Home | Renungan

Barometer Cinta

Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya. - Efesus 5:33

Sebelum menikah, berat badanku hanya 49-51 kg. Lumayan kurus untuk orang dengan tinggi badan 165 cm. Setahun setelah menikah sampai sekarang, berat badanku melonjak sampai 60-65 kg. Teman-temanku banyak yang berkomentar, "Wah, Mas Arie sekarang gemuk, ya!" Dan aku membalas dengan santai, "Iyalah. 'Kan sekarang ada yang merawat."

Begitulah. Pernikahan mestinya membawa perubahan dalam hidup kita. Bukan melulu soal fisik, namun yang lebih penting adalah soal mentalitas dan karakter. Pernikahan menantang suami dan istri untuk saling melengkapi dan saling mendukung, sehingga masing-masing bertumbuh menjadi pribadi yang kian matang dan dewasa.

Barometer perubahan ini, tentu saja, bukan tubuh yang kian gemuk. Barometernya adalah cinta. Apakah cinta kita satu sama lain tetap panas, atau malah menjadi suam-suam kuku dan bahkan dingin?

Berikut ini sejumlah pertanyaan yang dapat kita renungkan untuk mendeteksi suhu cinta kita: Apakah Anda mengucapkan kata-kata penuh cinta kepada pasangan Anda? Apakah Anda sabar kepadanya? Apakah Anda bersikap baik? Apakah Anda cemburu atau iri hati? Apakah Anda memaksakan kehendak? Apakah Anda mementingkan diri sendiri atau bersikap kasar? Apakah Anda menyimpan kebencian dan dendam? Ataukah Anda mengampuninya? Apakah Anda setia kepadanya? Apakah Anda mempercayai dan mendukungnya?

Mungkin Anda bertanya: Apa hubungan antara cinta dan kedewasaan? Kalau menyimak pertanyaan-pertanyaan di atas, Anda akan menyimpulkan: Untuk mencintai, ternyata, diperlukan kedewasaan. Nah, berapa derajatkah suhu cinta Anda hari ini? ***

© 2005 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1