Home | Renungan

Dua Ibu

"Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya" (I Tes. 2:7).

Anda tentunya ingat kisah dua orang ibu yang memperebutkan bayi pada zaman Raja Salomo. Bagi para pemimpin dan pelayan dalam jemaat Tuhan, kisah ini mengandung sebuah pelajaran yang berharga.

Sikap kedua ibu itu dapat dijelaskan melalui pengandaian. Pada satu sisi, kalau bayi itu dibiarkan hidup: keduanya sama-sama bersikeras, dirinyalah yang pantas memiliki bayi itu. Pada sisi lain, kalau bayi itu dibunuh: yang seorang membiarkannya, sedangkan yang lain berjuang keras untuk mencegahnya - sekalipun ia harus kehilangan hak milik atas bayi kesayangannya itu. Dari situ kita dapat membedakan, mana ibu yang palsu dan mana ibu yang sejati.

Dalam pelayanan, Tuhan juga memanggil kita untuk memiliki sikap seperti ibu yang sejati tersebut. Sewaktu orang-orang yang kita layani "hidup," memang tidak ada masalah. Keadaan serasa mudah dan nyaman, penuh berkat dan kebanggaan. Setiap orang tentu menyukai pelayanan semacam ini. Namun, bagaimana kalau orang-orang itu terancam "kematian" - menghadapi bahaya, tantangan, kemalangan, atau bahkan penganiayaan? Apakah kita tetap peduli dan berjuang, bila perlu berkurban, demi kesejahteraan mereka? Ataukah kita menutup mata dan mengabaikannya? Di sinilah motivasi hati kita akan teruji.

Jemaat Tuhan memerlukan "ibu-ibu" yang sejati. Malam ini, marilah kita meminta Roh Kudus memeriksa motivasi hati kita. ***

Dimuat: Renungan Malam, Desember 2003

© 2003 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1