Quarter Final Euro

A
n
d
r
e
w
P
i
e
c
e
s

By : Andrew Alexander

Hasil Euro sudah hampir setengah perjalanan. Sudah bisa dilihat mana tim yang memang benar - benar bagus, dan mana yang hanya angin - anginan. Perempat final pertama antara Jerman melawan Portugal sudah dilalui kemarin, dan berujung Portugal kalah 3 - 2. Sisanya, Kroasia lawan Turki, Belanda lawan jagoan saya Russia, dan terakhir Spanyol lawan Italy.

Jerman benar - beanr tim spesialis turnamen. Mereka selalu digadang - gadang bisa memperbaiki dirinya selama kompetisi berlangsung. Dan itu ternbukti benar dengan mengalahkan Portugal kemarin. Dan Lehmann bermain cukup baik kemarin. Seperti yang selalu saya pegang dalam hati. Lehmann itu bukan kiper buruk, dia selalu mendapatkan nilai lebih ketimbang Almunia dalam hati saya. Dia tahu kapan harus agresif ketika bermain, dan juga tahu kapan harus sedikit kalem. Pada pertandingan kemarin, CR7 sedikit tidak leluasa, apakah mungkin gara - gara sesumbar Lehmann yang mengatakan bahwa mantan rekannya di Arsenal (Ashley Cole) bisa menghentikan dia ? Namun, saya lihat Ronaldo di Portugal tidak sama dengan Ronaldo di MU. Bahkan jika Ronaldo pindah ke Madrid pun ia tidak akan mencetak 42 gol satu musim seperti yang ia lakukan bersama MU. Why ? Karena Ronaldo itu adalah momentum player. Ia itu sama seperti Henry ketika musim 2005/2006. Seluruh tim bermain menurut cara bermain dia. Pada saat itu, Ade, Cesc, Kolo, Senderos, Bobby, Freddie, Reyes bermain untuk dia. Dia superstarnya. Jika keadaan masih 0 - 0 hingga menit 75 mereka semua berharap Henry untuk melewati 2 - 3 pemain untuk mencetak gol kemenangan. Henry tahu bahwa ia sangat dibutuhkan dan sangat dipuja pada musim itu, sehingga terus menjadi impetus buat dia untuk terus - terusan berperforma. Jika ia tidak mencetak gol dalam 2 kesempatan pertamanya, ia tidak perlu kuatir, karena para rekan - rekan setimnya tetap akan berpikiran bahwa kamu adalah Henry yang hebat. Intinya, Henry bermain baik di Arsenal karena seluruh tim bermain untuk dia. Bahkan sewaktu jaman Vieira cs pun, mereka semua bermain untuk Henry. Itulah mengapa sebabnya Henry ketika bermain di Perancis tidak pernah sebaik ketika ia bermain di Arsenal. Beda tim dan beda perilaku terhadapnya. Zidane tidak mungkin mau bermain hanya untuk Henry. Zidane tidak mungkin memberi bola kepada Henry dan membiarkan dia untuk berkreasi, karena Zidane sendiri juga ingin berkreasi. Kasus yang sama terjadi kepada Ronaldo. Ketika di MU, dia mempunyai Rooney, Rio, Evra, Carrick yang selalu bermain untuk dia. Di MU ia hampir seperti tidak mempunyai posisi pasti, ia dibiarkan bebas untuk berkeliaran ke seluruh area leapangan sedangkan pos sayap kiri yang menjadi kosong ketika ditinggal olehnya selalu dikover oleh Evra. Namun, di timnas ia tidak bisa seperti itu. Scolari tidak mungkin berani memberinya kebebasan seperti yang telah diberikan SAF.

Dengan hasil kemarin, maka Jerman akan berhadapan dengan antara Kroasia atau Turki. Saya sendiri menjagokan Kroasia untuk melaju, dan pertemuan dengan Jerman di semi akan sangat menarik. Belanda melawan Russia saya menjagokan Russia untuk menang dan melaju, walaupun sangat sulit untuk melewati belanda yang sedang gila - gilanya. Tapi, siapa tahu ? bola itu bundar, dan saya berharap Russia bisa menjadi Yunani 2008. Mereka tidak bodoh, mereka mempunyai pelatih sekelas Guus Hiddink, dan mereka mempunyai determinasi untuk berjuang yang sangat tinggi, walaupun mereka seperti mempunyai kelemahan yang sangat parah di depan gawang lawan. Ketika mereka menang melawan Swedia 2 - 0. Seharusnya mereka bisa menang dengan skor 5 - 0 jika semua peluang bisa dikonversi dengan baik. Dan lagi satu poin penting, Guus Hiddink selalu bersemangat jika melawan Belanda.

Another quarter final is Spain vs Italy. Ok, untuk ini saya menjagokan Spanyol untuk melaju, walaupun peluang kedua tim sama besar. Itali memeiliki kekuatan dan pengalaman. Para pemain mereka memang tidak memiliki jiwa muda lagi seperti Spanyol, namun mereka memilki pengalaman dan mental juara yang tidak dipunyai oleh Spanyol. Hampir dari semua pemain mereka sudah makan asam garam dalam sepakbola internasional dan hampir semuanya bisa menjadi kapten di klubnya masing - masing. Buffon, Cannavaro, Del Piero, Gattuso, Matterazzi kesemuanya adalah pemain yag pernah menjabat ban kapten.

Sebenarnya gegap gempita Euro di Indonesia tidak semeriah ketika piala dunia. Karena pertandigannya dilakukan pada pukul 1 malam. Sehingga orang juga jadi rada malas untuk menontonnya. But anyway, as a journalist and a football freak, i tend to follow the matches.

20 Juni 2008

Hosted by www.Geocities.ws

1