Home | Renungan

Spesial dan Vital

"Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah datng pertolonganku? Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.” (Mazm. 121:1-2)

Yang paling menyentuh dalam lagu Don Moen This is My Holy Place adalah karena ia menggambarkan tempat kudus itu sebagai our secret place ‘tempat rahasia kita.’ Dengan kata lain, seakan-akan Tuhan mengatakan, “Tempat ini milik kita berdua saja, kau dan Aku.”

Begitu pribadi, dan spesial.

Memang kita dipanggil ke dalam suatu kumpulan yang meriah, namun kita seorang demi seorang dilahirkan di Sion. Dan Tuhan memanggil kita, domba-domba-Nya, masing-masing menurut namanya. Dalam lagunya yang lain, Praise Looks Good on You, Don Moen mengingatkan bahwa lebih dai sekadar kurban dan persembahan, all He wants is you – Tuhan menghendaki diri kita, hidup kita.

Dalam persekutuan di ruang kudus inilah kita menemukan kasih karunia untuk mendapatkan pertolongan pada waktunya. Hubungan pribadi dengan Tuhan ini, dengan demikian, bukan hanya spesial, namun juga vital.

Tahun 1995, Scott O’Grady, seorang pilot AS, berhasil menyelamatkan diri sewaktu pesawatnya ditembak tentara Serbia. Ia bertahan enam hari di belakang garis pertahanan Serbia-Bosnia dengan memakan binatang-binatang kecil, akar-akar dan tanaman serta minum air hujan. Namun, perlengkapan vital yang sangat mendukung keselamatannya tidak lain adalah radio. Dari tempat persembunyiannya di tengah hutan itu, ia mengirim sinyal-sinyal sampai ribuan mil jauhnya, hingga keberadaannya mulai dilacak pesawat udara AS.

Seperti radio yang mampu mengirimkan sinyal sampai ribuan mil itulah kira-kira vitalnya hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Ketika kita dalam kesesakan, melayangkan mata ke arah gunung-gunung persoalan dan pencobaan, serta bertanya-tanya, “Dari manakah datang pertolonganku?”, kita dapat berseru dan menemukan bahwa pertolongan kita ialah dari Tuhan. *** (1995)

© 2003 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1