“Nasib guru honorer memprihatinkan ditambah upah yang tak layak
berkisar 150 ribu perbulan, hal ini dipertegas oleh pernyataan Ketua
Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI),
Sulistiyo bahwa , sistem kepengurusan guru honor kacau balau. Jika
kasus ini berlanjut, akankah para honerer sanggup bertahan?, dan apa
nasib dunia pendidikan di Indonesia tanpa guru disamping kita?”
Indonesia, merupakan Negara besar yang berkesenambungan
satu sama lain. Dinaungi oleh sang saka merah putih, Indonesia
menjadi negara maritim sedari dulu yang dikenal dengan Macan Asia.
Keberhasilan ibu pertiwi membangun pundi-pundi ekonomi bangsa guna
menancapkan kembali cakar garuda yang telah lama diam tak luput dari
tanggung jawab pemimpin bangsa yang bermutu. Pemimpin yang baik,
mampu mengajak rakyat hidup sejahtera, damai, dan tentram. Guna
membentuk karakter anak bangsa sebagai salah satu penerus cita-cita
leluhur bangsa, dibutuhkanlah dedikasi yang baik dari seorang guru.
Guru mampu mendidik dan menempah murid menjadi pemimpin yang peka
terhadap kepentingan rakyat. Tugas yang begitu besar terhadap guru,
melahirkan gelar Sang Pahlawan tanpa tanda jasa. Dedikasi guru
terhadap perkembangan bangsa ini tergolong besar, pengaruh yang
ditanamkan sejak dini mampu mengasah jiwa leader seseorang.
Pada zaman penjajahan Belanda, pendidikan sangatlah mahal harganya.
Mereka harus rela belajar disekolah-sekolah asing yang didirikan
Belanda pada saat itu. Dengan berdirinya satu persatu organisasi
pergerakan pemuda seperti Boedi Utomo, Perhimpunan Indonesia, Taman
Siswa serta lembaga-lembaga masyarakat lainnya membangkitkan rasa
nasionalisme pemuda-pemudi saat itu. Dengan didirikannya
sekolah-sekolah pribumi, banyak terciptanya pemimpin yang
berkualitas contohnya saja M.Yamin. Hal yang turut melatarbelakangi
kesuksesan ini dilepas dari peran seorang guru. Pada awal
kemerdekaan tentu jasa mereka mungkin hanya dihargai sebatas ucapan
terima kasih atau bahkan lebih parah dari itu. Sesulit apapun
perjuangan guru tentu akan terbayar lunas dan tersenyum lebar tak
kala hasil didikan mereka berhasil membanggakan bangsa.
Mungkin zaman telah berganti, dan kini guru bisa bernapas lega
kembali ketika pemerintah pada akhirnya memberikan gaji kepada guru
atas imbalan jasanya. TO BE CONTINUE..