Home | Renungan

Terlalu Berat

Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. -- 1 Korintus 13:11a

Ketika sedang naik kereta api, Corrie ten Boom kecil mengajukan pertanyaan tentang seks kepada ayahnya. Seperti biasa, ayahnya menoleh kepadanya, namun kali ini tidak mengatakan apa-apa. Ayahnya bangkit, lalu mengambil koper bawaan mereka dari rak di atas tempat duduk, dan meletakkannya di lantai.

"Maukah kau membawanya keluar dari kereta, Corrie?" kata ayahnya.

Corrie bangkit dan mencoba mengangkat koper itu. "Terlalu berat," katanya.

"Ya," kata ayahnya. "Dan hanya ayah yang sangat buruk yang akan meminta putri kecilnya untuk mengangkat koper seberat itu. Begitu juga, Corrie, dengan pengetahuan. Ada beberapa pengetahuan yang terlalu berat bagi anak-anak. Kalau kau sudah lebih besar dan lebih kuat, kau akan bisa 'mengangkatnya'. Untuk saat ini kau harus mempercayakan pada ayah untuk mengangkatnya bagimu."

Saya tercenung membaca kisah itu. Betapa berbedanya dengan pendekatan dewasa ini! Para orang tua sekarang cenderung ingin anak-anaknya cepat 'gede', khususnya dalam ranah kognitif. Seorang guru, misalnya, mengeluhkan buku pelajaran anak kelas 1 SD yang materinya terlalu berat dan lebih cocok untuk anak kelas 5.

Salah satu kebijaksanaan dalam mendidik anak adalah dengan memperlakukan anak itu sesuai dengan taraf pertumbuhannya. Dalam usia yang masih dini, seorang anak lebih memerlukan pembinaan karakter daripada akumulasi pengetahuan kognitif. Jangan sampai kita malah membebaninya dengan informasi-informasi yang tidak perlu, atau malah berbahaya, baginya. *** (01/01/2005)

© 2005 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1