Teologia Reformed

12:11:24

  Teologia Reformed  
     

 EKSPOSISI ROMA 8:29-30


 
   
     
 

 

 

 
     

Roma 8:29-30 menjawab hal ini, “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.” Ada lima kata kerja yang dipakai di dalam kedua ayat ini. Pertama, dipilih-Nya dari semula. Kita adalah orang yang dipilih Allah dari semula. Kata “dipilih” dalam terjemahan King James Version adalah foreknow ; Yunani : proginōskō berarti to know beforehand, foresee (=mengetahui/melihat sebelumnya). Ada unsur kekekalan di dalam tindakan Allah pertama ini, yaitu Allah memilih manusia sebelumnya atau sebelum dunia dijadikan (=sebelum dunia diciptakan). Dan Alkitab mengajarkan bahwa Allah yang memilih adalah Allah yang tidak terikat oleh waktu Kedua, ditentukan-Nya dari semula. Dalam KJV, kata ini diterjemahkan predestinate ; Yunaninya proorizō berarti to limit in advance, predetermine (membatasi di depan/terlebih dahulu, menetapkan sebelumnya). Dengan kata lain, kita yang dipilih-Nya, kita lah yang ditetapkan-Nya atau dibatasi-Nya. Kita yang ditentukan-Nya ini dengan tujuan “untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.” Di dalam lima pokok Calvinisme, hal ini dikenal dengan istilah Limited Atonement (Penebusan Terbatas) yang berarti Kristus menebus dosa-dosa umat pilihan-Nya. Berarti ada keterbatasan pada sekelompok orang yang telah dipilih Allah untuk ditentukan-Nya. Ketiga, dipanggil-Nya. Setelah dua tindakan Allah dalam kekekalan, maka Ia menyatakan tindakan tersebut di dalam diri manusia dengan memanggil mereka. Dr. John Gill mengatakan bahwa panggilan ini adalah panggilan anugerah bagi umat pilihan-Nya menuju kemuliaan. Keempat, dibenarkan-Nya. Kata “dibenarkan” dalam bahasa Yunani berasal dari akar kata dikaiosune yang artinya kebenaran keadilan, sehingga kata “dibenarkan” berarti dijadikan benar dan adil. Manusia yang berdosa mustahil bisa memiliki kebenaran keadilan sejati, karena manusia sudah rusak total dan mengurangi/tidak mencukupi kemuliaan Allah (Roma 3:23 ; KJV). Sehingga, hanya melalui anugerah Allah saja, manusia yang berdosa bisa dan layak dibenarkan/dijadikan benar dan berkenan di hadapan-Nya melalui karya Kristus. Kelima, dimuliakan-Nya. Ini adalah hasil dari pembenaran melalui iman. Setiap umat pilihan yang telah dipanggil dan dibenarkan-Nya, mereka akan dibawa menuju kepada hasil akhirnya yaitu dimuliakan. Sungguh suatu anugerah Allah yang dahsyat. Akibat dosa, manusia yang dimahkotai kemuliaan Allah menjadi rusak total dan manusia semakin jijik di mata Allah, tetapi dosa tersebut ditebus dan akibat dari penebusan itu, manusia dikembalikan natur dan hakekatnya sehingga mereka mendapatkan kemuliaan yang dirusak dosa itu.https://teologiareformed.blogspot.com/