Home | Renungan

Tunggu Dulu!

Para orang tua tentu memperhatikan, sulit meminta anak-anak untuk menunggu dengan sabar. Kalau mereka menginginkan sesuatu, mereka menginginkan hal itu tersedia saat itu juga. Mereka tidak peduli bahwa hal itu mungkin perlu dimasak dulu, diambil dulu, dipersiapkan dulu. Pokoknya, "Sekarang!" Sak deg, sak nyet, kata orang Jawa.

Tuhan juga akan meminta kita menunggu bila kita meminta sesuatu pada waktu yang salah. Namun, kita sering bersikap kekanak-kanakan: Menuntut Tuhan langsung menjatuhkan paket jawaban doa dari surga begitu bibir kita mengucapkan "Amin"!

Untunglah, berbeda dengan para orang tua, Tuhan tidak gampang terintimidasi oleh tuntutan kita. Ia mengerti apa yang terbaik bagi kita, dan Ia mengerti pula kapan waktu terbaik untuk memberikannya kepada kita.

Penundaan Allah, dengan demikian, tidak selalu berarti penolakan. Ada penundaan ilahi, penundaan yang diizinkan Tuhan demi kebaikan kita sendiri. Allah membiarkan penundaan bukannya tanpa alasan. Ia mungkin melakukannya karena Ia mau mengembangkan karakter, ketabahan, kepercayaan, kesabaran, dan kepatuhan kita.

Sebagai manusia, kita lebih mengejar kenyamanan dan kesenangan daripada pembentukan karakter. Tuhan sebaliknya. Dia lebih mementingkan pembentukan karakter kita, bahkan bila perlu dengan memangkas kenyamanan dan kesenangan kita. Karena itulah, adakalanya Ia berkata "Tunggulah! Bersabarlah! Aku akan memenuhinya menurut waktu-Ku."

Keluarga Blessing yang terkasih, maukah Anda menunggu?


Perikop: Yesaya 55:6-11

Nas: "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN." - Yesaya 55:8

© 2006 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1