Home | Puisi

Diary

jogja, 01.10.2002

8.23
ketika kutatap lama-lama ion-ion cahaya pada layar komputer,
kurasa ada pijar-pijar yang berdenyut di otak belakangku.
dengan sederhana kita menyebutnya pusing.
yang ingin kutanyakan: apakah ion-ion dan pijar-pijar itu
saling bertengkar, atau berpelukan
- dan sudahkah kulaporkan peristiwa ituu dengan benar?

8.46
anakku - dalam bulan ke-15 usianya
sangat suka gambar mobil.
ia melihat mobil di mana-mana.
di halaman berita utama, halaman opini, halaman olah raga,
terselip di antara iklan baris
dan terjepit dedalu raksasa dalam kisah harry potter.
yang ingin kutanyakan: akankah ia menemukan mobil
pada baris-baris syair bapaknya?

9.15
ada sebuah jalan di dalam diriku:
sebagian mobil kutolak lewat;
sebagian lagi terputar-putar
tidak menemukan jalan keluar
tersedot oleh getah lambungku;
sebagian lainnya melanjutkan perjalanan
dan kutitipkan hatiku di bagasinya.

9.57
ding, dong, mampuslah si penyihir!
tapi,
tak ada yang mengandalkan otak.
tak ada yang mengidamkan hati.
tak ada yang mendambakan nyali.
dorothy menangis
sepanjang jalan batubata kuning
merindukan Kansas.*)

*) Dari film The Wizard of Oz.

11.00
kalau kautanyakan apa yang kekal, inilah:
bau lumut di tembok pada hujan pertama,
langit ufuk barat yang berubah-ubah saban petang,
sms yang tak sempat kubaca,
lothlorien *) yang tak kunjung disinggahi kembali,
dan jakarta,
ketika kaukirim postcard dari sana:
"kita bak sejoli pendekar
berbaku cinta di pucuk pepohonan." **)

*) Salah satu tempat persinggahan dalam buku kedua The Lord of the Rings (J.R.R. Tolkien).
**) Teringat pada balet-silat dalam Crouching Tiger, Hidden Tiger.

11.59
jendela masih tertutup.
kita memasang pintu untuk keluar-masuk.
siapakah yang akan masuk
saat kau memandang ke luar melalui jendela?

16.55
tuan, rasanya aku tahu
yang mengubah air jadi anggur
dalam pesta kawin di kana itu
nyatanya air matamu
ketika hatimu kauteguhkan
menolak sabda sang perempuan

jogja, 02.10.2002

9.31
menunggu atau memburu, isyaratmu:

14.23
kautorehkan wajahku pada mural dinding timur
dekat traffic light. hanya wajahku. ("akulah cat
yang menjelma jadi goresan pipi, ikal rambut, lengkung
mata, garis hidung, mulut merah membulat, tahi lalat
di dagu, dan tanganmu yang melambai," celotehmu saat
perempatan ini hiruk-pikuk - namun bukan mengerumuni
kita. "akulah warna-warna...")

"aku luka!"
kaukenalkah itu pekik siapa?

jogja, 03.10.2002

10.03
siapa memberi makna pada tawa:
pada puisi, pada cerita, pada percakapan setelah anak
kami terlelap.

hidup ini
penciptaan tak berkesudahan.
kami selingi dengan gelak
dan air mata, dengan kesengajaan
dan kebetulan. kami cintai.

engkau menudungi diri:
muncul menyematkan sayap pada embun
melepaskannya dari pagutan daun.

butir-butir pasir masih dingin
bau bawang tersisa di plastik sampah
cicak kecil meliuk-liukkan ekor
di ambang pintu kamar mandi:
adakah engkau menenun pijar kami
pada lintasan cahaya yang berpendaran
dalam jutaan miliar galaksi
- atau hanya bintang jatuh?

20.42
tutup jendela!
angin telah merapat
ketiak daun-daun nangka
menangkup kegelapan yang berdengung
dari balik kulit kayu

"malam ini tak akan ada laron," dengus lampu kebun
kepada sarang laba-laba. "kau tak
akan menyanyi keroncong, kan?"
lampu itu ingin tidur.

percayalah pada bintang dan rembulan:
ada yang lebih ingin kaubayangkan
daripada tak puas-puas kaupandang

jogja, 21.10.2002

19.00
kurasa kau ketawa
ketika kubilang mau nulis soal radio:

gelombang-gelombang patah
atmosfir panas kemarau lewat batas
- berita apa lagi?
biar kusiapkan tombol untuk menjoloknya
aku mau lagu saja
iklan ibu dan menantu
tip memelihara ikan louhan
dan wawancara dengan seorang perakit bom

atau kaurasa kita butuh pendekar
yang muncul dan menghilang
membelakangi layar? *)

bagaimana dengan kebakaran hutan?
sebagian telah padam
tapi, lihatlah lereng barat
api baru mulai menjilat
- kau tak akan menyiarkan
ramalan cuaca, 'kan?

dan yang tak kalah penting
siapa yang mencumbu
angin atau daun kering?
debu terengah-engah mengeja
lebih hitam dari hitam **)

: kurasa kau ketawa
ketika yang kutulis akhirnya
adalah pertanyaan-pertanyaan

*) Yojimbo (Akira Kurosawa).
**) Judul salah satu cerpen Iwan Simatupang.

© 2003 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1