.png)
.png)
.png){kind=small}
.png)
Cinta Bahasa Indonesia
(by: Achyar Ulul Amri)
.jpg)
Jam telah menunjukkan pukul 00.00, jam dimana aku harus menghentikan rutinitas ku sejenak mengerjakan tesis ini. Aku harus tidur walaupun hanya sampai subuh pun datang. Namaku Dya, aku seorang guru bahasa yang memiliki segudang rutinitas mulai dari menyelesaikan skiripsi, mengajar anak sekolah menengah atas dan membuka sebuah les privat bahasa Indonesia.
Hari ku, kubuka dengan mengerjakan sholat subuh, sebuah rutinitas yang dilakukan semua muslim didunia. Hari itu adalah hari yang sangat cerah dan penuh rahmat dari tuhan yang Maha Esa. Pada pukul 7.20 aku telah sampai di sebuah sekolah menengah atas tempat ku mengajar pelajaran bahasa Indonesia.
Seperti biasanya aku memberikan materi pada anak-anak SMA tersebut pada jam pertama pelajaran dan pada jam kedua aku berikan mereka soal-soal latihan untuk menghadapi Ujian nasional. Mengajar bahasa Indonesia adalah hal yang sangat menyenangkan bagi ku.
Ketika jam sekolah berakhir, tanpa diduga ibu kepala sekolah mendatangiku dan memberikan kabar yang menggembirakan. “kamu akan saya kirim ke Australia pada akhir bulan ini untuk menemani siwa –siswa kita dalam program pertukaran pelajar” kata sang kepala sekolah. Saya sangat senang saat mendengar hal terbut. Dan selama pertengahan bulan ini saya dan siswa-siswa yang akan pergi, sibuk memperiapak data-data untuk membuat passport dan visa.
Akhirnya hari itupun datang, kami berangkat dari Indonesia sekitar pukul 18.00, dan sampai di bandara internasional Melbourne pada jam 08.00 pagi keesokan harinya. Ketika sampai di bandara, datang seorang lelaki berwajah bule.
