Anak Muda:
Sebuah Telaah Kata
Dalam Alkitab,
kata bahasa Ibrani untuk "anak muda" adalah na'ar. LAI
menerjemahkannya antara lain menjadi "(anak) muda, teruna, bujang,
anak buah". Secara umum, na'ar berarti pemuda yang
sepatutnya sudah menikah, namun masih membujang. Di mata
masyarakat, anak muda dinilai terutama berdasarkan kekuatan fisik mereka,
sedangkan orang tua berdasarkan pengalaman dan kemampuan mereka untuk
memberi nasihat dan bimbingan dalam masalah-masalah kemasyarakatan (Ams.
20:29). Berbeda dengan orang tua, anak muda dipandang kurang
berpengalaman dan kurang berhikmat. "Anak muda"
sering digunakan sejajar dengan prajurit (misalnya Kej. 14:24; 1 Sam.
3:17; 2 Taw. 36:17; Yer. 11:22), memperlihatkan betapa vital kekuatan
dan keberanian mereka. Menurut Bilangan 1:3, orang bisa didaftar sebagai
tentara mulai dari umur 20 tahun. Para pemuda atau teruna inilah
tampaknya yang merupakan inti kekuatan suatu pasukan. Penggunaan na'ar
untuk menyebut seorang bujang atau hamba (Hak. 7:10; 1 Raj. 18:43) juga
menonjolkan kekuatan fisik orang muda. Yonatan memakai bujangnya sebagai
pembawa senjata (1 Sam. 14:1). Bila seorang na'ar diminta
menyampaikan suatu berita, ia adalah seorang utusan. Dengan demikian,
bujang dalam pengertian ini bukanlah seorang budak atau orang yang
mengerjakan tugas rendahan. Ia membawa dokumen-dokumen penting, terlatih
dalam seni berperang, dan bahkan dapat memberikan nasihat pada raja. Masa muda
dianggap sebagai masa yang penuh gairah untuk menikmati
kesenangan-kesenangan hidup (Pkh. 11:9), namun juga suatu masa yang
menggambarkan kesungguhan dalam beribadah (Yer. 2:2; Yeh. 16:43).
Teguran Tuhan pada Israel yang melupakan kasih mereka pada masa muda ini
sejajar dengan teguran Tuhan pada Jemaat Efesus yang telah jatuh begitu
dalam karena mereka meninggalkan kasih mereka yang semula. Dimuat: Renungan Malam, Februari 2003 © 2003 Denmas Marto |