macam-macam kalimat
Di sini terdapat macam-macam kalimat. Biasanya kita sering keliru kalimat apakah yang termasuk dalam "kalimat majemuk bertingkat" dan cabang-cabangnya. Artikel ini membantu anda memecahkan masalahnya.
1. Berdasarkan Nilai informasinya (sasaran atau tujuan yang akan di capai)
a. Kalimat berita
Kalimat berita adalah suatu bentuk kalimat yang menyatakan suatu
pernyataan berita atau peristiwa yang perlu diketahui sendiri atau
orang lain.
Contoh :
§ Pemerintah menunda kenaikan harga BBM.
§ Kenaikan harga BBM diikuti oleh kenaikan harga kebutuhan pokok.
§ Demo kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh mahasiswa di beberapa daerah mengakibatkan kerusakan beberapa fasilitas umum.
b. Kalimat Tanya
Kalimat Tanya adalah suatu bentuk susunan kalimat yang sebenarnya
belum lengkap dikarenakan kalimat tersebut memerlukan suatu jawaban
sebagai bagian dari kalimat yang dimaksud.
Contoh :
§ Kapan akan dilaksanakan pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017?
§ Siapakah pemenang Indonesian Idol tahun 2012?
§ Apakah perbedaan pertamax dengan premium?
c. Kalimat perintah
Kalimat perintah adalah bentuk susunan kalimat yang menyatakan perintah atau suruhan yang harus dikerjakan oleh orang kedua dan hubungannya erat sekali.
1. Suruhan
Contoh : Buanglah sampah pada tempatnya.
2. Permintaan
Contoh : Mohon untuk dating langsung ke kantor Sriwijaya Air untuk melakukan penambahan biaya perubhan jadal penerbangan.
3. Larangan
Contoh: Jangan makan sambil berjalan.
d. Kalimat ajakan
Kalimat ajakan adalah bentuk susunan kalimat yang sebenarnya juga
merupakan kalimat perintah yang diperluas dan erat hubungannya
dengan orang kedua.
Contoh:
§ Mari kita cegah bahaya penggunaan rokok bagi perokok pasif maupun aktif.
§ Ayo kita laksanakan program kebersihan lingkungan di desa ini.
e. Kalimat pengandaian
Kalimat pengandaian adalah kalimat yang isinya pengandaian suatu hal.
Contoh : Andaikan saya memiliki
banyak uang, saya ingin megajak Ibu saya naik haji.
f. Kalimat harapan
Kalimat harapan adalah kalimat yang isinya mengharap suatu hal. Contoh : Semoga amal perbuatan beliau diterima disisi–Nya.
2. Berdasarkan diathesis kalimat
a.
Kalimat aktif (subyek melakukan perbuatan) Kalimat
aktif adalah bentuk kalimat yang subyeknya melakukan pekerjaan yang
mengenai langsung terhadap obyeknya.
Ciri-ciri :
1. Subjeknya sebagai pelaku.
2. Helsa Situmorang membaca buku. (Helsa sebagai pelaku)
3. Predikatnya berawalan me- atau ber-.
4. Predikatnya tergolong kata kerja aus.
Contoh :
§ Adik membaca buku.
§ Tatang bermain bola.
§ Yuli mandi di kolam renang.
§ Wawan telah membeli buku gambar.
b.
Kalimat pasif
Kalimat pasif adalah suatu bentuk
kalimat yang mana subyeknya dari klimat tersebut menderita.
Ciri-ciri :
1. Subjeknya sebagai penderita.
2. Predikatnya berawalan di-, ter-, atau ,ter-kan.
3. Predikatnya berupa predikat persona (kata ganti orang, disusul oleh kata kerja yang kehilangan awalan).
3. Berdasarkan urutan kata
a. Kalimat normal
Kalimat normal adalah kalimat yang subyeknya mendahului predikat.
b. Kalimat inverse
Kalimat inverse adalah kalimat yang prediakatnya mendahului obyek.
