Penutup
Sebagai penutup saya wasiatkan kepada para penuntut
ilmu supaya mereka bersyukur kepada Allah atas taufik yang diberikanNya kepada mereka; ketika Allah menjadikan mereka diantara orang-orang yang menuntut ilmu, dan hendaklah
mereka menjaga keikhlasan mereka dalam menuntut ilmu tersebut dan
mengorbankan segala yang berharga untuk mendapatkannya, serta menjaga waktu untuk
selalu sibuk dengan ilmu; sesungguhnya
ilmu tidak bisa diperoleh dengan cita-cita belaka serta tetap
kekal dalam kemalasan dan keloyoan.
Telah berkata Yahya bin Abi Katsir
Al Yamamie: ?Ilmu tidak bisa diperoleh
dengan ketenangan badan?, diriwayakan oleh Imam Muslim dalam shohihnya dengan sanadnya kepadanya (yahya) ketika ia
(Imam Muslim) menyebukan hadits-hadits
yang berhubungan dengan waktu sholat.
Banyak terdapat ayat-ayat dalam kitab Allah yang menerangakan tentang kemulian ilmu dan keutamaan
penuntut ilmu begitu juga dalam
hadits-hadits Nabi r;
Seperti frman Allah:
{شَهِدَ
اللّهُ
أَنَّهُ لاَ
إِلَـهَ
إِلاَّ هُوَ
وَالْمَلاَئِكَةُ
وَأُوْلُواْ
الْعِلْمِ}? [سورة آل
عمران : 18].
?Allah dan para malaikat serta
orang-orang yang berilmu menyatakan bahwa tiada tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia (Allah).
Dan
firman Allah:?? ?{قُلْ
هَلْ
يَسْتَوِي
الَّذِينَ
يَعْلَمُونَ
وَالَّذِينَ لَا
يَعْلَمُونَ}[سورة
الزمر : 10]
?Katakanlah: Apakah sama orang-orang yang
mengethui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?.
Juga Firman Allah:
{يَرْفَعِ
اللَّهُ
الَّذِينَ
آمَنُوا مِنكُمْ
وَالَّذِينَ
أُوتُوا
الْعِلْمَ
دَرَجَاتٍ}[سورة
المجادلة : 11].
?Allah meninggikan derajat
orang-orang yang beriman diantara kalian dan orang-orang yang berilmu dengan
beberapa derajat?.?
Firman
Allah lagi:? {وَقُل
رَّبِّ
زِدْنِي
عِلْمًا}? [سورة طه
: 114].??????????????????????????????
?Dan katakanlah: Ya tuhanku tambahlah ilmuku?.
Adapun hadits-hadits yang menerangkan tentang keutamaan
ilmu dan penuntunya, diantaranya adalah sabda Rasulullah r:
?????? ((مَنْ
يُرِدِ اللهُ
بِهِ خَيْراً
يُفَقِّهْهُ
فِي الدِّيْنِ)).
?Barangsiapa yang
dikehedaki Allah untuknya kebaikan, Allah menjadikannya orang yang faham
tentang agama?. Hadits ini diriwayakan oleh Bukhary (no 71) dan Muslim (no
1037).
Hadist ini menunjukkan bahwa diantara tanda Allah
mengkehendaki kebaikan untuk seorang hamba adalah bahwa Allah menjadikannya
seorang yang faham tentang agama, karena dengan kepafahamannya tentang agama ia
akan beribadah kepada Allah dengan hujjah yang nyata dan menda?wahi orang lain
dengan hujjah yang nyata pula.
Dan sabda Rasulullah r:????????? ((خَيْرُكُمْ
مَنْ
تَعَلَّمَ
الْقُرْآنَ
وَعَلَّمَهُ)).
?Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al Quran
dan mengajarkannya?. Diriwayatkan Bukhari (no 5027).
Dan sabda Rasulullah r ((إِنَّ
اللهَ
يَرْفَعُ
بِهَذَا
الْكِتَابِ أَقْوَاماً
وَيَضَعُ
بِهِ آخَرِيْنَ))? :
?Sesungguhnya Allah mengangkat dengan kitab ini (Al
Quran) beberapa kaum dan merendahkan yang lainnya?. Diriwayatkan Muslim (no
817).
Dan sabdanya lagi:????
