Home | Resensi Film

I Not Stupid

Sisi Lain Singapura

Tiga SekawanSingapura selama ini tercitra sebagai negara-kota yang resik, disiplin, punya sistem pendidikan hebat dan makmur. Toh di tengah gambaran yang serba kinclong itu ada saja anggota masyarakat yang ketiban nasib kurang beruntung. I Not Stupid menyodorkan sisi negatif di balik kemajuan Singapura, khususnya dalam bidang pendidikan.

Film ini berkisah tentang tiga sahabat. Kok Pin (Shawn Lee), Terry (Huang Po Ju), dan Boon Hock (Joshua Ang) kawan sekelas di EM3. Di Singapura, itu sekolah kelas kambing bagi anak-anak yang secara akademis dianggap tidak mampu. Kok Pin sebenarnya berbakat menggambar, namun ibunya lebih mencemaskan kegawalannya menguasai matematika dan IPA. Terry anak orang kaya yang penurut dan dikungkung inisiatifnya. Boon Hock sebenarnya lumayan pintar, namun ia mesti membantu ibunya berjualan bakmi dan menjaga adiknya sehingga kekurangan waktu belajar.

EM3 bukanlah sekolah bebas ala sekolah Toto-Chan. Meskipun direndahkan sebagai "tanpa harapan", mereka digenjot secara keras untuk meraih prestasi standar. Masa sekolah pun jadi sebentuk mimpi buruk bagi anak-anak yang mestinya "belajar sambil bermain". Terry, yang menjadi narator film ini, menyebut sekolahnya sebagai penjara.

Film ini tidak hanya berkutat pada tekanan dan persoalan yang dihadapi ketiga sahabat itu, namun juga memaparkan persoalan yang dihadapi orang tua masing-masing. Ayah Terry seorang pengusaha ba gua (dendeng babi) yang tengah kelabakan menghadapi serbuan ba gua impor dari Taiwan. Ayah Pin bekerja di biro periklanan, dan menghadapi masalah dengan munculnya bos baru berkulit putih. Namun, yang cerewet soal pendidikan anak tidak lain adalah para ibu -- ibu Terry dan ibu Pin sama-sama otoriter.

Dengan paparan ini Jack Neo memotret suasana kejiwaan masyarakat Singapura dan sekaligus menjelaskan mengapa mereka begitu keras mendidik anak-anak mereka. Menghadapi persaingan hidup yang keras, mereka menganggap sukses akademis sebagai satu-satunya jalan untuk survive.

Berdurasi 110 menit, I Not Stupid terasa penuh sesak -- begitu banyak tokoh dan percabangan plot, berbaur antara komedi dan melodrama. Film ini lalu lebih terasa sebagai mosaik daripada sebuah cerita yang lempang. Karakter-karakter tokoh-tokohnya telah tercetak sejak awal, dan yang mereka alami bukan perubahan karakter, melainkan hanya perubahan nasib. Dengan materi seperti ini, film ini sebenarnya bisa dipecah-pecah sebagai serial. Untunglah, Jack Neo -- yang merangkap sebagai sutradara, penulis skenario dan memerankan ayahya Pin -- lumayan berhasil menyeimbangkan sisi komedi dan sisi melodrama. Di antara para pemain, yang menonjol adalah Shawn Lee sebagai Kok Pin, khususnya dalam berekspresi pedih saat dirotan ibunya.

Ada pelintiran -- kalau bisa disebut pelintiran -- plot menarik menjelang akhir. Bantuan Pin menemukan penculik Terry dan Hock kupikir akan dijadikan alasan berbaikannya orang tua Pin dengan orang tua Terry. Ternyata masih ada satu tikungan plot lagi, yang sekaligus memantik satu-satunya perubahan karakter signifikan dalam film ini.

Akhirnya, I Not Stupid menandakan sebuah kedewasaan: keberanian untuk menertawakan diri sendiri. *** (22/03/2005)

I NOT STUPID. Sutradara & Skenario: Jack Neo. Pemain: Jack Neo, Xiang Yun, Richard Low, Selena Tan, Huang Po Ju, Selena Tan, Shawn Lee. Asal/Tahun: Singapura, 2002.

Home | Film Favorit | Email

© 2005 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1