Home | Renungan

Hanya Diskusi Kecil

Suatu hari saya diundang menjadi pembicara dalam perbincangan yang akan membahas novel Narnia dan buku saya, Let's Go Into Narnia. Acaranya di toko buku di salah satu mal terbesar di ibukota. Setiba di tempat, saya melayangkan pandangan ke seantero toko. Tidak terlihat poster atau spanduk yang menjelaskan akan ada diskusi Narnia. Di mana ya nanti acaranya?

Diskusi ternyata diadakan bukan di ruangan khusus, melainkan hanya di lorong yang agak luas di antara dua rak buku. Peserta diskusi tak lebih dari sepuluh, namun, yang membesarkan hati, ada yang datang jauh-jauh dari Malang. Untunglah moderator cukup mahir menghangatkan suasana sehingga diskusi kecil itu berlangsung dalam suasana akrab.

Bisa saja saya kecewa. Saya sudah meluangkan waktu dan datang dari Yogya. Saya mengharapkan, acara ini paling tidak dapat ikut meningkatkan penjualan buku saya - keinginan wajar seorang penulis. Eh, ternyata acaranya tak seakbar yang saya bayangkan.

Syukurlah, saya tak perlu memasang muka masam; malah saya merasa cukup puas. Saya merasa, inilah jatah dan pintu kesempatan yang Tuhan izinkan untuk saya masuki. Inilah yang terbaik untuk saya saat itu. Saya mendapatkan tambahan kenalan, mengasah kecakapan berbicara di muka umum, dan belajar beberapa hal baru.

Begitulah, malam itu saya bisa pulang dengan lega dan bahagia. Saya belajar bahwa bersungut-sungut itu hanya akan menggerogoti keindahan hidup; sebaliknya, bersyukur akan memperkaya kehidupan kita.


Perikop: Filipi 4:10-20

Nas: "Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan." - Filipi 4:11

© 2006 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1