Home | Refleksi Sinema

Shall We Dance (2005)

Pernikahan Itu Sebuah Dansa

Kapan sebuah latihan dansa menyeberang ke ranah perselingkuhan mental? Apa yang diperlukan untuk mempertahankan pernikahan? Shall We Dance bisa menjadi titik pijak menarik untuk mendiskusikan hal itu.

Richard Gere bermain sebagai John Clark, suami dan ayah separuh baya yang merasa jenuh. Ia serba tak bergairah, termasuk terhadap pernikahannya. Ketika melihat seorang wanita cantik (Jennifer Lopez) bermuka sedih di balik etalase sebuah studio dansa, ia tergerak memasuki studio itu. Wanita itu bernama Paulina, pelatih dansa yang menyimpan sebuah luka masa lalu. Ingin mengenalnya lebih dekat, John pun mendaftar berlatih dansa. Di rumah, istri (Susan Sarandon) dan putrinya (Tamara Hope) curiga memperhatikan kebiasaan barunya pulang larut malam.

Film garapan Peter Chelsom ini adalah remake film Masayuki Suo dari Jepang. Berlatar budaya keranjingan kerja dan ketertutupan masyarakat Jepang, film Masayuki dinilai berhasil mengangkat tema meretas kejenuhan guna menemukan kegairahan hidup.

Dipindahkan ke dalam budaya Amerika, terasa beberapa ganjalan. John dan isterinya, Beverly, terlihat saling mencintai, namun kenapa mereka begitu tertutup satu sama lain? Kenapa Beverly mesti repot-repot menyewa detektif untuk memata-matai John, tidak langsung saja menanyainya? Ketertutupan inilah tentu biang kerok utama konflik pernikahan mereka. Mereka tampaknya, mengikuti nasihat seorang konselor pernikahan, mesti berlatih "berkomunikasi, berbicara, dan bertengkar!"

Yang melegakan, film ini (maaf, bocoran!) berakhir dengan pesan yang pro-pernikahan. John memilih untuk berdansa dengan "pasangan dansaku selama 19 tahun."

Oya, di pertengahan film, Beverly mengungkapkan pendapat menarik tentang pernikahan: Bahwa orang menikah karena memerlukan saksi bagi kehidupan mereka. Anda sepakat? ***

-- Dimuat di Bahana, Desember 2005.

Home | Film Favorit | Email

© 2005 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1