((نَضَّرَ
اللهُ
امْرَءًا
سَمِعَ
مَقَالَتِي
فَوَعَاهَا
وَأَدَّاهَا
كَمَا
سَمِعَهَا)).
?Allah menjanjikan kenikmatan untuk seorang yang
mendengar perkataanku, maka ia menghafalnya dan menyampaikannya sebagaimana
yang didengarnya?. Ini adalah hadits yang mutawatir yang diriwayatkan oleh
lebih dari dua puluh orang sahabat, telah aku sebutkan riwayat-riwayat mereka
tersebut dalam kitab saya ?Dirasah Hadits ((نَضَّرَ
اللهُ
امْرَءًا
سَمِعَ
مَقَالَتِي)) riwayah dan diroyah?.
Dan sabda beliau lagi:
((مَنْ
سَلَكَ
طَرِيْقًا
يَطْلُبُ
فِيْهِ عِلْماً
سَلَكَ اللهُ
عَزَّ
وَجَلَّ بِهِ
طَرِيْقاً
مِنْ طُرُقِ
الْجَنَّةِ،
وَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ
لَتَضَعُ
أَجْنِحَتَهَا
رِضاً لِطَالِبِ
الْعِلْمِ،
وَإِنَّ
الْعَالِمِ لَيَسْتَغْفِرَ
لَهُ مَنْ فِي
السَّمَوَاتِ
ومَنْ فِي
الْأَرْضِ،
وَالْحِيْتَانُ
فِي جَوْفِ
الْمَاءِ،
وَإِنَّ
فَضْلَ
الْعَالِمِ
عَلَى
الْعَابِدِ
كَفَضْلِ
الْقَمَرِ
لَيْلَةَ
الْبَدْرِ
عَلَى
سَائِرِ
الْكَوَاكِبِ،
وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ
وَرَثَةُ
الْأَنْبِيَاءِ،
وَإِنَّ
الْأَنْبِيَاءَ
لَمْ
يُوَرِّثُوْا
دِيْنَارًا
وَلاَ
دِرْهَماً،
وَرَّثُوْا الْعِلْمَ،
فَمَنْ
أَخَذَهُ
أَخَذَ بِحَظٍّ
وَافِرٍ)).
?Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu
dalamnya, berarti Allah telah memasukkan kepada salah satu
jalan dari jalan-jalan surga, sesungguhnya malaikat meletakkan sayapnya dengan penuh keredhaan untuk penuntut ilmu, sesungguhnya penghuni langit dan bumi sekalipun
ikan dalam air memohankan ampun untuk seorang ?alim, sesungguhnya keutamaan seorang ?alim diatas seorang
ahli ibadah seperti keutamaan cahaya bulan purnama
atas cahaya bintang-bintang, sesungguhnya para ulama adalah
pewaris dari para nabi-nabi, sesungguhnya para nabi tidak mewariskan
dinar dan dirham, mereka mewariskan ilmu barangsiapa yang mengambilnya sesungguhnya ia telah mendapatkan
warisan tersebut dengan bagian yang banyak?. Hadits ini riwayatkan oleh Abu Daud (no 3628) dan lainnya, silahkan
lihat takhrijnya dalam ?Shohih At Targhiib wat Tarhiib?
(no 70), dan Ta?liiq musnad Imam Ahmad (no 21715), Ibnu
Rajab telah mensyarahkannya
dalam sebuah tulisannya, potongan pertama dari hadits
tersebut terdapat dalam shohih Imam Muslim (no
2699).
Juga sabda Rasulullah r:
((إِذَا
مَاتَ
اْلإِنْسَانُ
انْقَطَعَ
عَنْهُ
عَمَلُهُ
إِلاَّ مِنْ
ثَلاَثَةٍ؛
إِلاَّ مِنْ
صَدَقَةٍ
جَارِيَةٍ،
أَوْ عِلْمٍ
يُنْتَفَعُ
بِهِ، أَوْ
وَلَدٍ
صَالِحٍ
يَدْعُوْ
لَهُ)).
?Apabila seorang manusia meninggal terputus darinya segala amalannya kecuali tiga macam; yaitu
sadaqah jariyah, atau ilmu yang bermanfa?at, atau anak yang sholeh yang mendo?akannya?.
Hadits ini
diriwayakan Muslim (no 1631).
