Home | Refleksi Sinema

Star Wars Episode III: Revenge of the Sith (2005)

Membelot ke Sisi Gelap

Bagi fans Star Wars, bukan rahasia lagi bahwa dalam Episode III ini Anakin Skywalker akan malih menjadi Darth Vader. Pertanyaannya adalah: Bagaimana prosesnya sampai Ksatria Jedi satu ini memilih membelot ke Sisi Gelap? Paling tidak ada tiga jejak licin yang ditinggalkan Anakin.

Pertama, perasaan diabaikan, tidak diakui. Anakin (Hayden Christensen) Ksatria Jedi yang menonjol, sukses dalam sejumlah misi, bahkan berhasil menyelamatkan gurunya, Obi-Wan Kenobi (Ewan McGregor). Namun, prestasi ini belum membuatnya menerima kepercayaan penuh dari Dewan Jedi. Oleh rekomendasi Senator Palpatine (Ian MacDiarmid), ia dipromosikan menjadi anggota dewan. Dengan enggan dewan menerimanya, namun ia tidak diberi gelar Master. Anakin merasa dilecehkan, dan amarah diam-diam mendidih dalam dadanya.

Kedua, ketakutan akan kehilangan. Ia bermimpi buruk bahwa istrinya, Padme Amidala (Natalie Portman), meninggal saat melahirkan. Karena kejadian serupa pernah menimpa ibunya, Anakin bertekad untuk mati-matian mencegah mimpi itu jadi kenyataan. Bila perlu, ia tak ragu menempuh cara-cara yang tidak wajar.

Ketiga, terpedaya oleh tipu muslihat. Amarah dan ketakutan menjadikannya rentan terhadap bujukan kata-kata manis Palpatine, yang menyebut hitam sebagai putih. Saat tiga sifat negatif itu berkolusi, tersedotlah Anakin ke Sisi Gelap.

Jalan yang ditempuh Anakin dapat dibaca sebagai visualisasi sebuah kejatuhan, sekaligus suatu wacana peringatan bagi kita. Amarah dan ketakutan memadamkan kasih. Tanpa kasih, nurani kita tumpul dan daya penilaian kita majal: tak mampu lagi membedakan yang batil dan yang benar. ***

-- Dimuat di Bahana, Januari 2006.

Home | Film Favorit | Email

© 2005 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1