Transkrip
Rekaman Terjemahan Ceramah Syaikh Salim bin Ied al-Hilaly hafizhahullahu seputar Da’wah Salafiyah dan Bahayanya
Manhaj Haddadiyah
Bismillahi walhamdulillahi wash Sholatu was Salaamu ‘ala Rosulillah, wa Ba’d :
(Berikut ini merupakan bahasa penterjemah yang menterjemah kata perkata Syaikh
Salim bin Ied al-Hilaly pada saat
Seminar Imam Ibnul Qoyyim
al-Jauziyah di Brooklyn, Ney York, yang ditranskrip oleh salah seorang
ikhwan Amerika, bagi yang menghendaki kaset baik yang berbahasa Arab maupun Inggris silakan menghubungi QSS dan SSNA)
Syaikh Salim hafizhahullahu berkata,
“Perkara lain
yang juga harus kita perhatikan adalah, bahwa kita
memiliki beberapa syabab, yaitu para
pemuda yang tidak kita ragukan keikhlasan
mereka, namun kita ragukan metodologi
mereka, atau kita mempermasalahkan cara atau
manhaj mereka. Ada dari orang-orang ini yang mengumpulkan (mencari-cari)
kesalahan para penuntut ilmu atau da’i (penyeru) dakwah ini. Mereka himpun
setiap kesalahan yang akan diperbuat oleh para da’i atau penuntut ilmu ini ,
kemudian mereka menelpon masyaikh dan menceritakan kesalahan-kesalahan ini…
Ini adalah metode yang
jelek, and orang-orang tersebut, sekali lagi saya katakan, saya tidak ragu
dengan keikhlasan mereka, namun cara yang mereka pergunakan ini adalah tidak
benar dan cara ini dapat merusak persaudaraan dan menjadikan hati saling
bermusuhan antara satu dengan lainnya, baik diantara ahlul ilmi maupun masyarakat
secara umum. Ini merupakan jalan yang buruk!!! Ini jalan yang rusak!! Oleh
karena itu mereka seharusnya takut kepada Allah Tabaroka wa Ta’ala!!!
Tidak!! Kelak mereka
akan melihat kesalahan ini... mereka mengangkat telpon dan menghubungi Syaikh
Rabi’, atau mereka menelpon Syaikh Ubaid al-Jabiri atau mereka menelpon orang
lain yang seperti ini, setelah mereka mengumpulkan kesalahan-kesalahan (saudara
mereka).
Mereka seharusnya
takut kepaa Allah Tabaroka wa Ta’ala dan sadar bahwa Allah Tabaroka wa Ta’ala
memperhatikan dan mengamati mereka... dan ketahuilah bahwa hal ini adalah
perkara yang tidak benar, cara yang salah untuk dilakukan... hal ini merupakan
jalan yang keliru di dalam melalui perkara ini.
Dan ada diantara
mereka yang akan menggambarkan segala sesuatu yang dilakukan oleh seseorang
sebagai hizbiyah. Suatu jama’ah atau para ikhwan yang sedang berkumpul di suatu
ruangan dan berdiskusi dikatakan hizbiyah!!! Suatu jama’ah atau para ikhwan
yang terlibat di dalam suatu yang mereka sepakati dikatakan hizbiyah!! Segala
sesuatunya menurut mereka adalah hizbiyah!!!
Hal ini tentu saja… adalah
cara yang salah di dalam memahamai suatu masalah... ini adalah metode yang
keliru di dalam memahami suatu perkara. Mereka menghendaki supaya kita hanya
berkumpul mengitari satu ulama saja, dan suatu pandangan yang dimiliki oleh
ulama itu maka kita pun harus memegangnya, setiap pendapat yang diambilnya maka
kita pun juga harus mengambilnya...
