja? Moengkin karena soeami itoe dasarnja memang malas, tidak bertanggoengdjawab. Tetapi, ada djoega kalanja, karena keadaan memaksa. Misalnja: soeda bekerdja setengah mati, tetapi toh hasilnja tidak mentjoekoepi. Atau, badannja tjatjat, karena ketjelakaan waktoe bekerdja, padahal sang madjikan tidak maoe memberi pertolongan atas hidoepnja sekeloearga. Apa boleh boeat! Djika sang isteri menggoegat karena itoe, tentoe negara tak dapat berboeat apa-apa. - Ada lagi, misaInja: soal pelatjoeran. Apakah sebabnja? Sebabnja, kekerasan koerang... kelakoean memang djelek, mereka haroes dikerasi, didjaga dan dididik soepaja mendjadi orang baik kembali. Moengkinkah semoea pelatjoeran itoe djelek kelakoeannja? Tidak adakah jang karena terpaksa oleh nasib perighidoepan? Silahkan menjelidiki lebih teliti!

.....................

Sekianlah sebab-sebab jang mengenai ranting-ranting, jang dioesahakan oleh mereka jang baik oentoek memperbaikinja. Memperbaiki dengan djalan mendidik, memperbaiki dengan djalan membikin oendang-oendang, memperbaiki dengan djalan hoekoem d.s.b.

Kita melihat orang sakit koedis-koedis. Segala matjam salep soedah dipergoenakan, tetapi tidak ada jang menjemboehkan. Apakah obatnja jang moedjarab? Dokter berkata, bahwa darahnja kotor. Orang itoe haroes disoentik. Nah inilah pengobatan jang radikal, jang mengenai pokok-pokoknja penjakit.

Demikian djoega, dalam kita memandang penjakit masjarakat ini, hendaknja kita tjari sebabnja jang mengenai pokok. Dan bila sebab pokok itoe tela terdapat, maka pengobatan haroes dilakoekan setjara radikal, obat pokok jang tidak "mindo gaweni".

Besok pagi, akan kami samboeng jang mengenai pokok penjakit masjarakat itoe.

Hosted by www.Geocities.ws

1