Arsenal 1 - 2 Hull

By : Andrew Alexander

Arsenal menderita kekalahan 1 - 2 dari Hull kemarin di Emirates. Yap, di Emirates melawan Hull kita kalah 1 - 2. Hebat bukan. Di saat ketiga tim big four lainnya pada meraih kemenangan, ini merupakan tekanan yang sangat besar bagi Arsenal. Poin penuh merupakan keharusan. Apalagi melawan Hull yang notabene merupakan tim promosi dan bermain di kandang yakni Emirates. Namun, ternyata Hull bermain cukup baik walaupun jika anak asuh Wenger mempertahankan komitmen dan konsentrasinya setelah unggul 1 - 0, kita bisa memenangkan pertandingan tersebut.

Saya sebenarnya sudah memliki perasaan tidak enak ketika babak 1 berakhir dengan skor 0 - 0. Permainan pada babak pertama benar - benar terlihat tidak ada tanda - tanda kita akan meraih kemenangan. Sama sekali tidak ada peluang bersih yang mengancam gawang lawan selain dari peluang dari Walcott yang seharusnya bisa mencetak minimal satu gol dari 2 peluang yang telah ia dapat. Namun, saya tidak begitu khawatir saat half time, karena saya yakin Arsenal pasti akan bermain sangat bagus mulai babak kedua, seperti yang pernah saya bahas dahulu. Arsenal itu bermain paling bagus di menit 45 - 60 ketika sudah dimotivasi oleh Wenger dan sudah beristirahat untuk memulihkan stamina. Namun, jika pada menit - menit tersebut Arsenal gagal mencetak gol, maka hasilnya akan sangat buruk, karena pada menit - menit menjelang akhir para pemain Arsenal sudah kecapaian terutama Clichy dan Sagna, sehingga membuat serangan Arsenal di menit - menit akhir tidak begitu tajam dan kreatif. Tepat seperti yang telah saya duga, Arsenal mulai babak kedua mengencangkan ikat pinggang dan meningkatkan serangan, dan akhirnya berbuntut gol walaupun golnya adalah on goal. Namun, setelah itu Arsenal mengendurkan serangan dan bermain lebih santai. Alhasil tercipta gol Geovanni dan Cousin. Gol Geovanni seharusnya tidak tercipta jika kita masih memiliki Flamini. Karena Flamini pasti akan mengeblok setiap upaya tendangan jarak jauh dari luar kotak penalti. Cesc benar - benar merindukan Flamini tampaknya. Jika masih ada Flamini ia tidak perlu mundur sejauh kemarin. Jika Cesc ikut - ikutan defense maka hasilnya adalah stamina dia akan cepat terkuras dan itu terlihat di menit - menit akhir dimana dia benar - benar sudah keletihan. Bagaimana dengan gol Cousin ? Seperti biasa, merupakan kesalahan Gallas. Dalam sebulan Arsenal yang dihuni oleh center bek William Gallas dan Kolo Toure pasti akan kejebolan gol - gol seperti itu minimal 2 kali dalam sebulan. Dan coba anda lihat gol tersebut sekali lagi. Terlihat itu merupakan gol yang sama seperti gol yang dicetak oleh Hyppia di Anfield ketika kita kalah 4 - 2 musim lalu. Sebenarnya bola tersebut tidak begitu kencang di sundulnya. Jika kita kejebolan dari corner dimana bek kita kalah lomapat dan bola meluncur deras menuju arah bawah gawang maka masih bisa ditolerir. Namun, lihatlah gol Cousin dan gol Hyppia musim lalu ! Bola tersebut diheading, pelan namun bisa menuju ke arah sudut gawang. Itu artinya apa ? itu artinya Gallas memberikan Cousin free header. Ia sama sekali tidak berusaha untuk mendapatkan bola. Gallas kalah lari dari Cousin untuk lebih pertama mendapatkan bola. Posisi Gallas kemarin sama persis seperti Senderos yang gagal menjaga Hyppia. Lihatlah rekaman kedua gol tersebut jika anda tidak percaya. Jadi sekali lagi saya tanya, sampai kapan kita mau menutup sebelah mata terhadap defense kita !? Kemarin Wenger pun berujar masalah corner, bahwa itu memang merupakan kelemahan Arsenal, namun konsentrasi dan ketidak inginan untuk mendapatkan bola merupakan akar dari semuanya. Menurut saya masalah Gallas Toure tidak akan ada habisnya. Masalah Arsenal yang lemah terhadap set pieces itu tidak akan ada habisnya. Lalu bagaimana jalan keluarnya ? Beli bek tinggi besar seperti Campbell, atau holding midfileder yang tinggi besar dan authorative seperti Vieira.

