Milan Need A New Generation

By : Andrew Alexander

Saya benar - benar senang dan gembira atas kemenangan arsenal atas milan kemarin. dari awal saya sudah percaya bahwa arsenal pasti bisa melaju melewati hadangan milan jauh sebelum pertandingan pertama di emirates bahkan berlangsung. saya bahkan dicap "tidak mau menerima kenyataan" dari teman - teman saya karena masih beranggapan bahwa arsenal tetap bisa melaju setelah hasil 0 - 0 di emirates. Namun, berkali - kali pula saya menegaskan bahwa saya yakin arsenal dapat lolos. Dan akhirnya omongan saya terbukti.

Bagi sebagian orang awam, hasil 0 - 0 di kandang melawan tim sekelas milan pastilah hasil yang buruk. Semua orang pasti menyangka bahwa milan dapat dengan mudah memenangkan pertandingan di san siro seperti ketika mereka melibas MU tahun lalu. Tapi tidak bagi saya, seperti yang saya sudah pernah bilang. Bahwa milan harus menang di san siro. Semua hasil imbang selain 0 - 0 akan membuat arsenal yang melaju, itulah mengapa saya menulis artikel 0 - 0 is not a bad result.MU bukanlah arsenal dan arsenal bukanlah MU tidak bisa kita mengatakan bahwa MU yang sedang hebat - hebatnya tahun lalu saja kalah dari milan, apalagi arsenal ? Dan lagi, apa yang meyakini saya bahwa arsenal dapat melaju ada;ah bahwa milan tidak begitu memberikan ancaman serius kepada arsenal baik di emirates maupun di san siro!

Pada pertandingan semalam, milan benar - benar tidak memberikan ancaman serius ke gawang arsenal. mengapa itu bisa terjadi? jawabannya simple. Milan tidak bisa bermain bagus jika kaka dan pirlo dikawal ketat, ditambah lagi dengan seedorf yang tidak bisa bermain. Milan yang biasanya kreatif dengan kaka, seedorf, dan pirlo, kemarin terlihat seperti team papan tengah. ketika kaka dan pirlo tidak bisa berkreasi karena dijaga ketat dan dihabisi oleh flamini dan fabregas. Akhirnya mereke bermain dengan long ball - long ball dari bek langsung menuju ke pato maupun inzaghi. Namun sayangnya, pato tidak akan dapat melewati gallas sampai kapanpun dan inzaghi tidak bisa melewati senderos sampai kapanpun juga. Inzaghi bahkan digantikan oleh gilardino pada menit - menit akhir. Clearly, Inzaghi is like ljungberg, he is good when he is scoring, when he isn't scoring, he tend to be disappear, you wonder why he is in the team.

Beberapa kali arsenal mengambil insiatif penyerangan, katika long ball dari milan berhasil dipotong oleh clichy maupun sagna mereka langsung melakukan overlap untuk kembali menyerang milan. Terus - menerus pola serangan counter attack arsenal berhasil menciptakan peluang namun sayangnya hingga menit ke 86 gol belum tercipta. Sebelum fabregas mencetak gol, saya berpikir "jika dengan permainan arsenal yang seperti ini arsenal bisa tidak melaju ke perempat final maka dunia sangatlah tidak adil" possesion juga dimenangkan arsenal dengan 55 berbandig 45.

Setelah fabregas mencetak gol, itu akhirnya riwayat milan sudah habis. saya benar - benar sudah merasa tenang. karena walaupun milan mencetak satu gol pun, arsenal tetap melaju karena mencetak away gol seperti yang saya bilang. Ditambah lagi dengan kondisi milan yang tidak ada menyerangnnya sama sekali. Malah saya berpikir bisa - bisa skor menjadi 2 - 0 karena milan pasti akan habis - habisan menyerang dan melupakan pertahanan. Dan akhirnya prediksi saya pun terbukti benar. Langkah wenger untuk memasukkan gilberto dan walcott benar - benar tepat. gilberto menumpuk pertahanan, sedangkan walcott diperlukan untuk mengeksploitasi defence milan yang sudah capek dan sedikit lengah karena harus mengejar gol fabregas. Adebayor akhirnya mencetak gol setelah meneruskan umpan datar walcott yang berumur 17 tahun melewati maldini yang berusia 39 tahun.

Clearly, milan need a new generation. itu mengapa mereka tidak sekonsisten inter milan di serie A. bukan karena keberuntungan, namun memang skuad milan yang sekarang tidaklah sehebat seketika pada tahun 2003 - 2004. Mereka tidak berkutik jika kaka dimatikan, gattuso dan pirlo juga tidak sehebat dulu lagi. Gattuso yang dulu trengginas sekarang tidak lagi, entah karena faktor usia atau karena sudah tidak se-passion dulu lagi. Maldini, nesta, kaladze, dan oddo adalah bek - bek kelas dunia, namun mereka semua memiliki satu kelemahan : kecepatan. Kecepatan memegang peranan penting dalam sepakbola. Believe me. Dalam one on one, walaupun kamu tidak mempunyai skill teknik yang bagus kamu pasti bisa menang jika kamu mempunyai kecepatan, itulah sebabnya saya selalu menang jika duel one on one.

Setelah kemenangan ini, semoga arsenal dapat mendapat kepercayaan dirinya kembali di liga domestik dan dapat kembali memenangi pertandingan demi pertandingan untuk menjauh dari MU. Saya sendiri melihat Arsenal dapat berprestasi jauh di liga champion. As you see, if you could beat milan at san siro, you could beat anybody. That should strengthen Arsenal belief.

HOME

Hosted by www.Geocities.ws

1