Home | Resensi Film

On Golden Pond

Sebulan di Danau Emas pada Sebuah Musim Panas

Kenangan apa yang tersisa dari kecantikan Danau Emas? Tidak ada, bila kau adalah Chelsea (Jane Fonda), yang dibesarkan oleh ayah sesinis Norman (Henry Fonda). Ia tidak pernah berhasil menjadi "anak laki-laki" yang diharapkan ayahnya. Musim panas ini mereka dipertemukan lagi dalam perayaan ulang tahun ke-80 Norman.

Norman Thayer dan istrinya, Ethel (Katherine Hepburn), datang lebih dulu. Sudah tradisi mereka menghabiskan musim panas di Danau Emas, New England. Segera tampak, kecerewetan Norman adalah benteng untuk memagari kerentanan diri. Segera tampak pula, Ethel benar-benar penolong yang sepadan bagi Norman. Dengan jitu, tanpa membiarkan dirinya terluka, ia menjinakkan kerongsengan Norman. Yang jelas, dialah yang tetap seperti pendatang baru di tempat itu: menyimak suara loon, menikmati hangat matahari dan kerlip danau keperakan serta memetik stroberi, sedangkan Norman berlagak memelototi iklan lowongan kerja dan membiarkan pintu depan pondok mereka terlepas engselnya.

Chelsea -- belakangan kita tahu, dia baru mau datang setelah dibujuk-bujuk sang ibu -- menyusul. Ia mengajak tunangannya, Bill (Dabney Coleman), dan anak Bill, Billy (Doug McKeon). Pertemuan itu hanya membuktikan bahwa luka masa lalu itu masih ternganga sehingga Bill dan Billy pun ikut terkena getahnya.

Keesokan harinya Chelsea dan Bill berangkat ke Eropa untuk berlibur selama sebulan; Ethel membujuk Norman untuk bersedia menjaga Billy selama kepergian mereka. Billy rupanya juga bermulut tajam, dan pertemuan antara bocah ABG dan lelaki sepuh itu tampaknya sudah ditakdirkan.

Sebagian dari Anda rasanya sudah menebak bahwa kita sedang memasuki sebuah kisah yang sangat, sangat konvensional. Tentang kesenjangan antargenerasi. Tentang pemberontakan. Tentang kesediaan untuk belajar mencintai. Tentang pemulihan. Kini jalan itu ditempuh dengan memancing bersama dan petang naas di Teluk Purgatori -- yang mengukuhkan hubungan mereka, dan menyadarkan bahwa hidup itu berharga dan sekaligus rentan, seperti keramik yang gampang retak.

On Golden Pond dihidupkan oleh kehalusan akting para pemerannya dan skenario yang secara cerdas menyusupkan detil-detil yang mengejutkan dan segar. Siapa tidak tercengang dengan, misalnya, sisipan ini: Bill -- seorang dokter gigi berusia 45 tahun -- meminta izin pada Norman untuk tidur sekamar dengan puterinya? Adegan Norman tersesat di hutan juga menggigit. Dialog-dialognya amat membuka diri dan melibatkan -- seperti sahabat dekat memaparkan kegundahannya. Kisah yang klise itu lalu menjadi orisinil, otentik, dan jujur.

Henry Fonda dan Katherine Hepburn menujukkan kelas mereka sebagai veteran dengan akting yang terasa bukan akting -- begitu wajar, menyadarkan kita bahwa orang-orang sesepuh mereka juga punya cerita yang patut dituturkan. Di sini mereka masing-masing mencatat rekor: Hepburn merenggut Oscar keempat sepanjang kariernya; Fonda akhirnya merebut piala pada usia 79 tahun, aktor tertua peraih Oscar.

Akhirnya, mesti ada catatan tentang lokasi film yang diambil gambarnya di New Hampshire ini. Lokasi indah dalam film lain cenderung terkesan pamer, namun Danau Emas dan pondok Thayer merengkuh, mengajak kita meluangkan satu musim panas di sana. Sisipan pemandangan Danau Emas dan sekitarnya muncul sebagai kontras bagi pergolakan emosi tokoh-tokohnya. Gambar-gambar cantik itu lalu terasa sebagai himbauan, "Come on! Belajarlah dari alam. Kalau keharmonisan alam saja begitu meneduhkan, apalagi keharmonisan di antara manusia."

Dan Norman akhirnya memang mendengarkan suara loon itu. *** (11/03/2005)

Catatan: loon menurut Merriam Webster’s Collegiate Dictionary (1996): any of several large bird (genus Gavia) of Holarctic regions that feed on fish by diving and have their legs placed far back under the body for optimal locomotion underwater.

ON GOLDEN POND. Sutradara: Mark Rydell. Skenario: Ernest Thompson, berdasarkan dramanya. Pemain: Katharine Hepburn, Henry Fonda, Jane Fonda, Dabney Coleman, Doug McKeon. Asal/Tahun: AS, 1981.

Home | Film Favorit | Email

© 2005 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1