The Differences Between Arsenal Now, and Arsenal Invincibles

By : Andrew Alexander

Kita kalah 0 - 2 dari Porto kemarin ! Memang sih kita sudah lolos dari grup penyisihan. Namun, kan ada lebih baiknya kita di berada di posisi puncak. Karena jika berada di posisi 2. Kita memiliki kemungkinan untuk berjumpa dengan tim - tim kuat Eropa. Salah satunya adalah Barcelona yang sedang red - hot red - hotnya. Dalam artikel ini, saya akan membahas masalah mengenai Skuad Arsenal kita yang sekarang. Apa yang salah dengan skuad kita sekarang ini. Dan Mengapa skuad kita yang sekarang tidak bisa dibandingkan dengan skuad Invincibles.

Pertama saya akan membahas mengenai skuad Invicibles. Seperti yang semua kita ketahui. Skuad kita dahulu mendasarkan kekuatannya pada 2 spinal. Yakni, Vieira dan Bergkamp. Dan membangun alur serangan mengikuti keinginan sang superstar Thierry Henry. Intinya, seperti yang Patrick Vieira pernah katakan dalam suatu interview mengenai Henry. " In a way, we all played for Him.". Bola direbut dan dimenangkan oleh Vieira, Gilberto, Edu, namun Henry tidak perlu dan tidak pernah mundur untuk melakukan defense. Seketika bola telah dimenangkan oleh Vieira. Vieira langsung memberi thorugh ball kepada Henry untuk membawa sendirian ke kotak penalti didampingi juga dengan sepasukan Pires, Cole, dan Ljungberg yang mencari ruang dan overlap. Gaya permainan kita dahulu itu lebih direct. Dan karena proses counterattack kita yang sangat cepat, sehingga membuat posisi one on one dengan kiper musuh sangat banyak. Lihatlah gol henry dahulu. Mainly adalah gol one vs one karena telah direlease oleh Vieira atau Bergkamp. Gaya permainan yang cepat, direct dan tidak bertele - tele tersebut sangat cocok dan pas untuk dimainkan oleh tim yang bermaterikan sesuai seperti Vieira dengan kaki panjangnya untuk mengebreak serangan lawan, Henry dengan kecepatannnya untuk memenangi perburuan bola dari Vieira dengan bek lawan, Bergkamp yang memsubsidi pergerakan off the ball Henry dan Ljungberg, Pires yang membantu Henry dan Cole di sisi kiri, dua bek sayap yang kuat dan cepat serta suka melakukan overlap seperti Cole dan Lauren. Ditambah dengan segitiga emas Toure, Campbell, Lehmann, pantaslah kita sebut mereka sebagai Invincibles.

Namun sayangnya, gaya permainan tersebut tidak bisa berjalan jika Vieira tidak ada atau tidak bermain maksimal. Karena hampir 40 persen kekuatan dan serangan Arsenal itu dibangun dan diotaki oleh Vieira ! Maka ketika pada musim 2005 - 2006, ketika Wenger mengganti vieira dengan Cesc. Gaya bermain Arsenal harus diganti 180 derajat ! Gaya geragas di tengah dan quick pass ke Henry atau Bergkamp tidak akan berjalan kembali karena Cesc bukan tipe seperti Vieira yang bisa memenangi perebutan bola ! Cesc lebih suka passing ke sideways ketimbang passing ke depan. Itu membuat Henry bermain lebih ke belakang mulai musim itu. Perlu anda ketahui, bahwa gaya bermain Arsenal sekarang dengan Cesc lebih bertele - tele dan tidak direct. Sekarang tempo kita lebih lambat dibanding era Vieira, namun kita lebih pandai dalam mempertahankan possesion. Intinya, tidak ada yang salah dengan perubahan gaya Arsenal seperti ini, karena kalau kita mau memakai gaya Arsenal yang lama pun tidak akan berjalan karena sudah tidak ada pemain semodel Vieira atau Henry yang menunjang gaya fast and direct Arsenal tersebut. Namun, dengan gaya yang sekarang, mengapa kita kesulitan untuk mencetak gol adalah karena tempo yang lamban tersebut. Mengapa pada era Invincibles kita mudah untuk mencetak gol dan membantai lawan dengan mudah ? Karena counterattack dan serangan - serangan yang cepat dan direct membuat para bek musuh belum sempat untuk kembali ke posisi mereka masing - masing. Lihatlah Arsenal yang sekarang ! Dengan gayanya yang lamban, maka para bek musuh bisa kembali ke posisinya dengan tenang dan aman, mereka juga bisa mengatur posisi yang bagus untuk menahan gaya passing Arsenal. Jika semua bek musuh sudah kembali ke posisinya, maka Arsenal yang sekarang cenderung akan mempertahankan possesion tanpa pergerakan yang berarti dalam kotak penalti. Tidak ada satu orang pun yang ingin bergerak di dalam kotak penalti untuk memberi ancaman. Paling jika keadaan sudah terdesak seperti itu, bola dari Cesc hanya akan menuju Clichy atau Sagna ke sayap. Namun, bek lawan sudah hafal akan pergerakan bek sayap kita. Mereka tidak akan melakukan cross lambung, maka mereka tinggal marking saja agar Clichy atau Sagna passing lagi ke belakang. Mengapa Clichy atau Sagna tidak pernah atau jarang melakukan crossing ? Karena tidak ada striker kita dalam kotak penalti yang meminta bola lambung. Kalapun kita melakukan cross, kita tidak akan mencetak gol melalui kepala dari cross tersebut. Even Adebayor doesn't want to head the ball cos he know that he can't head the ball.

Untuk gaya permainan yang lebih lamban dan lebih mengandalkan passing - passing variatif dan pendek tidak seperti dulu. Kita memerlukan suatu striker yang bisa mencetak gol dari sedikitnya peluang yang ada. Intinya, karena passing - passing Arsenal itu begitu lamban dan complicated. Maka peluang yang tercipta akan sedikit. Tidak seperti era dulu dimana Henry bisa mendapatkan 2 - 3 peluang hanya dalam 15 menit pertama, dan tidak jarang kita sudah unggul 3 - 0 sebelum jarum jam menunjukkan menit ke 20. Lalu bagaimana peluang yang sedikit tersebut bisa berbuahkan gol jika striker kita adalah Adebayor yang menyia - nyiakan 3 dari 4 tendangan ? RVP yang terlalu lamban dan individualis ? Bendtner yang memiliki first touch buruk serta lamban ? Kita membutuhkan seorang Eduardo untuk mengkonversikan peluan - peluang tersebut menjadi gol.

Seperti yang telah saya bilang. Arsenal yang sekarang belum mempunyai kapasitas yang pantas untuk menjadi juara di kompetisi apapun. Skuad kita mengalami penurunan. As simple as that. Namun, saya masih menaruh harapan pada bursa transfer Januari mendatang, dan pada Rosicky dan Eduardo yang saya nilai sangat tinggi. Mereka berdua memiliki karakter dan bisa mengubah skor akhir. Tidak seperti mayoritas skuad kita sekarang.

12 Desember 2008

HOME

Hosted by www.Geocities.ws

1