Semalam Sagna mencoba mungkin sampai puluhan cross ke jantung pertahanan Hull. Namun tidak berbuah apa - apa karena bek dan kiper mereka bermain cukup baik. Jika sudah terbukti bahwa jalur udara tidak berhasil, lalu mengapa sagna masih terus - menerus melakukan cross ? Walcott bermain tidak sesuai standarnya dalam 2 minggu terakhir. Sekarang pengawalan bek terhadap dia lebih ketat jika dibandingkan dengan 2006 atau 2007. Ade juga tidak bermain cukup baik. Bahkan ia tercatat membuang - buang 2 peluang. Satu ada yang di mulut gawang namun masih tidak masuk. Jika Henry yang menendangnya pasti sudah masuk. Gaji 120k ? Think again...Jika Hleb saja tidak berhasil di Barca dan masih disuruh banyak belajar oleh Pep Guardiola, apalagi engkau Ade. Menurut saya gaji dia yang sekarang sudah cukup pantas, tidak perlu sampai 120k. Eboue tidak sekreatif dan eksplosif seperti ketika di Reebok stadium, RVP lagi - lagi suka sekali untuk memperlambat tempo. Bola dari Cesc ke dia pasti akan didelay. Intinya anda tidak akan bisa melakukan fast counter attack dengan RVP karena dia selalu menahan bola terlebih dahulu. Clichy baik, namun mengapa ia tidak bisa sekelas Ashley Cole dalam membangun serangan ?? Memang Clichy sering melakukan overlap yang mematikan namun final ballnya tidak ada alias nihil. Cross dari dia hancur tidak ada arah. Tendangan pun ia jarang membahayakan. Itulah yang membedakan dia dengan Evra atau Cole. Evra atau Cole bisa memberi assist atau mencetak gol. Berapa sering Cole mencetak gol ketika masih berada di Arsenal ? Itu artinya Cole itu tidak sembarangan overlap, ia jauh lebih efisien dibanding Clichy. Beberapa kali juga Cole mencetak assist mematikan untuk disambar Henry atau Pires. Clichy tidak pernah mencetak gol maupun mencetak assist. Ia hanya seorang bek kiri yang sulit dilewati dan suka menyerang. Untuk mencapai kategori pemain bintang seperti Evra, Cole, R.Carlos ia harus memperbaiki produktivitasnya. Almunia ? Bermain cukup baik walaupun sebenarnya ia bisa menyelamatkan gol pertama jika ia lebih siaga. Ia tidak siaga karena ia tidak merasa bahwa tendangan seorang pemain Hull bisa bersarang ke pojok atas gawang, ia pasti merasa bahwa tendangan dari jarak jauh tersebut akan out. Pada menit - menit akhir ketika kita sudah desperate untuk mencetak poin. AW memasukkan sampai 4 striker. Ia memasukkan Vela dan Bendtner sehingga di dalam lapangan ada 4 striker yakni RVP, Ade, Bendtner, dan Vela. Persis sama seperti musim 2004 - 2005, ketika itu MU sedang melawan tim abal - abal di Old Trafford, namun mereka ketinggalan poin, akhirnya Sir Alex memasukkan hingga 4 striker pada pertandingan tersebut, yakni ada Saha, Rooney, Alan Smith, dan Ruud Van Nistelrooy. Namun hasilnya tetap nihil.

Semoga kita bisa merespon baik terhadap Porto tengah pekan ini. Enjoy your long holiday guys.

28 September 2008

HOME

Hosted by www.Geocities.ws

1