Rome win, Riquelme

By : Andrew Alexander

gol

Woohaah...Kita akhirnya telah lolos ke babak berikut di Champions League. Walaupun melalui babak adu penalti, yang penting lolos ! Sedikit analisis untuk pertandingan di olimpico kemarin. Pertandingan sebenarnya didominasi oleh Roma, walapun statistik membuktikan bahwa possessiona dimenangnkan oleh Arsenal, namun kendali dan peluang - peluang mematikan lebih banyak dihasilkan oleh kubu Roma. Beruntung saja mereka mempunyai striker seburuk Julio Baptista untuk menyia - nyiakan peluang yang telah mereka ciptakan. Pantas saja Julio Baptista tidak bisa bermain di Arsenal, dibuang Madrid 2 kali. Penampilan dia di lapangan sudah membuktikannya. Entah mengapa pada musim 2003 - 2004 ia bisa sefenomenal itu di Sevilla.

Setelah hasil 1 - 0 hingga 90 menit, babak perpanjangan waktu terpaksa dijalankan. Oh iya, mengomentari masalah gol Juan. Itu terjadi karena kesalahan koordinasi bek antara Gallas dan Toure, poor defending, cost a goal. Semoga di babak berikut - berikut tidak terjadi kesalahan yang sama lagi. Hinga babak perpanjangan waktu kelar tidak ada gol lagi yang tercipta, sehingga terpaksa dilakukan adu penalti. Pertama Eduardo tidak memasukkan penaltinya, mungkin karena pengaruh Groin injury yang didapatnya ketika babak pertama perpanjangan waktu berjalan kata Wenger. Untuk skor disamakan karena Vucinic tidak bisa memasukkan penaltinya. Entah apa yang ada di pikiran Vucinic ketika menendang penaltinya. Pelan dan hanya ke tengah ? Kamu kira ini permainan sepakbola antar SMU ? Ini Champions League bung ! Disaksikan oleh seluruh dunia ! Tendangan penalti Vucinic merupakan salah satu tendangan terburuk sepanjang sejarah Champions League saya rasa. Almunia tentu saja tidak menyia - nyiakan peluang tersebut, Almunia pun mungkin sampai bingun mendapat durian jatuh seperti itu. Ia tidak perlu berkeringat dan loncat sana sini untuk menahan tendangan Vucinic. Sisanya tidak ada yang istimewa, Baptista tendang dengan kekuatan yang sangat keras, Totti keras dan terarah, Walcott masuk ke pojok, Diaby tegang namun masuk, dan akhirnya Tonetto miss dan kita sudah di perempat final.

Hasil ini tentunya baik, karena coba anda bayangkan jika ternyata kita menjadi satu - satunya tim Inggris yang tidak masuk ke perempat final. Bisa membuat mental pemain akan jatuh dan akan membuat peluang menjadi media frenzy. Di lain tempat MU menang 2 - 0 atas Inter, Chelsea melaju setelah seri 2 - 2 dengan Juventus, Liverpool menghajar Madrid telah 4 - 0. Torres dan Gerrard sensasional. Barcelona melaju setelah menghajar Lyon 5 - 2. henry 2 gol. Bayern menghajar Sporting 7 - 1 setelah di leg pertama menang 6 - 0. Sinting. Di babak berikut semuanya adalah tim yang matang dan berpengalaman dan mempunyai kualitas semua. Untung saja kita sudah meningkat dibanding bulan - bulan sebelumnya dan sudah mulai banyak pemain yang telah pulih dari cedera. Sayang Arshavin tidak bisa ikut dalam pesta terakbar sepakbola.

Di tempat lain, berita yang cukup menjadi headline dalam dunia sepakbola adalah berita mundurnya Riquelme dari timnas. Mengapa saya tertarik dan ingin menulis tentang Riquelme di AndrewPieces ini ? Karena saya memang cukup mengagumi pemain langka seperti dia. Seorang playmaker klasik. Mungkin hanya dia satu - satunya playmaker klasik yang masih ada di dunia sekarang, setelah Zidane pensiun. Riquelme pensiun karena kata dia, dia tidak cocok dan tidak mempunyai visi yang sama dengan Maradona dalam permainan Argentina. Tentu saja tidak sama ! Maradona semasa pemain merupakan pemain kecil yang lincah dan sangat suka sekali memabawa bola ! Pemahaman dia tentang arti permainan sepakbola hanyalah semua harus diselesaikan secara cepat, tidak bertele - tele dan umpan - umpan pendek diselingi dengan one two one two antar pemain. Dan untungnya, di masa sekarang Maradona menangani Argentina, dia memiliki beberepa pemain yang bisa menjalankan tipe permaminan seperti yang ia inginkan. Mereka adalah Messi, Aguero, Tevez, adalagi yang kurang terkenal namun masi bisa masuk ke dalam skema permainan Maradona adalah Aimar, D'Allesandro, Javier Saviola. Apa kesamaan dari kesemua pemain di atas ? Kesemuanya kecil, cepat, lincah, dan jago dribble. Semuannya seperti Maradona. Walaupun yang paling sempurna hanyalah Lionel Messi tentu, kedua adalah Aguero. Jika Riquelme main, kata Maradona ia memperlambat tempo dan merusak kecepatan dan kerja sama yang telah terjalin. Masuk akal. Mengapa ? Karena Riquelme itu benar - benar sama seperti Zidane. Ia akan tampak maksimal jika tim dibangun disekitar dia. Base on what he like to do and what he doesn't like to do. Peran Riquelme adalah free role. Ia tidak akan melakukan pergerakan tanpa bola yang diinginkan oleh Maradona. Ia sukanya memegang bola dan tim harus bergerak untuk dia, baru dia yang melakukan passing - passing mematikan. Pemain seperti dia memang sangat egois karena dia tidak mau bekerja untuk tim, dia hanya mau tim bekerja untuk dia. Sama kasusnya seperti Zidane di timnas Perancis. Ia tidak mau bekerja untuk Thierry Henry. Ia mau tim bekerja sesuai gaya dia. Itu sebabnya Henry tidak pernah bisa akur dan bermain cemerlang selama masih ada Zidane di tim. Henry selama di Arsenal bermain lebih baik karena bermain sesuai dengan gaya Thierry. Namun, baiknya adalah jika anda benar - benar membuat tim bekerja untuk sang playmaker, maka hasilnya akan mematikan. Lihatlah Zidane yang diberi kebebasan pada WC 2006. Henry rela mengalah mengikuti gaya bermain Zidane, sehingga Zidane benar - benar terlihat menonjol dan inspirasional. Yang menjadi masalah adalah : Riquelme masih tidak sesempurna Zidane dalam mengorkestra permainan tim. Kalaupun Maradona mengalah dengan membangun tim disekitar kemauan Riquelme, maka sayang sekali, karena Lionel Messi dan Aguero tidak akan termaksimalkan potensinya. Sangat sayang sekali karena Messi mempunyai potensi yang sangat banyak. Lebih baik membangun tim di sekitar Lionel Messi ketimbang bermain untuk Riquelme. So, saya rasa keputusan Maradona untuk tidak memakai Riquelme adalah langkah terbaik, walaupun sayang karena pasti akan mengecewakan penggemar Riquelme di seluruh dunia karena tidak akan melihat dia di WC 2010. Yang menjadi pertanyaan, kostum no 10 untuk siapa jika Riquelme tidak ada ? Messi ? atau....Aguero ? Messi sebenarnya lebih pantas, namun Aguero merupakan menantu Maradona jangan lupa.

13 Maret 2008

HOME

Hosted by www.Geocities.ws

1