Dan sabda> beliau lagi:
((مَنْ
دَعَا إِلَى
هُدًى كَانَ
لَهُ مِنَ اْلأَجْرِ
مِثْلَ
أُجُوْرِ
مَنْ
تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ
ذَلِكَ مِنْ
أُجُوْرِهِمْ
شَيْئًا، وَمَنْ
دَعَا إِلَى
ضَلاَلَةٍ
كَانَ
عَلَيْهِ مِنَ
اْلإِثْمِ
مِثْلَ
آثَامِ مَنْ
تَبِعَهُ لاَ
يَنْقُصُ
ذَلِكَ مِنْ
آثَامِهِمْ
شَيْئًا)).
?Barangsiapa
yang mengajak kepada petunjuk, ia akan
mendapat pahala sebanyak pahala orang yang mengikutinya tampa mengurangi sedikitpun
dari pahala mereka, barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan, ia akan
menanggung dosa sebanyak dosa orang
yang mengikutinya tampa mengurangi sedikitpun
dari dosa mereka?. Diriwayatkan oleh Muslim (no 2674).
Dan aku <wasiatkan juga kepada seluruhnya
untuk menjaga waktu dan mengisinya
dengan apa yang membawa kebaikan untuk segenap manusia,
karena Rasulullah r bersabda>:
((نِعْمَتَانِ
مَغْبُوْنٌ
فِيْهِمَا
كَثِيْرٌ
مِنَ
النَّاسِ؛
الصِّحَّةُ
وَالْفَرَاغُ)).
?Dua
nikmat kebanyakan dari manusia tertipu dalam keduanya; kesehatan dan waktu
kosong?.
Diriwayatkan oleh Bukhari dalam
shohihnya (no 6412), ia adalah hadits yang pertama yang disebutkannya dalam
kitab Ar Riqooq, ia juga menyebutkan dalam kitab tersebut sebuah Atsar
dari Ali bin Abi Tholib, ia berkata: ?Dunia telah beransur pergi membelakangi
(kita), akhirat telah beransur tiba menghadapi (kita), setiap keduanya
mempunyai pengagum, jadilah kalian dari pengagum akhirat, jangan kalian menjadi
pengagum dunia, sesungguhnya hari ini sa?atnya untuk beramal tampa ada
berhisab, besok sa?atnya untuk berhisab tampa beramal?.? (lihat shohih Bukhari bersama Fathul Bari:
11/235).
Aku wasiatkan untuk menyibukkan diri
dengan sesuatu yang berguna dari apa yang tidak berguna, karena Rasulullah r bersabda:
((مِنْ
حُسْنِ
إِسْلاَمْ
الْمَرْءِ
تَرْكُهُ مَا
لاَ
يَعْنِيْهِ)).
?Diantara ciri baiknya
Islam seseorang adalah Ia meninggalkan sesuatu yang tidak menjadi urusannya?.
Diriwayatkan oleh At Tirmizi (no 2317) dan lainnya, ia adalah hadits yang kedua
belas dari urutan hadits Arba?iin An Nawawy.
Dan aku wasiatkan untuk berlaku adil dan bersikap netral
antara???? Al Ghulu (berlebih-lebihan)
dan Al Jafa?? (melecehkan), dan
antara? Al Ifraath (melampaui
batas) dan At Tafriith (lengah). Karena Nabi r bersabda:?? ?((إِيَاكُمْ
وَالْغُلُوَّ
فِي
الدِّيْنَ، فَإِنَّمَا
أَهْلَكَ
مَنْ كَانَ
قَبْلَكُمْ
بِالْغُلُوِّ
فِي
الدِّيْنِ)).
?Hati-hatilah kalian terhadap sikap yang berlebih-lebihan
dalam agama, sesungguhnya yang telah membinasakan orang yang sebelum kalian
adalah sebab berlebih-lebihan dalam agama?.
Ini adalah hadits shohih yang diriwayatkan oleh An Nas-i
dan lainnya, ia juga diantara hadits-hadits yang disampaikan Nabi r pada waktu haji wada?, lihat takhrijnya dalam silsilah
shohihah karangan syeikh AlBany? (no
1283).
Dan aku wasiatkan untuk waspada dari melakukan kezoliman,
sebagaimana yang terdapat dalam hadits Qudsi:
((يَا
عِبَادِي!
إِنِّي
حَرَّمْتُ
الظُّلْمَ عَلَى
نَفْسِي،
وَجَعَلْتُهُ
بَيْنَكُمْ مُحَرَّماً
فَلاَ
تَظَالَمُوْا)).
