Home | Artikel

Pemulihan Pelayanan Rasuli:
PR yang Tertunda-tunda

Kalau kita berbicara pemulihan, maka diasumsikan sebelumnya telah terjadi kemerosotan. Demikianlah, gereja pada suatu titik dalam sejarahnya mulai menyimpang dari visi semula (menggenapi Amanat Agung), lalu mengalami kemerosotan secara bertahap hingga mencapai titik nadir, dan akhirnya dipulihkan kembali secara bertahap pula.

Dick Iverson dalam buku Kebenaran Masa Kini memaparkan bahwa penyimpangan ini mulai terjadi sejak awal. Setelah rasul terakhir dari 12 rasul pertama meninggal dunia, pelayanan rasuli (apostolis) pun tidak berlanjut. Hal ini berlangsung sekitar tahun 100 M.

Dengan tidak aktifnya pelayanan rasuli, pelayanan kenabian yang biasanya berjalan seiring dengan pelayanan rasuli pun berhenti pula. "Menjelas tahun 140 Masehi," catat Dick, "sudah jarang terdengar pernyataan-pernyataan atau suara nubuat di dalam jemaat lokal."

Paling Akhir

Sesuai dengan pola pemulihan, sebagai gerakan yang paling awal padam, maka pelayanan nabi dan pelayanan rasul pun mengalami pemulihan paling akhir.

Pemulihan-pemulihan mayor yang telah terlebih dahulu terjadi antara lain Gerakan Reformasi (Martin Luther, 1483-1546), Gerakan Kekudusan (John Wesley, 1703-1791), dan Gerakan Pentakosta pada awal abad ke-20. Gerakan Pentakosta ini dalam perkembangannya melahirkan gerakan Kharismatik.

Dalam jalur Pentakosta-Kharismatik inilah berkembang antara lain wacana pemulihan lima jawatan pelayanan, dengan nabi dan rasul sebagai pelayanan pamungkas.

Wacana ini tampaknya memang masih beredar terbatas di kalangan Pentakosta-Kharismatik. Ketika penulis melakukan search pada situs Christianity Today untuk kata "five fold ministries", tidak muncul satu artikel pun yang membahas karunia pelayanan yang tercantum dalam Efesus 4 itu. Istilah ini belum masuk dalam kamus majalah Injili tersebut.

Lima Jari

Apa sih pelayanan lima jawatan ini? Karunia pelayanan ini disebutkan dalam Efesus 4:11, "Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar."

Ilustrasi yang paling populer tentang lima jawatan ini adalah lima jari tangan kita. Ibu jari menggambarkan rasul; jari telunjuk melambangkan nabi; penginjil dilambangkan dengan jari tengah; gembala dilambangkan dengan jari manis; dan jari kelingking melambangkan pengajar.

Kata "rasul" secara hurufiah berarti "orang yang diutus." Tugasnya meletakkan dasar bagi gereja-gereja loka yang dirintis (Ef. 2:20). Mereka membentuk sidang-sidang jemaat baru (1 Kor. 9:1-2) dan bekerja sama dengan sidang-sidang jemaat yang sudah berdiri, tetapi masih perlu pembinaan lebih lanjut.

Pelayanan nabi sering dilakukan bersama-sama dengan pelayanan rasul. Rasul dan nabi bekerja sama meletakkan dasar jemaat (Ef. 2:20). Nabi melayani tubuh Kristus dalam pertemuan jemaat (1 Kor. 14:29-37), menahbiskan dan mengutus pelayan Tuhan di bawah naungan jemaat lokal (Kis. 13:3), serta menasihati, membina dan menghibur seluruh Tubuh Kristus (1 Kor. 14:3).

Penginjil berarti "pemberita kabar baik". Filipus, seorang penginjil, dipakai untuk merintis jalan dan membuka lahan baru melalui pemberitaan Injil (Kis. 8). Ia melakukan penginjilan massal (ay. 1-13) dan juga penginjilan pribadi (ay. 26-40).

Dalam bahasa Yunani, kata untuk "gembala" (jemaat) sama dengan kata untuk "gembala" (penjaga domba). Tugas gembala mengurus suatu jemaat lokal, memberi makan domba-domba.

Adapun pengajar, ia bukan sekadar menguraikan dan menjelaskan ayat-ayat dalam pendalaman Alkitab. Ia diharapkan meneladani Kristus, yang mengajar "sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat" (Mat. 7:29).

Seperti kelima jari tangan kita "melayani" seluruh tubuh, kelima jawatan pelayanan itu dimaksudkan "untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus" (Ef. 4:12-13).

Dua Pandangan

Kapan kelima jawatan pelayanan ini dipulihkan? Setidaknya ada dua pandangan tentang hal ini.

Dick Iverson memberikan bagan yang menunjukkan bahwa pelayanan gembala, pengajar dan penginjil telah dipulihkan sepanjang Gerakan Kekudusan. Adapun pemulihan pelayanan nabi dan rasul berlangsung dalam rangkaian pemulihan Pentakosta.

Pandangan kedua menyatakan bahwa kelima jawatan pelayanan tersebut baru dipulihkan setelah gerakan Pentakosta muncul. Situs Dwelling Place milik sebuah gereja rumah menulis, "Pada tahun 1940-an, kita melihat bangkitnya para penginjil; pada tahun 1960-an, bangkitnya para gembala; dan pada tahun 1970-an, bangkitnya para pengajar. Pada tahun 1980-an terjadi kebangkitan pelayanan nabi, dan sekarang kita tengah melihat bangkitnya para rasul. Ini pemulihan kebijakan dan pelayanan gereja Perjanjian Baru." Sayang, situs ini tidak menyebutkan tokoh-tokoh masing-masing kebangkitan tersebut.

Iman yang Holistik

Bila tujuan kelima jawatan pelayanan itu adalah "memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus", dapatlah dikatakan bahwa ini adalah PR yang tertunda-tunda.

Luther telah mencanangkan kembali "keimaman semua orang percaya". Kenapa sampai sejauh ini gereja masih berkutat dengan dikotomi imam dan awam? Kenapa pula "pekerjaan pelayanan" mesti dibenturkan dengan dikotomi rohani dan sekuler?

Gereja memerlukan pemulihan semacam itu. Pemulihan yang membantu orang-orang percaya untuk memandang iman dan pelayanannya secara holistik, bukan terkotak-kotak. Orang Kristen tidak lagi bertudung tembok dan atap gereja, namun benar-benar menjadi garam dan terang dunia.

Dengan catatan, pemulihan yang berarah "kembali ke gereja mula-mula" ini tentulah lebih mengacu pada esensinya. Bila ini berlangsung, "Rumah [Kekristenan] ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula" (Hosea 2:10).***

Sumber bacaan:

Dick Iverson, Kebenaran Masa Kini, a.b. Peter Rondeel, Jakarta: Indonesian Harvest Outreach, 1994.

Nate Krupp, The Triumphant Church, Shippensburg, PA: Destiny Image Publishers, 1988.

Ulf Ekman, The Church of the Living God, Uppsala, Sweden: Word of Life Publications, 1994.

Sejumlah situs internet.

Dimuat: Bahana, Desember 2002.

© 2003 Denmas Marto

Hosted by www.Geocities.ws

1