Home | Renungan

Penerapan Praktis

Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. -- Yakobus 2:22

Dalam sebuah pertemuan kelompok sel, pemimpin kelompok berinisiatif untuk memberikan contoh penerapan praktis Yakobus 2:14-16. Ia bertanya, siapa di antara anggota kelompoknya yang pada saat itu mengalami kekurangan uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. (Harap maklum, anggota kelompok itu kebanyakan mahasiswa yang mengandalkan uang kiriman orangtua, dan saat itu tanggal "tua"). Dua orang mengangkat tangan. Ia lalu meminta anggota yang lain untuk memberikan persembahan kasih kepada kedua orang itu. Besarnya terserah, sesuai dengan kemampuan dan dorongan hati masing-masing.

Saya teringat betul kejadian itu karena salah seorang yang mengangkat tangan tadi tidak lain adalah saya sendiri. Saat kemudian saya menjadi pemimpin sel, beberapa kali saya mempraktikkan hal serupa. Dan hasilnya selalu mengesankan. Bukankah praktik senantiasa jauh lebih membekas di ingatan daripada sekadar teori?

Kebenaran firman Tuhan memang baru akan menjadi nyata bila kita menerapkannya. Kita didorong untuk membaca firman Tuhan, mempelajari dan merenungkannya. Hal-hal itu sangat baik, namun tidak boleh menjadi suatu tujuan akhir. Sebagai tindak lanjutnya, kita perlu meminta hikmat dari Tuhan untuk menerapkan kebenaran itu secara praktis dalam kehidupan kita sehari-hari. Barulah dengan demikian firman itu "menjadi daging" dalam diri kita. Penerapan praktis yang selaras dengan kebenaran firman Tuhan inilah yang akan menyempurnakan iman kita. ***

-- Dimuat di Renungan Malam, Agustus 2005.

© 2005 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1