Home | Artikel

Tip Berkhotbah

Penguasaan bahan sangat menentukan efektivitas sebuah khotbah. Kalau pengkhotbah kurang memahami apa yang dikatakannya, khotbahnya pun akan tidak hidup. Barulah kalau ia memahami benar kedalaman dan arti penting gagasannya, khotbahnya akan meyakinkan.

Dalam buku Bagaimana Menjadi Seorang Pembicara yang Dinamis, Bob dan Rose Weiner membagikan beberapa cara praktis untuk mempersiapkan dan menyampaikan suatu khotbah.

1) Khotbah Anda harus jelas. Seorang pengkhotbah seharusnya baru puas kalau maksudnya tidak disalahpahami. Khotbahnya harus memiliki bentuk dan kerangka yang jelas, bukannya mengambang dan tidak menentu ujung-pangkalnya.

2) Mulailah khotbah Anda dengan api! Anda perlu memulai pokok masalah yang akan Anda sampaikan dengan cara yang sanggup memikat perhatian para pendengar.

3) Anda harus membangun suatu jembatan. Ingat, pendengar Anda memiliki minat masing-masing. Anda harus meyakinkan mereka bahwa topik yang Anda sampaikan relevan bagi mereka.

4) Berikan gambaran melalui kasus-kasus nyata atau ilustrasi yang mengena. Orang cenderung menyukai cerita atau peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan tokoh-tokoh terkenal dan sejarah.

5) Selama berbicara, tataplah pendengar Anda dengan ramah. Jangan malah memandang ke atas kepala mereka atau seolah-olah sedang menatap kerumunan yang tidak jelas. Anda mungkin perlu berbicara dengan lebih keras dan bersemangat, namun sedapat mungkin berbicaralah seperti sedang bercakap-cakap dengan seorang teman.

6) Pada akhir khotbah, jangan lupa mengundang pendengar Anda melakukan suatu tindakan khusus. Apa yang Anda harapkan untuk mereka lakukan dalam menanggapi semua yang telah Anda sampaikan? Mendukung? Memilih? Memboikot? Bertobat?

Tentu saja, khotbah yang baik tidak dapat muncul begitu saja dalam satu malam. Anda perlu mengembangkannya melalui latihan dan pengulangan. Bukankah latihan menjadikan sempurna? ***

Dimuat: Renungan Malam, Oktober 2003

© 2003 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1