Home | Artikel

Darlene Zschech

Dekat dengan Keluarga dan Gereja

Darlene ZschechLagunya, Shout to the Lord, dinyanyikan sekitar 30 juta orang setiap minggu, dan sudah direkam oleh 20-an artis. Ia sendiri -- sebagai lead vocalist, pemimpin pujian, produser Hillsong Music, dan juga merintis karier solo -- sibuk dengan tur konser. Namun, Darlene Zschech mengaku paling senang tinggal di rumah -- dekat dengan Mark, suaminya, dan ketiga putrinya, serta dekat dengan gerejanya.

Baru-baru ini ia berkunjung ke Afrika bersama Compassion International. "Kami menggendong bayi-bayi," katanya. "Dan para ibu adalah ibu-ibu persis seperti saya, yang punya impian bagi anak-anak mereka, sama seperti saya terhadap anak-anak saya."

Ia bercerita tentang orang-orang yang kehilangan anggota tubuh akibat perang saudara di Rwanda. Ada pula pengidap HIV yang berkeliaran, memperkosa kaum wanita. Krisis AIDS benar-benar sudah mewabah, dan saat ini ada sekitar 13 juta anak yatim di sana. Sebagai penyembah, ia tergugah untuk melakukan sesuatu.

Menurutnya, kerinduan untuk mengasihi Yesuslah yang membangkitkan energi untuk menjalani berbagai pelayanan yang padat. Ia sekeluarga belajar untuk tidak mengeluh, dan menganggap pelayanan sebagai suatu kehormatan. Ia selalu menyisihkan waktu luang setiap minggu, sehingga tidak habis disedot kesibukan kerja. "Sering saya tidak melakukan apa-apa. Saya bisa memasak dengan anak-anak atau mengerjakan pekerjaan rumah," katanya.

Keluarga -- dan gereja -- memang prioritas utamanya. "Di situlah kami mendapatkan makanan rohani dan pembinaan. Di situ juga anak-anak rohani saya berada, dan saya tidak ingin meninggalkan mereka."

Ketika merilis album solo Kiss of Heaven (2003), ia tidak melihatnya sebagai upaya mengejar ambisi pribadi. Ia menegaskan, "Ketika saya melakukan sesuatu, saya ingin memastikan bahwa hal itu menghormati Gereja karena itulah kerinduan hati saya. Saya tidak ingin bertindak sesuka hati. Saya bertanggung jawab untuk menjadi pengurus yang baik atas karunia yang ada dalam hidup saya." *** (Sumber: Christianity Today)

Dimuat di Bahana, Agustus 2004.

© 2004 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1