Kalian harus faham...
bahwa salafiyah lebih luas daripada hal ini!!! Salafiyah lebih besar dari yang
demikian ini!!! Salafiyah tidak dapat dimiliki oleh satu kelompok, suatu
komunitas ataupun suatu jama’ah tertentu. Hal ini haruslah difahami karena hal
ini telah melahirkan banyak kebingungan di dalam fikiran dan memecah belah hati
serta menciptakan problematika yang mengerikan.
Perkara lain yang
mereka lakukan adalah bersikap seperti ini... perkara-perkara ini... setelah
mereka mengumpulkan kesalahan-kesalahan ini dan menyiarkan situasi keluar dari
keadaannya. Meminta fatwa dari seorang syaikh karena (mereka tahu bahwa) syaikh
tersebut hanya akan menjawab berdasarkan dari apa yang ia fahami. Maka syaikh
itu akan menjawab dengan jawaban yang mereka kehendaki bahwa syaikh itu akan
menjawab demikian. Karena, mereka mencari fatwa tertentu yang sebenarnya mereka
kehendaki... mereka mencari fatwa tertentu yang sebenarnya sedang mereka
inginkan....
Padahal ada beberapa
hal... ada banyak hal, yang kalian tidak
bisa memberikan fatwa yang tepat kecuali jika kalian benar-benar memahami
situasi dan kondisi yang melingkupi permasalahan ini, dan inilah sesuatu yang
tidak mereka sampaikan... inilah sesuatu yang tidak mereka sampaikan (kepada
masyaikh)...!!!
Seorang penuntut ilmu
bisa jadi melakukan suatu kesalahan atau bisa jadi memiliki beberapa keraguan
(syubuhat) terhadap sesuatu... ini adalah suatu hal yang kita seharusnya
memberikan waktu atau perhatian.... kita seyogyanya menunjukkan perhatian kita
kepada saudara kita. Dan kita harus yakin menganggap saudara kita seperti...
jika kita kehilangan satu dari saudara kita, bagaikan kehilangan sebagian tubuh
kita... bagaikan ada suatu bagian dari tubuh kita yang terpenggal (putus) jika
kita kehilangan salah satu saudara kita. Oleh karena itu kita... kita
seharusnya lebih memperhatikan saudara-saudara kita dan kita tidak menginginkan
saudara-saudara kita menjadi sesat dan kita juga tidak menghendaki
saudara-saudara kita meninggalkan dakwah ini. Karena itulah... kita harus
menunjukkan kepedulian kita terhadap mereka...
Ini adalah perkara
yang penting yang harus difahami. Ini adalah perkara takwa. Orang-orang ini,
yang melakukan cara-cara demikian ini... harus faham bahwa Allah melihat
mereka. Harus sadar bahwa Allah Tabaroka wa Ta’ala maha mengetahui akan apa
yang mereka perbuat. Mereka harus tahu bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
bersabda : ”Barangsiapa yang mencari-cari kesalahan orang lain dan menyibakkannya,
maka Allah Tabaroka wa Ta’ala akan membuka kesalahan-kesalahannya dan menyibakkannnya
walaupun di tengah-tengah rumahnya sendiri.
Walaupun di dalam rumahnya sendiri!!!” oleh karena itu tunggulah
penyibakan dari Allah... seseorang tidak akan bisa lari dari adzab Allah.
Apakah kita tidak tahu bahwa Allah Tabaroka wa Ta’ala melihat apa yang kita
lakukan? apakah kita tidak tahu bahwa tidak ada suatu perkataan pun yang akan
kita ucapkan melainkan dicatat? Yang mana Allah Tabaroka wa Ta’ala berfirman :
”Dan tidaklah dia berkata apa-apa melainkan ada yang mencatat”
Juga haruslah difahami
bahwa dakwah salafiyah ini berdasarkan hujjah/dalil. Oleh karena itu, jika ada
seorang penuntut ilmu tidak sepakat dengan pendapat ulama tertentu karena
melihat bahwa dalil ulama ini tidak begitu kuat ataupun tidak meyakinkan
dirinya, maka ini adalah suatu hal yang diperbolehkan untuk melakukan tarjih,
mendengarkan ulama ini dan mendengarkan pula ulama lain, sembari mengatakan,
”Yang ini punya dalil (yang kuat) dan aku mengambilnya.” Bukannya malah
bertaklid buta pada seorang individu dan menyetujui seorang individu pada
setiap pernyataan yang dikatakannya tentang setiap orang atau setiap kelompok
di muka bumi... ini yang harus kita fahami!!!
