Home | Renungan

Seharusnya Berbeda

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat… untuk mendidik orang dalam kebenaran. -- 2 Timotius 3:16

Seorang anak laki-laki berbantah dengan ayahnya. Sang ayah kehilangan kesabarannya dan menampar anak itu. Anak itu berlari keluar dari rumah dan naik ke tebing karang di tepi sebuah danau. Ia berkata akan terjun ke danau, menenggelamkan dirinya. Orang-orang tahu bahwa ia tidak main-main dengan perkataannya.

Ayahnya berlari menyusul, masih berteriak-teriak. Seluruh keluarga dan separuh warga kota ikut ikut terlibat. Akhirnya mereka berhasil menghentikan anak itu dan membawanya kembali ke rumah. Namun, hubungan antara ayah dan anak itu tidak pernah pulih kembali.

Anak yang kepahitan itu bertumbuh menjadi pria yang bermuka masam. Pada suatu saat ia bahkan dijuluki sebagai salah satu orang yang paling berbahaya di dunia ini. Namanya Mao Tse-tung, mantan pemimpin komunis RRC.

Akankah keluarga-keluarga Kristen menghasilkan anak-anak yang berbeda? Seharusnya demikian. Kehidupan Timotius adalah contoh yang bagus. Ia lahir, dibesarkan dan dididik di tengah keluarga yang saleh. Iman ibu dan neneknya ditanamkan di dalam dirinya sejak kecil. Dan ia tidak bertumbuh menjadi "orang Kristen KTP", namun iman itu sungguh-sungguh berdampak dalam hidupnya. Terbukti, dalam usia yang masih muda, ia telah dipercaya untuk menggembalakan sebuah jemaat.

Firman Tuhan kaya dengan prinsip-prinsip kebenaran untuk menuntun kehidupan kita. Kalau kita mempersilakan Tuhan menjadi pemimpin keluarga kita, keluarga kita tentu dapat menghasilkan buah-buah yang berguna bagi Kerajaan-Nya. *** (01/01/2005)

© 2005 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1