?Wahai para hambaku!,
sesungguhnya aku telah mengharamkan kezoliman atas diriKu, dan aku telah
menjadikannya suatu yang haram diantara kalian, maka janganlah kalian saling
menzolimi?.?
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Muslim (no 2577).
Dan sabda Rasulullah r:???????? ((اتَّقُوْا
الظُّلْمَ؛
فَإِنَّ
الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ
يَوْمَ
الْقِيَامَةِ))
?Takutilah oleh kalian kezoliman; sesungguhnya kezoliman
adalah (membawa) kegelapan pada hari kiamat?. Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim (no 2578).
Saya memohon pada Allah ?azza wa jalla
semoga Ia memberikan TaufiqNya kepada (kita) seluruhnya? untuk mendapatkan ilmu yang bermanfa?at dan beramal dengannya serta berda?wah kepadanya diatas hujjah yang nyata, semoga Ia mengumpulkan
kita semuanya diatas kebenaran dan petunjuk, dan
menyelamatkan kita semuanya dari berbagai
fitnah baik yang nyata maupun yang tersembunyi, sesungguhnya Allah Maha penolong diatas
segala hal yang demikian dan Maha
kuasa atasnya, semoga Allah melimpahkan selawat dan salam
serta keberkatan kepada hambaNya dan RasulNya Nabi
kita Muhammad dan kepada keluarga serta para sahabatnya
dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai
hari kemudian.
***
وفي
الختام أوصي طلبة
العلم أن
يشكروا الله
عز وجل على
توفيقه لهم؛
إذ جعلهم من
طلابه، وأن
يعنوا
بالإخلاص في
طلبه،
ويبذلوا
النفس
والنفيس
لتحصيله، وأن
يحفظوا
الأوقات في
الاشتغال به؛
فإن العلم لا
ينال
بالأماني
والإخلاد إلى
الكسل والخمول،
وقد قال يحيى
بن أبي كثير
اليمامي: " لا
يستطاع العلم
براحة الجسم
"، رواه مسلم
في صحيحه
بإسناده إليه
في أثناء
إيراده
أحاديث أوقات
الصلاة، وقد
جاء في كتاب
الله آيات،
وفي سنة نبيه
صلى الله عليه
وسلم أحاديث
تدل على شرف
العلم وفضل أهله،
كقوله تعالى: ((شَهِدَ
اللَّهُ أَنَّهُ
لا إِلَهَ
إِلاَّ هُوَ
وَالْمَلائِكَةُ
وَأُوْلُوا
الْعِلْمِ ))،
وقوله: ((قُلْ
هَلْ
يَسْتَوِي
الَّذِينَ
يَعْلَمُونَ
وَالَّذِينَ
لا
يَعْلَمُونَ))،
وقوله: ((يَرْفَعْ
اللَّهُ
الَّذِينَ
آمَنُوا مِنْكُمْ
وَالَّذِينَ
أُوتُوا
الْعِلْمَ
دَرَجَاتٍ ))،
وقوله: ((وَقُلْ
رَبِّ
زِدْنِي
عِلْماً ))،
وأما
الأحاديث في
ذلك فمنها
قوله صلى الله
عليه وسلم: "
من يرد الله
به خيراً
يفقهه في الدين
" أخرجه
البخاري (71)
ومسلم (1037)، وقد
دل الحديث على
أن من علامة
إرادة الله
تعالى الخير
بالعبد أن
يفقهه في
الدين؛ لأنه
بفقهه في
الدين يعبد
الله على
بصيرة، ويدعو
غيره على
بصيرة، وقوله
صلى الله عليه
وسلم: " خيركم
من تعلم القرآن
وعلمه " رواه
البخاري (5027)،
وقوله صلى
الله عليه
وسلم: " إن
الله يرفع
بهذا الكتاب
أقواماً ويضع
به آخرين "
رواه مسلم (817)،
وقوله صلى
الله عليه
وسلم: " نضر
الله امرءاً
سمع مقالتي
