Home | Artikel

Marilyn Hickey

Memenuhi Bumi dengan Firman Allah

Saat masih kecil, Marilyn Hickey tidak pernah membayangkan bahwa dirinya akan menikah dengan seorang pendeta dan menjadi pengajar Alkitab terkenal yang memiliki program televisi harian dan melayani ke seluruh dunia. Namun, itulah yang dijalaninya saat ini.

Marilyn dibesarkan di tengah keluarga yang menyayanginya meskipun mereka tidak rajin beribadah. Ibunya baru menjadi orang Kristen yang sungguh-sungguh ketika Marilyn sudah kuliah. Marilyn sendiri hanya kadang-kadang pergi ke gereja. Ia menerima Kristus sebagai Juruselamatnya saat mengikuti perkemahan remaja. Sayangnya, sesudah itu ia tidak mendapatkan bimbingan yang memadai, dan ia pun segera sibuk dengan berbagai hal lain.

Di SMU, Marilyn sangat menyukai pelajaran bahasa. Hal ini menggugahnya untuk berkeliling dunia. Ia membayangkan nantinya akan berkarir sebagai duta besar. Ia tak menduga kalau kelak impiannya terkabul - ia menjadi duta besar bagi Kristus!

Saat kuliah rencana Marilyn berubah karena ia mendapati dirinya cakap dan berhasrat kuat untuk mengajar. Saat itu pula ibunya terlibat dengan "orang-orang Pentakosta itu". Setiap kali berbicara dengan beliau, percakapan senantiasa berbelok ke topik Roh Kudus. Marilyn yang berpikiran praktis tidak berminat dengan perkara-perkara seperti itu.

Ketika baru saja memulai karir sebagai guru sekolah, ia bertemu dengan seorang pemuda dari Nebraska, Wallace Hickey. Pertemuan ini nantinya mengubah seluruh rencananya. Wally baru saja dipenuhi Roh Kudus beberapa minggu sebelum bertemu Marilyn. Marilyn menyukai Wally, namun juga frustasi karena kencan mereka hanya berkisar pada acara kebaktian gereja. Kini dua orang sekaligus - ibunya dan Wally - bersaksi dan berdoa baginya.

Panggilan

Suatu malam Marilyn sulit tidur. Ada suatu dorongan kuat di dalam hatinya, dan ia merasa Tuhan berkata, "Engkau dilahirkan dari Roh-ku, dan engkau adalah anak-Ku. Namun, Aku tidak akan berurusan denganmu lagi. Kau bisa menempuh jalanmu sendiri." Malam itu Marilyn memutuskan untuk berserah pada jalan yang Tuhan tetapkan padanya, dan dalam minggu itu ia menerima baptisan Roh Kudus.

Marilyn dan Wally menikah tidak lama kemudian, pada tahun 1954. Hidup mereka cukup nyaman dengan Wally aktif di bisnis pemasaran dan Marilyn mengajar. Namun, Marilyn merasakan kegelisahan di dalam diri suaminya. Mereka bersepakat untuk mematuhi panggilan Tuhan.

Keluarga Hickey lalu mulai mengajar di Sekolah Minggu. Wally terlibat dalam penyelenggaraan kebaktian penginjilan di gereja-gereja Colorado dan sekitarnya. Wally akhirnya berhenti dari pekerjaannya.

Marilyn sendiri belum yakin sampai Tuhan menjamahnya dalam sebuah kebaktian di Texas pada bulan Juni 1958. Para dokter memvonisnya tidak bisa memiliki anak, namun penginjil William Branham mengatakan bahwa dia harus pulang, menerima kesembuhannya, dan memiliki anak.

Meskipun harus menunggu selama 10 tahun sebelum puterinya, Sarah, lahir, Marilyn menyadarinya bahwa Tuhan akan menjaganya. Selama masa penantian itu, mereka mengadopsi Michael. (Sarah sekarang telah dewasa. Ia dan suaminya, Reece Bowling, bergabung dengan staf Marilyn Hickey Ministries dan aktif terlibat dalam pelayanan.)

Tahun 1960, keluarga Hicket kembali ke Denver untuk memimpin gereja kecil beranggota 25 orang. Wally yakin akan panggilannya menjadi pendeta, adapun Marilyn merasa terpaksa ikut semata-mata karena mereka telah menikah. Namun, sepanjang mendampingi Wally, Marilyn tekun menggali Alkitab, dan ia terutama sangat bergairah mempelajari bahasa Ibrani dan Yunani.