Perkara lain yang juga
harus dihindari (ditinggalkan) adalah mendengarkan setiap orang yang berdakwah
(untuk mencari-cari kesalahan atau ketergelinciran, pent)... Imam dan mujtahidnya
muhadditsin, imam Jarh wa Ta’dil zaman ini, Syaikh Nashirudin al-Albani
rahimahullahu, jika seseorang ada yang bertanya kepada beliau tentang orang
lain, beliau senantiasa menjawab, ”Aku tidak dapat menjawabmu. Jika aku
mengenalmu maka aku akan menjawabmu, jika aku mengenalmu aku akan menjawabmu.”
Jadi, sikap beliau
adalah, beliau tidak akan berbicara tentang orang lain sampai beliau mengenal
mereka. Hal ini dikarenakan beliau tidak mendengar dari segala penjuru dunia
mengenai seseorang yang berbicara tentang sesuatu, dan bahkan beliau tidak
mengenal siapakah individu-individu tersebut. Individu ini berbicara tentang
individu lainnya yang mendukung dakwah dan menyeru kepada salafiyah, menyeru
kepada yang haq selama bertahun-tahun, oleh karena itulah kita tidak mendengar
ucapan-ucapan mereka ataupun menerimanya. Metode ini bukanlah metodenya Imam
Jarh wa Ta’dil... ini bukanlah jalannya orang yang kita duduk di bawah kakinya
dan mempelajari agama ini, orang yang kita tumbuh di dalam majlisnya (yaitu
syaikh Albani, pent)
Ingatlah, hizbiyun
telah mengetahui bahwa kejahatan mereka telah dibongkar, hizbiyun tahu bahwa
kerusakan mereka telah disingkap. Oleh karena itu mereka sekarang menyusup
diantara kita dan menghendaki supaya kita menjadi sibuk antara satu dengan
lainnya, menginginkan kita tersibukkan antara satu dengan lainnya!!! Ahlus
sunnah wal Jama’ah, yaitu mereka yang berada di atas manhaj salaf, seharusnya
mereka bergandengan tangan bersama... seharusnya mereka bergandengan tangan
bersama!!! Daripada kita sibuk di antara sesama, seharusnya kita berdakwah dan
membantah hizbiyun, membantah sufiyun, membantah asy`ariyah dan membantah
seluruh ahlul bid’ah. Namun anehnya, kita ini lebih senang mencari kesalahan
saudara lainnya, mencari kesalahan antara satu dengan lainnya!!!
Tidaklah cukup kalian
mengucapkan kebenaran saja, namun kalian juga harus berlaku adil. Jika kalian
mengucapkan kebenaran di tempat yang tidak semestinya, maka ini termasuk
ketidakadilan. Ini adalah perkara yang telah Allah tampakkan dengan shidq,
kejujuran dan dengan keadilan. Jadi keduanya harus diperhatikan di sini.
Kalian mendapatkan ada
diantara mereka membicarakan salafiyun, namun mereka diam terhadap
seburuk-buruk ahlul bid’ah, diam terhadap seburuk-buruk manusia yang berada di
atas kebatilan, seburuk-buruk orang yang berada di atas manhaj yang salah. Ini
jelas adalah suatu hal yang tertolak.. ini merupakan situasi baru dan perkara
baru yang akan dipergunakan hizbiyun untuk memecah belah hati salafiyun dan
memecah belah antara ulama dan para penuntut ilmu… inilah yg harus kita
sadari!!! Bahwa seseorang itu hendaknya memiliki kelembutan dan haruslah bersikap
adil/lurus.