4. Berdasarkan jumlah inti yang menbentuknya
a. Kalimat minor
Kalimat minor ialah kalimat yang hanya mengandung satu unsur inti atau unsur pusat. Contoh : Diam!
b. Kalimat mayor
Kalimat mayor ialah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur inti. Contoh : Ria pergi kedapur , Tia belajar di kamar
5. Berdasarkan pola-pola dasar
a. Kalimat inti
Kalimat inti ialah kalimat yang memiliki ciri terdiri dari dua kata, berpola S-P, dan intonasinya netral.
b. Kalimat luas
Kalimat luas ialah kalimat inti yang sudah diperluas dengan kata-kata baru sehingga tidak hanya terdiri dari dua kata.
c. Kalimat transformasi
Kalimat transformasi ialah kalimat inti yang sudah mengalami
perubahan baik berupa penambahan kata maupun perbanyakan unsur inti.
Ciri-ciri kalimat transformasi :
1. Hanya terdiri dari dua kata
2. Dua kata ini sekaligus menjadi inti kalimat (kata pertama menduduki jabatan predikat).
3. Urutannya adalah subyek mendahului predikat
4. Informasinya adalah intonasi berit yang netral
6. Berdasarkan jumlah kontur yang terdapat di dalamnya
Berdasarkan jumlah kontur yang terdapat di dalamnya, kalimat dibedakan atas:
1. Kalimat minim (hanya mengandung satu kontur)
2. Kalimat panjang (mengandung lebih dari satu kontur)
Kontur adalah bagian arus ujaran yang diapit oleh dua kesenyapan. Contoh:
§ # Pergi! #
§ # Berita daerah membangun # disiarkan TVRI # setiap hari #
Kalimat (i) adalah kalimat minim, sedangkan kalimat (ii) adalah kalimat panjang.
7. Berdasarkan jumlah klausa yang terkandung di dalamnya
Berdasarkan jumlah klausa yang terkandung di dalamnya, kalimat dibedakan atas:
a. Kalimat tunggal
Kalimat tinggal adalah kalimat yang hanya mengandung satu klausa/satu pola S-P.
b. Kalimat majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mengandung lebih dari satu klausa/lebih dari satu pola S-P) Kalimat majemuk, berdasarkan hubungan antar klausanya dibedakan lagi atas:
1. Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara ialah kalimat majemuk yang klausa-klausanya sama tinggi kedudukannya. kalimat majemuk setara dibagi menjadi 5 bagian :
1. Kalimat Majemuk Setara Penggabungan: kalimat yang menggunakan kata penghubung dan
2. Kalimat Majemuk Setara Penguatan: kalimat yang menggunakan kata penghubung bahkan
3. Kalimat Majemuk Setara Pemilihan: kalimat yang menggunakan kata penghubung atau
4. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan: kalimat yang menggunakan kata penghubung tetapi, sedangkan, melainkan
5. Kalimat Majemuk Setara Urutan Waktu: kalimat yang menggunakan kata penghubung kemudian, lalu, lantas.
2. Kalimat majemuk betingkat
Kalimat majemuk betingkat adalah dua kalimat atau lebih kalimat
tunggal yang kedudukannya berbeda yang memiliki unsur induk kalimat
dan anak kalimat.
Contoh : Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.
3. Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran gabungan antara kalimat majemuk tunggal dan kalimat majemuk setara. Contoh: Andi bermain dengan budi.
4. Kalimat majemuk rapatan
8. Berdasarkan Pengucapannya
Kalimat berdasarkan pengucapanya dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan
orang. Kalimat langsung juga dapat diartikan kaliamt yang
memberitakan bagaimana ucapan dari orang lain (orang ketiga).
Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda petik dua (“….”) dan
dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah.
Contoh:
Tina berkata: “Ria, jangan membuang sampah itu disembarang tempat!”
b. Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan
atau perkataan orang lain. Kalimat tak langsung tidak ditandai lagi
dengan tanda petik dua dan sudah dirubah menjadi kalimat berita.
Contoh:
Kakak berkata bahwa dia senang melihat aku mendapatkan pekerjaan
source: google