Home | Renungan

Ketika Gaji Terlalu Banyak

"Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (Mat. 6:21)

John MacArthur, pendeta dan penulis buku-buku pendalaman Alkitab, menceritakan pengalamannya tentang gaji. Grace Community Church, gereja tempatnya melayani, memberinya gaji besar sekali. "Terlalu banyak," katanya.

Ia pun bertanya kepada salah satu penatua gereja tersebut, "Mengapa kalian menggaji saya sedemikian besar?"

Jawab penatua itu, "Karena kami ingin tahu apa yang akan Anda lakukan dengan apa yang tidak Anda perlukan."

Uang tampaknya merupakan sebuah bahan ujian yang sangat baik bagi karakter kita. Seperti tersirat dalam konteks pernyataan Tuhan Yesus dalam nas malam ini, persoalannya bukan terletak pada berapa banyak uang yang kita miliki; persoalannya adalah di manakah hati kita berada.

Kita memerlukan uang untuk memelihara keluarga kita dan mempersiapkan masa depan. Dengan uang kita juga dapat berinvestasi dengan baik dan menolong orang miskin. Namun, kelirulah kalau kita lalu bersikap kikir dan serakah. Kembali, persoalannya adalah motivasi hati.

Pembaca ReMa yang terkasih, marilah kita bersama-sama memeriksa hati kita. Apakah kita mengumpulkan uang karena hendak memuaskan keinginan pribadi? Ataukah kita menggunakan uang untuk memuliakan Allah dengan memberkati kehidupan orang-orang di sekitar kita dan memajukan Kerajaan-Nya? Kiranya hati kita tertuju pada perkara yang benar. ***

Dimuat: Renungan Malam, Mei 2004

© 2004 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1