Home | Renungan

Kekuatan = Tanggung Jawab

"Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut." (Luk. 12:48)

Pagi itu Peter Parker terbangun setelah semalaman terserang demam akibat gigitan laba-laba dan mendapati tubuhnya telah mengalami transformasi drastis. Bocah puber yang semula berfisik kerempeng itu menengok ke cermin dan, lihat, sekarang badannya tegap berotot! Mata Parker terbelalak oleh kekaguman dan ketakjuban.

Namun, menyusup pula ketakutan. Ketakutan sewaktu berhasil mengelakkan dan bahkan membalas serangan para berandal di sekolah yang selama ini menjadikannya bahan ejekan. Dan lebih jauh lagi, ketakutan akan tanggung jawab yang mesti dipikulnya. Dapatkah aku menggunakan kekuatan ini dengan semestinya?

"Kekuatan yang besar menuntut tanggung jawab yang besar pula," kata Paman Ben. Perkataan itu terus terngiang di telinganya, menuntunnya dalam petualangan sebagai Spiderman, manusia laba-laba pembela kebenaran. Alih-alih membusungkan dada dan berkubang dalam kecongkakan, ia belajar memahami tanggung jawab yang diembannya.

Pernahkah Anda seperti Peter Parker? Alkitab menyatakan bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya, serta memperlengkapinya dengan karunia dan talenta yang tidak dimiliki ciptaan lain. Pernahkah pernyataan tersebut "menggigit" kesadaran Anda dan mencelikkan cara pandang Anda – bahwa Anda telah menerima kehormatan dan kemuliaan yang begitu besar?

Kesempatan bersaat teduh pada malam ini sungguh tepat untuk merenungkan hal tersebut. Apakah Anda menganggap karunia dan talenta sekadar sebagai kelebihan pribadi dan menggunakannya untuk memuaskan ambisi? Ataukah Anda menerimanya dengan rendah hati sebagai kepercayaan yang patut dipertanggungjawabkan dalam kehidupan dan pelayanan? *** (Renungan Malam, Agustus 2003)

© 2003 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1