Home | Renungan

Resolusi = Anugerah + Disiplin

Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu. -- Pengkhotbah 5:3

Jonathan Edwards, tokoh kebangunan rohani abad ke-18, pada usia 17 tahun menuliskan 21 resolusi yang akan dijalaninya dalam hidupnya. Sepanjang waktu ia akan menambahi daftar itu sampai, menjelang kematiannya, ia telah memiliki 70 resolusi.

Resolusinya yang pertama: "Dengan menyadari bahwa saya tidak mampu melakukan apa pun tanpa pertolongan Tuhan, dengan rendah hati saya memohon kepada-Nya, agar oleh anugerah-Nya memampukan saya untuk mematuhi Resolusi-resolusi ini…. Ingatlah untuk membaca kembali seluruh Resolusi ini seminggu sekali."

Edward tidak secara sambil lalu menyusun resolusi tahun baru, yang kalaupun dilanggar tidak menjadi persoalan. Seminggu sekali ia melakukan "pemeriksaan diri". Ia secara teratur mengevaluasi kinerjanya, sambil selalu meminta pertolongan Tuhan.

Orang-orang yang berhasil menjalankan resolusinya seperti Edward memiliki karakteristik yang menonjol. Mereka menganggap resolusi sebagai perkara yang serius, sebagai suatu nazar di hadapan Tuhan. Karena itu, mereka mengandalkan pertolongan dan anugerah Tuhan, serta mendisiplinkan diri untuk menepatinya.

Bila membandingkan diri dengan pencapaian Jonathan Edwards, barangkali kita malah jadi kurang pede untuk membuat resolusi. Jadi, anggap saja dia sebagai pelari marathon kawakan, dan kita ini atlet pemula. Kita bisa melatih diri secara bertahap. Yang jelas, kita perlu bahan dasar yang sama: anugerah Tuhan plus disiplin diri. *** (01/01/2005)

© 2005 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1