Champions League Review

By : Andrew Alexander

Hasil perempat final Liga Champions kemarin : VIllarreal 1 - 1 Arsenal, MU 2 - 2 Porto, Barcelona 4 - 0 Bayern, Liverpool 1 - 3 Chelsea. Hasil yang diluar dugaan dan di luar prediksi saya adalah Liverpool 1 - 3 Chelsea. Sisanya sesuai prediksi dan perkiraan saya. Dari awal saya sudah tahu Arsenal tidak akan kesulitan di El Madrigal, maksud saya hasil terburuk pun pastilah mendapat hasil seri. Lebih bagus lagi karena serinya adalah 1 - 1 sehingga kita mendapat modal awal away goal. Pertama saya mengira Arsenal akan seri 0 - 0 di sana. MU saya sudah tahu tidak akan semudah itu melumat Porto, mereka kecapaian setelah melawan Aston Minggu kemarin, melawan Porto yang enerjik dan berdeterminasi tinggi tidak akan semudah melibas Sporting Lisbon. Dan benar kan, kalaupun MU tidak mendapat balasan gol Porto di menit akhir, MU pun hanya menang buruk 2 - 1, membuat Porto hanya cukup menang 1 - 0 di Do Dragao. Barcelona melibas Bayern 4 - 0 sudah juga masuk dalam prediksi saya. Kenapa ? Satu, Sporting Lisbon lawan yang dihancurkan oleh Bayern di perdelapan final tidaklah spesial sekali. Mereka bisa dilibas 7 - 1 di Allianz Arena karena sebelumnya mereka sudah dilibas 5 - 0. Buat apa lagi bermain secara serius di Allianz Arena jika saya menjadi pemain Sporting Lisbon ? Apakah anda yakin bisa menang 6 - 0 di Allianz Arena ? Kedua, Bayern tidak diperkuat oleh Lahm, Rensing, Klose, dan Lucio. Entah mengapa mereka tidak memainkan Rensing, dan Lahm. Klose tidak main karena cedera, sehingga striker hanya Luca Toni melawan duet Puyol dan Marquez. Ketiga, Barcelona tampil Full team se full team full teamnya. Dari kiper sampai depan. 5 pemain kunci mereka dalam penyerangan bermain semua, Xavi, Iniesta, Henry, Eto'o, dan Messi. Defense Bayern tanpa Lahm dan Lucio ? Tinggal menunggu waktu saja untuk dibombardir. Setidaknya jika ada Lahm, Messi masih bisa diisolir, Lahm kecil dan lincah seperti Ashley Cole, mungkin saja ia bisa mengimbangi Messi ? Who knows ? Bola itu bundar. Walaupun Ashley Cole saja yang notabene bek kiri terbaik di dunia kewalahan ketika one vs one dengan Messi. Mereka menang 4 - 0 atas 2 gol Messi, Eto'o 1, dan Henry 1. Semuanya dalam babak pertama. Babak kedua Barcelona bermain lebih santai karena sudah hampir pasti melangkah ke semifinal. Nah, partai dan hasil yang saya kagetkan adalah partai Liverpool kontra Chelsea. Liverpool dibantai 1 - 3 ? Gila juga Chelsea. Padahal mereka unggul lebih dulu melalui gol Torres. Torres entah mengapa sangat suka sekali menjebol gawang Cech. Itulah yang membuat Torres berharga dan membuatnya beda dengan Adebayor. Torres bisa mencetak gol bahkan terlihat suka sekali mencetak gol di Big Match. Dalam big match ia pasti tampil lebih baik. Ia merupakan Big match player, sama seperti Messi. Lihatlah gol - gol torres yang decisive dan menentukan di Big match : Melawan Inter musim lalu, Madrid musim ini, MU, Chelsea ( sangat sering sekali ). Adebayor jarang mencetak gol dan memberi efek di big match, ia harus lebih meningkatkan di satu hal tersebut. Namun, setelah Torres mencetak gol, Chelsea membalas melalui gol Ivanovic ( 2 set pieces ), dan gol Drogba melalui counter attack. Seusai pertandingan, Guus Hiddink berkomentar bahwa Liverpool melakukan kesalahan dengan menerapkan pola zonal marking terhadap anak asuhnya sehingga Chelsea bisa mengambil keuntungan dari itu. Correct. Untuk melawan Chelsea yang sangat kuat di udara anda harus benar - benar berlatih secara serius untuk menangkalnya. Terry, Ivanovic, Alex, Drogba, Essien, semuanya pemain - pemain yang suka sekali mengancam lawan ketika Corner. Scary. Dalam pertandingan kemarin Gerrard benar - benar dimatikan selama 90 menit oleh Essien. Mengingatkan saya akan Vieira akan masa jayanya permainan Essien kemarin. Collosal, Determine, Brave, a truly Warrior. Melihat hasil first leg, tampaknya skenario ideal adalah Arsenal vs Porto, dan Barcelona vs Chelsea. Di final ? Arsenal vs Chelsea ? hehe. Tapi semua hal bisa terjadi di sepakbola, so itung2an seperti itu tidak berlaku.