Peneguhan

Dengan menemukan manfaat menekuni Alkitab, ia pun giat membagikan pelajaran yang diperolehnya kepada orang lain. Pengajaran Alkitab (PA) yang dilakukannya dengan cepat bertumbuh menjadi 22 kelompok. Kelompok PA ini mengumpulkan 60 dolar sebulan untuk membiayainya bersiaran lima menit per hari di radio dalam acara Life for Laymen. Akhirnya, acara ini meningkat menjadi 15 menit per hari, dan kemudian berkembang pula menjadi acara televisi.

Surat-surat dari penyimak acaranya pun perlahan meningkat sampai akhirnya ia harus menyiapkan kantor dan mempekerjakan staf sepenuh waktu. Undangan untuk mengajar juga mulai berdatangan. Ia melayani berkeliling sambil menjajakan buku-buku dan kaset-kaset pengajarannya.

Pada sebuah retret di Minnesota tahun 1976, Marilyn meluangkan waktu untuk merenungkan apa yang telah ia kerjakan. Ia mencari Tuhan, bertanya apakah ia telah melakukan "yang terbaik". Saat itulah ia merasa Tuhan berbicara di dalam hatinya, "Aku telah memanggil engkau untuk memenuhi dunia ini dengan Firman-Ku."

Ia menyadari beratnya beban panggilan tersebut, namun yang lebih penting lagi, ia kini yakin bahwa diri benar-benar dipanggil ke dalam pelayanan. Stafnya menolongnya mengelola kesempatan pelayanan yang kian berkembang ini.

Tuhan mulai membuka pintu bagi Marilyn untuk menyampaikan kasih-Nya dan Firman-Nya ke tempat-tempats eperti Etiopia, Filipina, Korea, Haiti, Brasil, Malaysia, Jepang, dan Honduras. Ia juga menjalankan pelayanan doa dan ikut membiayai pengiriman Alkitab ke negara-negara komunis. Ia berkesempatan mengajar dan melayani di Hungaria dan Rumania sebelum kedua negara itu secara resmi membuka diri terhadap pelayanan Injil. Pelayanan televisinya juga kian meluas.

Reputasinya sebagai pengajar Alkitab kian dikenal, dan ia mulai mengadakan berbagai seminar pengajaran dinamis yang "membawa Alkitab ke dalam kehidupan". Selain itu ia juga menerbitkan majalah Outpouring sebagai sarana komunikasi dengan para sahabat dan mitranya.

Perkembangan

Namun, betapapun kerasnya upaya Marilyn, tentulah kemampuan satu orang untuk memenuhi bumi dengan Firman. Karenya, pada tahun 1981 didirikan Marilyn Hickey Bible College. Melalui sekolah Alkitab ini, Marilyn memperlengkapi orang untuk menyebarluaskan Injil ke seluruh dunia.

Selain sibuk dengan pelayanannya, Marilyn menjadi satu-satunya wanita dalam dewan direksi Dr. Paul Yonggi Cho. Ia juga aktif di Oral Roberts University dan melayani di dewan penasihat Regents University.

Ketika ditanyai bagaimana bisa menjalankan pelayanan seperti itu, ia menjawab, "Tidak ada jalan pintas. Anda harus menekuni Firman empat atau lima jam seharis dan kemudian meluangkan lebih banyak waktu lagi untuk berdoa."

Saat ini Marilyn dan Wally bersama dengan anak dan menantu mereka bersama-sama menggembalakan Orchard Road Christian Center dan memimpin Marilyn Hickey Ministries. Meskipun sibuk menggembalakan jemaat yang besar, mereka menunjukkan kasih dan pelayanan kepada sesama anggota Tubuh Kristus. Mereka menjadi ujung tombak pergerakan doa sekota di Denver.

Tuhan juga terus membawa mereka melayani ke seluruh dunia. Pelayanan mereka telah mencapai Australia, China, Etiopia, Jerman, India, Italia, Kazakstan, Maroko, Pakistan, Panama, Peru, Rusia, Spanyol, Sudan, Thailand, Inggris, Uzbekistan, Vietnam, dan belasan negara lainnya. Salah satu kerinduan terbesarnya saat ini adalah mengembangkan pelayanan World Child yang ditujukan bagi anak-anak yatim-piatu di seluruh dunia. *** (Sumber: Situs Marilyn Hickey Ministries)

-- Dimuat di Bahana, Oktober 2005.

© 2004 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1