Home | Renungan

Diubah oleh Alkitab

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. - 2 Timotius 3:16

Film Mutiny on the Bounty yang dibintangi oleh Clark Gable berakhir dengan para pemberontak mendarat di Pulau Pitcairn pada tahun 1790. Namun, dalam peristiwa sebenarnya, sebuah kisah yang tak kalah menarik justru baru dimulai.

Begitu menadarat seorang pelaut segera saja mulai membuat alkohol, dan koloni kecil itu pun terseret ke dalam tindak asusila. Dua belas tahun kemudian, tinggal satu pria kulit putih yang masih bertahan hidup, dikelilingi oleh para wanita pribumi dan anak-anak peranakan.

Di sebuah peti tua dari kapal Bounty, pelaut ini menemukan sebuah Alkitab. Ia mulai membacanya, lalu mengajarkannya kepada yang lain. Hasilnya, kehidupannya -- dan akhirnya kehidupan semua orang di koloni itu -- mengalami perubahan. Sewaktu ditemukan oleh USS Topas pada tahun 1808, Pitcairn sudah menjadi komunitas yang makmur. Tidak ada penjara, tidak ada wiski dan tidak ada kejahatan di sana.

Kesaksian tersebut menunjukkan bahwa Alkitab mengandung kuasa untuk mengubah kehidupan. Tidak jarang kita merasa cukup puas dengan bertambahnya pengetahuan Alkitab kita. Namun, tujuan utama Alkitab adalah mengajar kita untuk mengenal Allah dan kebenaran-Nya serta mendidik kita hidup di dalam kebenaran. D.L. Moody mengatakan, "Alkitab diberikan bukan agar kita memperoleh informasi, melainkan agar kita mengalami transformasi hidup."

Pembaca yang terkasih, bagaimana dengan Anda? Seberapa jauh kehidupan Anda telah diubahkan oleh firman Allah? ***

Dimuat di Renungan Malam, November 2004.

© 2004 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1