Pada pertandingan Arsenal kontra Vilarreal, ada banyak hal yang bisa dibahas. Salah satunya cedera terhadap Almunia dan Gallas. Due pemain berpengalaman kita menderita cedera yang cukup serius. Almunia 2 minggu dan Gallas hingga akhir musim. So, mulai sekarang hingga akhir musim bek tengah kita tampaknya Toure dan Djourou. Almunia cedera dan akan diganti oleh Fabiansky. Saya cukup menyayangkan hal tersebut sebenarnya, karena saya lihat Almunia sudah cukup berkembang tampaknya dibanding musim lalu. Sekrarang ia tampak lebih dewasa dan penampilannya cukup bagus. Dan lagi Fabiansky masih hijau dan belum berpengalaman. Moga - moga ia bisa membawa kita sampai final di Roma. Senna mencetak gol khas dia. Long range effort dengan tenaga yang sangat kencang. Jika kita masih mempunyai Flamini ia tidak akan bisa mempunyai kesempatan untuk menendang bola tersebut. Sayang holding midfielder kita adalah Song dan Denilson. Pires cadangan dan baru bermain di menjelang akhir. Namun, 2 sayap mereka cukup merepotkan barisan pertahanan kita. Ibagaza dan Cani bermain seperti Robert Pires ketika masih di Arsenal. Winger yang tidak berada di sayapnya selalu seperti Robben, Joaquin, Vicente, dll. Mereka selalu menusuk ke tengah dan membuat bek sayap kita yakni Sagna dan Clichy bingung apakah mau press mereka atau teteap di posisi mereka. Jika mereka press, maka lubang di sayap akan terisi oleh fullback mereka yang overlap, maka serba salah juga bek sayap jika melawan winger tipe mereka. Sangat menyulitkan. Di babak kedua, Arsenal meningkatkan permainan dan berhasil mencetak gol di menit ke 66 melalui Adebayor. Gol yang cukup spektakular karena ia melakukan Scissor Kick. Umpan dari Cesc pun bukan dibilang mudah untuk diterima. A great goal. Namun, perayaan goal Ade yang biasa saja menandakan ia sendiri tidak menyangka bisa mencetak gol seperti itu dan tidak menyangka akan menjadi gol. Dengan skor 1 - 1 kita mempunyai kesempatan sangat besar untuk melaju ke semifinal. Apalagi di second leg kemungkinan kita sudah bisa diperkuat oleh Van Persie, Diaby, dan bahkan mungkin Eduardo. Semifinal here we come !

Pada semifinal tentunya saya lebih berharap untuk bertemu dengan Porto ketimbang MU. Namun, Jika MU dan Liverpool tersingkir dari Liga Champion, maka juara EPL sudah dapat dipastikan direngkuh oleh salah satu dari mereka, karena mereka tinggal memusatkan perhatian di EPL dimana Chelsea dan Arsenal masih harus berkutat di Liga Champion. Saya lihat trofi yang paling memungkinkan untuk dimenagkan oleh Arsenal adalah FA cup dan Liga Champion. Karena 2 - 2 nya merupakan sistem Cup. Untuk memangkan liga Arsenal seperti yang saya bilang harus konsisten di 38 pertandingan dan Arsenal yang sekarang masih kekurangan skill dan kualitas untuk itu. Namun, untuk Liga Champion dan FA kita masih berpeluang. Dengan hanya memenangkan 4 pertandingan lagi Arsenal sudah bisa menjuarai Liga Champion. Semoga saja semua pemain kita kembali dari cederanya dan tidak ada cedera baru untuk menyusul Gallas. Anyway, saya tidak mendengar kabar Rosicky ? Katanya ia sudah akan bermain, namun kok tidak bermain sampai sekarang ? Strange. I miss him a lot though.

Hari ini pemilu Caleg, Anda mempergunakan hak anda ? Saya menggunakannya barusan sebelum mengetik ini. Tinta di kelingking berapa lama ya hilangnya ?

9 April 2008

HOME

Hosted by www.Geocities.ws

1