• peran supporter sesungguhnya

    By: Alief Nauval

     

    Supporter adalah sekelompok pendukung tim kesayangannya saat tim kesayangan mereka bermain. Tentu harapannya adalah untuk dapat melihat tim kesayangan mereka berpesta mengalahkan tim lain yang tak difavoritkan. Seperti tahun 2012 lalu ketika tim kebanggaan Sumatera Selatan, Sriwijaya FC, menjuarai Indonesian Premier League (ISL). Sriwijaya FC merupakan tim favorit saya di Indonesia. Karena saya lahir di Palembang, darah kuning langsung mengalir di tubuh saya. Suporter selalu berduyun-duyun datang ke stadion ketika Sriwijaya FC bermain di kandang (Palembang), bahkan ketika bermain tandang (luar Palembang) pun suporter selalu datang mendukung langsung. Memang performa Sriwijaya FC musim lalu sangat mengesankan. Selalu menang di kandang, dan hanya kalah 2 kali di tandang.

    Namun, hal itu tak terjadi lagi musim ini sampai sejauh ini. Seketika suporter langsung menghujat performa tim yang buruk, mencaci maki manajemen dan pemain, dan selalu menyudutkan tim. Mungkinkah mereka lupa hura-hura musim lalu yang mereka rasakan, tim yang mereka bangga-banggakan? Ini menunjukkan para suporter yang tak memiliki kesetiaan, melainkan hanya mendukung ketika tim bermain bagus saja. Sebagai suporter yang setia mereka seharusnya mendukung tim mereka dalam keadaan apapun. Justru tim sangat membutuhkan dukungan di saat mereka sedang terpuruk untuk membangkitkan semangat dan motivasi mereka. Fakta sejauh ini, kursi penonton di Gelora Sriwijaya Jakabaring terlihat kosong melompong saat pertandingan terakhir SFC di kandang. Alasan terbesar adalah menurunnya performa Sriwijaya FC. Hal ini harus kita ubah dari sekarang sebagai suporter sejati. Kita harus mendukung tim favorit kita kapanpun, saat mereka menang maupun kalah. Karena janganlah kalian ikut merayakan kemenangan tim kalian ketika kalian menghujat mereka disaat mereka kalah.  

  • Breakfasting together with orphanage

    By: Alief Nauval

     

    Last year (4/8/12), SMAN SUMSEL held breakfasting togehter with the orphanage. It was held in the versatile hall of this school. School provided some food for 'takjil' and dinner in the canteen. Around 500 people gathered in the hall since 3.00 pm. Actually, the event supposed to be started at 3.45 pm, but it was delayed until 4.30 pm because of some technical problem.

    The event started with saying 'basmalah' together, and reciting Qur'an by students. After that all students and guests heared the speech by the principal of the school, Erma Retnowati, and the chief of Rohis, Aris Munandar.  Then, all people were entertained by some performances from students. There are Nasyid, Poetry Musicalisation, Dance, and etc. Finally, the main event was started, which is hearing the 'Ceramah' by Dr. Juono.

    However, some student looked sleepy and get bored. Then, at 6.00 pm the 'Ceramah' was finished. While waiting for the adzan, there were some performance from students again and the committee distributed the 'takjil' for breakfasting. Finally, the time was come, all people enjoyed the food given by the committee. This event closed by praying Maghrib together and dinner in the canteen.