Home | Artikel

"Daud Pernah Ada di Sini"

Berdasarkan catatan Alkitab, Raja Daud dan Salomo memerintah Kerajaan Israel dari sekitar 1.000 SM sampai 920 SM. Namun pada tahun 1980-an, sejumlah pakar sejarah secara gencar melontarkan keraguan atas fakta tersebut.

Awal 1990-an, menurut Kenneth Kicthen dari Universitas Liverpool, "Thomas Thompson menulis sebuah buku besar dan tebal tentang Israel kuno. Buku itu pada dasarnya menyangkal bahwa pernah ada Kerajaan Israel bersatu, dan menyatakan bahwa orang-orang seperti Daud dan Salomo itu hanya fiksi."

Rupanya buku itu muncul salah musim. Tidak lama kemudian ada sejumlah penemuan arkeologi yang membuahkan kesimpulan yang berlawanan.

Keluarga Daud

Pada 1993, para penggali kota kuno Dan menemukan kepingan batu dari 841 SM. Batu itu merupakan benda kuno pertama di luar Alkitab yang memuat referensi tentang "keluarga Daud" - sebuah frasa yang muncul lebih dari 20 kali dalam Perjanjian Lama. Namun, golongan yang tidak mengakui kebenaran historis Alkitab menyatakan, frasa itu lebih tepat bila diterjemahkan sebagai "keluarga Dod", mengacu pada salah satu dewa Kanaan.

Pada 1994, kepingan kedua dari batu yang sama ditemukan. Kata-kata yang tertera pada batu itu mempersempit kemungkinan penafsiran teks yang ada, dan menegaskan bahwa "keluarga Daud" adalah terjemahan yang tepat. Menurut Kitchen, Dod sendiri rupanya nama dewa palsu. Nama ini tidak pernah ada dalam sejarah Kanaan kuno, dan merupakan rekaan linguistik para sarjana abad kesembilan belas.

Segera setelah penemuan pada 1993 tadi, kemungkinan acuan kedua terhadap "keluarga Daud" muncul lagi. André Lemaire menemukannya dalam salah satu bagian dari batu berukir yang disebut Mesha Stele.

Pada musim gugur tahun itu, Kitchen sendiri mengusulkan terjemahan sumber kuno ketiga yang mengandung acuan tentang Daud. Sumber ini berasal dari 924 SM, kurang dari 50 tahun setelah kematian Daud dan empat tahun setelah kematian Salomo. Terukir di salah satu dinding kuil Thebes, nama Daud muncul dalam daftar nama tempat di Palestina yang berhasil diserang oleh Firaun Shoshenq I.

Meskipun dinding itu retak dan ada bagian-bagiannya yang hilang, salah satu barisnya bisa jadi dapat diterjemahkan sebagai "dataran tinggi Daud". Menurut Kitchen, sebutan itu mungkin berkaitan dengan Kitab Samuel, yang menampilkan Daud sebagai buronan di "dataran tinggi" Yehuda.

Segel Salomo

Selain acuan-acuan tentang Daud itu, beberapa acuan tentang Raja Salomo juga muncul dan menarik perhatian kalangan akademis. Acuan pertama berupa kuitansi untuk sumbangan bagi "Rumah Yahweh", yang diperkirakan berasal dari abad kesembilan SM, saat Bait Salomo masih berdiri dengan megah.

Acuan lainnya adalah segel dengan nama Salomo, yang kemungkinan berasal dari abad kesepuluh SM, saat Salomo masih hidup. *** (Sumber: Christianity Today)

© 2005 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1