Ketika saya ditanya
tentang seseorang yang saya ketahui bahwa dirinya adalah salafi, namun
seseorang mengambil ucapannya keluar dari konteks, atau menyodorkan perkataannya
yang mana perkataan ini lain dengan apa yang ia pegang, maka saya akan menjawab
: ”Saya tidak bisa menjawab pertanyaan ini, jika saya tahu maka saya akan
menjawabnya!” saya tidaklah melakukan hal ini karena takut... namun inilah
manhaj!!! Inilah metodologi!! Dan inilah manhaj yang sebagaimana saya lalui dan
saya telah tumbuh dengannya. Sikap yang harus kau ambil adalah sikap untuk
Allah Tabaroka wa Ta’ala dan berdasarkan apa yang Rasulullah dan Allah Tabaroka
wa Ta’ala cintai. Sikap inilah yang seharusnya diambil!!!
Walaupun saya pribadi
telah memisahkan diri saya dari beberapa individu yang mereka adalah
murid-murid syaikh Nashir, yang lebih dari 40 tahun bersama syaikh! (Maksud
beliau adalah syaikh Ibrahim Syaqrah yang terpengaruh oleh benih fikrah
quthbiyun dan menuduh syaikh Albani dengan irja’, pent) Iya, saya memisahkan diri saya dari mereka dan
mengambil sikap melawan mereka ketika saya melihat ini adalah sikap yang harus
saya ambil dalam rangka mendapatkan keridhaan Allah Tabaroka wa Ta’ala, dan
berdasarkan manhaj Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam.
Kita memerlukan al-hilm
dan kesabaran, sedangkan al-hilm ini memerlukan ilmu. Kita membutuhkan ar-Rifq
(kelemahlembutan) dan ketenangan, dan mempergunakan waktu kita. Kita perlu
untuk menerima pendapat saudara kita,
yang mana kita adalah cermin bagi mereka. Jika saudara kita terkena suatu
syubuhat dan masalah, maka hal pertama yang harus kita lakukan adalah menarik
dirinya di sisi kita dan menasehatinya. Hal pertama yang harus kita lakukan
adalah berbicara kepadanya secara langsung, bertatap muka dan menasehatinya.
Aku memohon kepada
Allah Tabaroka wa Ta’ala agar mempersatukan kita di atas yang haq dan
menyelamatkan kita dari kejahatan manhaj yang telah nampak diantara kita,
walhamdulillah.
Aku akan memberikan
kalian sebuah contoh dari sikap ketidakadilan dan manhaj (rusak) ini, yang aku
berbicara tentang orang-orang yang mengumpulkan (mencari-cari) kesalahan,
berdusta dan datang di tengah-tengah ulama. Kita sekarang ini berada di New
York, yang kita tahu bertetangga dengan New Jersey. Apakah ada diantara kalian
yang jahil tentang sikap dari masyaikh terhadap Abu Muslimah (salah seorang
da’i Amerika yang terpengaruh hizbiyah dan membelanya)?
Saya yakin bahwa
setiap orang di ruangan ini tahu bagaimana posisi Syaikh Usamah al-Qusy, Syaikh
Muhammad Musa Nashr dan saya sendiri serta masyaikh lainnya terhadap Abu
Muslimah... bahwa kami mentahdzir dirinya dan kami nyatakan bahwa dirinya
adalah hizbi, kami memperingatkan manusia agar menjauhinya, dan kami robohkan
bangunan (hizbi) yang sedang ia upayakan untuk ia bangun. Organisasi khabits
(busuk) ini, organisasi jelek dan jahat ini, yang mana ia (Abu Muslimah) sedang
berupaya untuk mendirikannya dengan memilih Amir bagi kelompok salafi tertentu,
dan lainnya...