فوعاها
وأداها كما
سمعها " وهو حديث
متواتر، جاء
عن أكثر من
عشرين
صحابياً، ذكرت
رواياتهم في
كتابي " دراسة
حديث { نضر الله
امرءا سمع
مقالتي }
رواية ودراية
"، وقوله صلى
الله عليه
وسلم: " من سلك
طريقاً يطلب
فيه علماً سلك
الله عز وجل
به طريقاً من
طرق الجنة،
وإن الملائكة
لتضع أجنحتها
رضاً لطالب
العلم، وإن
العالم
ليستغفر له من
في السموات
ومن في الأرض،
والحيتان في
جوف الماء، وإن
فضل العالم
على العابد
كفضل القمر
ليلة البدر
على سائر
الكواكب، وإن
العلماء ورثة
الأنبياء وإن
الأنبياء لم
يورثوا
ديناراً ولا درهماً،
ورثوا العلم،
فمن أخذه أخذ
بحظ وافر " وهو
حديث حسن
لغيره، أخرجه
أبو داود (3628)
وغيره، وانظر
تخريجه صحيح
الترغيب
والترهيب (70)
والتعليق على
مسند الإمام
أحمد (21715)، وقد
شرح الحافظ ابن
رجب هذا
الحديث في جزء
مفرد،
والجملة الأولى
وردت في حديث
في صحيح مسلم
(2699)، وقوله صلى
الله عليه
وسلم: " إذا
مات الإنسان
انقطع عنه
عمله إلا من
ثلاثة: إلا من
صدقة جارية،
أو علم ينتفع
به، أو ولدٍ
صالح يدعو له "
رواه مسلم (1631)،
وقوله صلى
الله عليه
وسلم: " من دعا
إلى هدى كان
له من الأجر
مثل أجور من
تبعه، لا ينقص
ذلك من أجورهم
شيئاً ومن دعا
إلى ضلالة كان
عليه من الإثم
مثل آثام من
تبعه، لا ينقص
ذلك من آثامهم
شيئاً " أخرجه
مسلم (2674).
وأيضا
أوصي الجميع
بحفظ الوقت
وعمارته فيما
يعود على الإنسان
بالخير،
لقوله صلى
الله عليه
وسلم: " نعمتان
مغبون فيهما
كثير من
الناس: الصحة
والفراغ "
رواه البخاري
في صحيحه (6412)،
وهو أول حديث
عنده في كتاب
الرقاق، وقد
أورد في هذا
الكتاب [11/235 مع الفتح]
أثراً عن علي
بن أبي طالب
رضي الله عنه قال:
" ارتحلت
الدنيا
مدبرة،
وارتحلت
الآخرة مقبلة،
ولكل واحدةٍ
منهما بنون،
فكونوا من أبناء
الآخرة، ولا
تكونوا من
أبناء
الدنيا؛ فإن
اليوم عمل ولا
حساب، وغداً
حساب ولا عمل
".
وأوصي
بالاشتغال
بما يعني عما
لا يعني،
لقوله صلى الله
عليه وسلم: "
من حسن إسلام
المرء تركه ما
لا يعنيه "
حديث حسن،
رواه الترمذي
(2317) وغيره، وهو
الحديث
الثاني عشر من
الأربعين
للنووي.
وأوصي
بالاعتدال
والتوسط بين
الغلو
والجفاء
والإفراط والتفريط،
لقوله صلى
الله عليه
وسلم: " إياكم
والغلو في
الدين؛ فإنما
هلك من كان
قبلكم بالغلو
في الدين " وهو
حديث صحيح،
أخرجه
النسائي وغيره،
وهو من أحاديث
حجة الوداع،
انظر تخريجه في
السلسلة
الصحيحة
للألباني (1283).
وأوصي
بالحذر من
الظلم،
للحديث
القدسي: " يا
عبادي! إني
حرمت الظلم
على نفسي،
وجعلته بينكم
محرماً فلا
تظالموا "
رواه مسلم (2577)،
ولقوله صلى
الله عليه
وسلم: " اتقوا
الظلم؛ فإن
الظلم ظلمات
يوم القيامة "
رواه مسلم (2578).
وأسأل
الله عز وجل
أن يوفق
الجميع لما
فيه تحصيل
العلم النافع
والعمل به
والدعوة إليه
على بصيرة،
وأن يجمعهم
على الحق
والهدى،
ويسلمهم من
الفتن ما ظهر
منها وما بطن،
إنه ولي ذلك والقادر
عليه، وصلى
الله وسلم
وبارك على
عبده ورسوله
نبينا محمد
وعلى آله
وصحبه ومن
تبعهم بإحسان
إلى يوم
الدين.
***