Home | Refleksi Sinema

Vina Bilang Cinta (2005)

Inspirasi Si Burung Camar

Sebagai penggemar Vina, saya berjengit mendengar Delon menembangkan lagu-lagu diva musik pop kreatif Indonesia periode 1980-an itu. Ada yang hilang. Si Burung Camar kondang sebagai biduanita genit-centil menggemaskan, sedangkan Koh Delon cenderung melon, eh maksudnya mellow-melankolis menghanyutkan. Lagu-lagunya yang mengharu-biru pun tetap ditingkahi desah-desah yang gimana gitu - kualitas yang tak ada pada suara runner-up Indonesian Idol 2004 ini. Tapi, barangkali era Vina memang sudah lewat, dan kini waktunya Delon berjaya.

Vina Bilang Cinta, menurut sinopsis di internet, bertutur tentang Tristan (Delon), seorang pemuda yang merantau ke Jakarta untuk menggapai mimpi sebagai penyanyi. Ia bertemu dengan Silly (Rachel Maryam), gadis pesimis-keras-kepala pegawai toko kaset yang bisa membantu jalan Tristan menuju impiannya itu. Seperti bisa ditebak, mereka berdua lalu terlibat pula dalam kisah cinta.

Tampaknya film ini ingin mengangkat Vina sebagai simbol inspirasi. Inspirasi bagi Tristan dan Silly soal cinta dan optimisme. Dan, kiranya, inspirasi bagi kita semua.

Anda juga pengin jadi inspirasi? Tiap-tiap kita tentunya punya nilai-nilai atau pengalaman hidup yang inspirasional. Kita rindu untuk membagikannya kepada generasi yang lebih muda atau anak-anak kita. Persoalannya, bagaimana mengemasnya, agar bisa terkomunikasikan dengan baik, agar bisa nyambung dengan mereka.

Film ini bisa jadi contoh soal. Ia tidak memaksa mengedepankan Vina, tapi meminjam sosok Delon yang kini lagi populer. Dengan kata lain, kalau mau merangkaul kaum muda, ya kita mesti paham bahasa, dunia dan minat mereka, agar "pesan sponsor" tadi bisa tersalurkan secara mulus.

Ngomong-ngomong, Vina sendiri nongol nggak di film ini? (Yang sudah nonton, tolong beri saya bocoran via japri, ya!) ***

-- Dimuat di Bahana, September 2005.

Home | Film Favorit | Email

© 2005 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1