Setiap orang telah
mengetahui posisi kami, bahwa kami mentahdzir darinya!!! mauqif (sikap), posisi
dan pendapat kami adalah jelas. Namun
masih ada saja beberapa orang yang pergi
ke luar negeri, mereka berdusta dan menemui syaikh Rabi’, dan mengatakan
bahwa kami menolong Abu Muslimah, kami menyokong Abu Muslimah dan menganggap
dirinya sebagai salafi. Orang yang sama ini juga berbicara tentang QSS (Qur’an
Sunnah Society), organisasi salafi pertama...organisasi salafi satu-satunya dan
pertama di Amerika Utara... orang-orang ini berkata kepada syaikh Rabi’ bahwa
QSS adalah sururi dan dijalankan oleh sururiyun, saya katakan : QSS adalah
organisasi salafi bahkan sebelum orang ini menjadi muslim... yang mereka
perlukan adalah menunggu dan Allah Tabaroka wa Ta’ala akan menyingkap hakikat
mereka... Allah akan membongkar hakikat mereka!!!
Saya contohkan satu orang lagi dari Indonesia, namanya Ja’far Umar Tholib,
yang mana dia adalah salah satu pimpinan (panglima) laskar di sana, yang
menurut klaimnya, ia akan melakukan jihad atau apapun namanya… dia mampu
menipu, berbohong atau melakukan apapun untuk mendapatkan rekomendasi dari
syaikh Rabi’ dan syaikh Muqbil, semoga Allah menjaga mereka dan memelihara
mereka dari kejahatan orang seperti (Ja’far) ini!!!
Kami pergi mengunjungi Indonesia dan yang kami kunjungi di sana adalah
salafiyin (Ma’had Ali Al-Irsyad Surabaya, pent). Orang ini (Ja’far) menolak dan
mengatakan bahwa kami pergi mengunjungi sururiyin. Namun Allah Tabaroka wa
Ta’ala menyingkap kedoknya sebagai seorang takfiri, sebagaimana seorang yang
mengkafirkan seorang muslim lainnya!!! dan hal ini terjadi di salah satu pulau
di Indonesia, salah satu dari pengikutnya jatuh kepada perbuatan zina, dan dia
(Ja’far) pun merajamnya... dia menerapkan hudud atasnya dan merajamnya!!!
Demi Allah!!! Apakah ada seorang saja dari para ulama yang memperbolehkan
seorang muslim yang tinggal di negeri kaum muslimin melakukan hal ini sendiri
dan menerapkan hudud?!! Adakah diantara kalian yang mengetahui bahwa ada kaset
atau ceramah ulama yang memperbolehkan hal ini?!! Mereka merajam orang ini dan
akhirnya pemerintah menangkapnya...
Berhati-hatilah kalian dari karakter orang-orang yang seperti ini... karena
mereka berada di antara kita. Mereka berusaha untuk menciptakan penyimpangan,
mereka berupaya untuk memutuskan hati dan menciptakan kebencian diantara para
penuntut ilmu dan kaum muslimin lainnya yang berada di atas manhaj salaf.
Inilah yang Allah sebutkan sebagai syaithan, dimana syaithan menyerah agar
supaya dirinya disembah di jazirah Arab, namun (tatkala melihat dirinya tak
mampu) maka syaithan berupaya membuat kebingungan, kehancuran dan masalah
diantara kalian!!! Inilah yang mereka kehendaki.
Subhanakallahumma wabihamdika, asyhadu an Laa ilaaha illa Anta wa
astaghfiruka wa aatubu ilaik.
Translator : Abu Hudzaifah
Sumber : Http://www.freewebs.com/manhajassalafee/Shaykh%20Saleem%20Speaks%20on%20the%20Contemporary%20Affairs.doc