Home | Artikel

Metamorfosis COG:
Anak-anak Itu Telah Menjadi Keluarga

Bila Anda secara kebetulan menelusuri situs www.thefamily.org, bisa jadi Anda mengira bahwa The Family adalah gereja atau lembaga pelayanan Kristen yang berorientasi pada keluarga. Kelompok ini menyebut dirinya sebagai "persekutuan Kristen internasional yang berdedikasi untuk memberitakan Firman dan kasih Allah kepada sesama" dengan landasan Lukas 4:18-19.

Saat ini mereka memiliki sekitar 12.000 anggota sepenuh waktu dan sukarelawan dewasa yang melayani di lebih dari 1.400 komunitas, yang tersebar di lebih dari 100 negara. Mereka menjalankan gaya hidup yang kooperatif dengan saling membagikan harta milik, sumber daya dan tanggung jawab di antara anggota. "Cara hidup yang ekonomis dan komunal ini meningkatkan upaya-upaya kami dan memainkan peranan penting dalam memajukan pelayanan kami," jelas mereka.

Kemudian kita dapat membaca kepercayaan-kepercayaan dasar mereka. Secara sepintas, pokok-pokok iman mereka tampak mantap, tiap-tiap poin disertai ayat-ayat Alkitab yang mendukungnya. Namun, bila disimak lebih saksama, ada beberapa poin yang ganjil, misalnya, "Kami percaya bahwa selain malaikat sebagai roh-roh yang melayani, Allah kadang-kadang juga menggunakan roh-roh orang kudus yang telah meninggal untuk melayani dan menyampaikan pesan kepada umat-Nya." Ini bukan penghargaan terhadap orang-orang kudus, melainkan praktik necromancy (berkomunikasi dengan arwah)!

"Kecurigaan" akan kian besar saat kita membaca halaman sejarahnya. The Family dirintis di Huntington Beach, California, pada tahun 1968 oleh David Berg. Ketika mereka bertumbuh menjadi sekitar 100 orang pada akhir 1969, media massa mulai menyebut mereka sebagai The Children of God (selanjutnya: COG)....

Mendengar nama ini, pembaca yang berusia 30-an lebih rasanya akan mengerutkan kening. COG? Bukankah itu sekte yang sekitar 25 tahun lalu masuk ke Indonesia dan menggegerkan masyarakat dengan praktik asusilanya dalam merekrut anggota baru?

Berubah?

Situs The Family menjelaskan, "Pada awal 1978, COG secara formal dibubarkan, dan sebuah kelompok baru, The Family of Love, sebuah struktur organisasi baru, dibentuk. Dalam tahun-tahun belakangan, kami dikenal hanya sebagai The Family."

Perubahan nama - adakah ini disertai pula dengan perubahan ajaran dan praktik mereka? Adakah mereka mengalami "pertobatan"?

Mungkin kita dapat membandingkannya dengan perubahan yang berlangsung di tengah Worldwide Church of God. Tahun 1996, aliran sesat ini mengalami gejolak hebat dan pengujian atas doktrinnya. Mereka memutuskan bahwa kepercayaan-kepercayaan pendirinya, Herbert W. Armstrong, adalah keliru. (Kepercayaan ini antara lain menyanggah Trinitas dan menganggapnya sebagai doktrin kafir, serta memaksakan persepuluhan dan Sabat sebagai syarat keselamatan.)

Bagaimana dengan The Family? Tampaknya tidak. Situs The Family justru memajang halaman khusus sebagai penghormatan bagi sang pendiri, David Berg (1919-1994), berisi biografi, album foto serta sebagian tulisan dan surat-suratnya yang kontroversial.

Dalam tulisan berjudul Are Children of God a Sect?, misalnya, David Berg menyatakan, "Dari gereja mana COG memisahkan diri? Apakah bayi yang baru lahir itu sebuah sekte? Tidak, ia sepenuhnya ciptaan yang baru! Ciptaan yang sama sekali baru! ... Kita bukan sekte! Sebagai kelompok kita tidak tergabung dengan denonimasi keagamaan mana pun.....

"Sama seperti kita diciptakan dari debu atau elemen-elemen Bumi, kita dijadikan satu tubuh dari elemen-elemen Sistem. Kita, COG, yang telah diserakkan, Ia telah mengumpulkannya menjadi satu tubuh....

"Kita bukan Protestan, Katholik atau Yahudi. Kita bukan berasal dari apapun. Kita adalah tubuh yang baru, ciptaan baru, Yerusalem Baru, manusia baru, Gereja baru! Kita Bangsa yang baru! Kebanyakan bangsa adalah pecahan-pecahan dari bangsa atau kekaisaran sebelumnya. Dari kekaisaran mana kita terpecah? - Atau dulu adalah bagiannya? - Atau asal kita? Kita senantiasa COG! Ia hanya baru mengumpulkan kita. Kita Bangsa yang baru, dilahirkan pada suatu hari, hari ini, saat ini! Jadi kita adalah keturunan Allah & Anak-anak-Nya & kita dahulu terserak, namun sekarang tengah dikumpulkan oleh Tuhan. Kita bukan sekte atau pecahan dari sesuatu yang lain. Kita sepenuhnya ciptaan baru-Nya! - Haleluya!"

Rupanya David Berg tengah menulis sejarah gereja dan ajaran eklesiologi baru.

Ajaran kontroversial yang menjadi ciri khas COG, Flirty Fishing (bisa diterjemahkan secara bebas sebagai "menjala jiwa secara genit"), juga dapat ditemukan penjelasannya di antara arsip tulisan David Berg. Menurutnya, "dalam situasi tertentu, orang Kristen dimungkinkan melakukan hubungan seksual dengan seseorang dalam upayanya menunjukkan manifestasi nyata Kasih Allah, dan dengan demikian menolong orang itu memperoleh pengetahuan akan Yesus Kristus dan diselamatkan." Ajaran inilah dulu yang menggegerkan masyarakat dan membuat COG jadi sorotan media.

The Family ternyata merasa tidak perlu menyanggah ajaran itu. Cukup mengambilnya dari etalase, dan mengusurnya ke kamar belakang. Sebagai gantinya, alih-alih memajang pendekatan sensual, kini mereka lebih menonjolkan pendekatan sosial. Dalam berita pelayanannya di Indonesia, misalnya, satu-satunya berita yang termuat di halaman itu memperlihatkan anggota The Family tengah melayani korban pemboman di Bali.

Begitulah, berdasarkan isi situs mereka sendiri dapat disimpulkan, The Family itu idem ditto COG. Bajunya saja yang ganti, jeroan (bagian dalam atau isi)-nya tetap sama.

Berbagai Ajaran Sesat

Menurut H. Wayne House, yang dikutip oleh www.apologeticsindex.org, ''The Family telah menghasilkan Pernyataan Iman yang tampak profesional dan berusaha sedapat mungkin agar pernyataan itu terkesan ortodoks. Naskahnya disusun secermat mungkin untuk menyembunyikan artinya yang sesungguhnya dari orang Kristen. Kenyataannya, mereka mendukung sekian banyak ajaran bidat Kristen."

Selain ajaran kontroversial yang telah dikutip di atas, H. Wayne House mencatat, anggota The Family juga percaya bahwa (1) Roh Kudus adalah wanita yang seksi dan nyaris telanjang (isteri Allah Bapa), (2) Kristus adalah ciptaan Allah, (3) Kristus dikandung melalui hubungan seks antara malaikat Gabriel dan Maria, (4) Kristus secara leluasa bercumbu-cumbuan dengan murid-murid wanita-Nya dan bahkan mungkin tertular penyakit kelamin, serta (5) Kristus melakukan orgi di surga.

Adapun sehubungan dengan akhir zaman, koran London, The Sunday Times, 19 Desember 1999, melaporkan, "The Family, sedang bersiap-siap menyambut hari kiamat pada tahun 2006. Dikabarkan, para anggota sedang menumpuk bahan makanan dan berencana untuk bersembunyi di gua-gua di India."

Begitulah sekilas jeroan The Family. Dan yang perlu dicermati pula, jeroan ini dibungkus dengan baju organisasi yang "berwarna-warni."

Berbagai Nama

Menurut www.exFamily.org, sebuah situs yang dikembangkan oleh eks-anggota The Family, anggota The Family bebas memakai nama di luar nama resmi mereka. Tujuan utama pemakaian nama samaran ini adalah agar tidak dikenali sebagai anggota The Family.

Situs itu merunut berbagai nama yang pernah dan yang masih digunakan: The Children of God ('60-an sampai akhir '70-an), The Family of Love (akhir '70-an sampai akhir '80-an), The Family (sejak '90-an). Di negara yang berbeda, lain pula namanya, misalnya: Family Care (Indonesia), Asiavision (Thailand), Mountain Streams (Swiss), Sunny-Side Up Entertainment (California, AS), Youth Mission Network (Kenya).

Masih menurut situs exFamily, tujuan lain pemakaian nama samaran ini adalah untuk kepentingan pembukuan. Dengan jaringan organisasi nirlaba yang mereka miliki, mereka dapat mengalirkan dana di antara mereka sendiri dalam bentuk derma, dan terhindar dari pajak. Sejumlah eks-anggota juga mengindikasikan bahwa The Family dapat menyusup ke negara-negara yang menentang kegiatannya dengan menyamar sebagai LSM.

Yah, "anak-anak" itu ternyata sudah lebih pintar dan dewasa. Sekarang mereka sudah menjadi "keluarga." ***

Dimuat di Bahana, Januari 2004

© 2004 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1