?
NASEHAT SYAIKH ALI HASAN DAN SYAIKH MUSA NASHR KETIKA DAUROH DI MASJID
BRIXTON
http://www.freewebs.com/manhajassalafee/The%20Mashaykh%20of%20Jordan%20on%20Luton%20Conference.doc
Pertanyaan :
Apa yang kita katakan
kepada mereka yang mentahdzir dauroh ini (?The National Salafi Conference 2004?
di Broixton) yang mana mereka mengatakan bahwa kami tidak mentahdzir masyaikh
namun kami mentahdzir Masjid dan panitia yang mengorganisir Dauroh, karena
mereka adalah hizbi?
Jawaban Syaikh Musa :
Ini saatnya bagi seorang Muslim untuk berfikir dengan akalnya dan
menggunakan akalnya secara baik dan meninggalkan taklid. Suatu hal yang membuat
saya heran adalah, apakah kalian mempercayai bahwa orang-orang yang terlibat
dengan hizbiyah akan mencintai ulama dan murid-murid mereka? Apakah mereka akan
mengundang murid-murid yang telah belajar kepada ulama-ulama besar ini, supaya
hadir dan memberikan ceramah? Apakah kalian mempercayai hal ini?? Hal ini
adalah dua hal yang saling berlawanan yang tidak mungkin dapat bersama.
Jika kalian katakan bahwa saudara-saudara yang mengorganisir Dauroh ini
(ikhwan dari Masjid al-Ghuroba, Luton, Inggris, pent) memiliki kehizbiyahan
tertentu, maka jelaskan pada kami dan kepada mereka, karena agama ini
berdasarkan di atas nasihat yang tulus. Apakah kita tidak seharusnya
melaksanakan apa yang diwasiatkan Allah kepada kita, yaitu untuk saling
berwasiat kepada kebenaran dan saling berwasiat di atas kesabaran? Dan saling
mengajak kepada kebenaran dan kesabaran daripada bersembunyi di balik tembok?
Ini adalah suatu musykilah (problema), setelah malam berganti siang,
tidaklah mungkin menuduh seseorang sebagai hizbiyah tanpa bukti, dan ucapan ini
sangat jauh dari adanya bukti, tidak ada bukti pada ucapan mereka! Dan kita
?alhamdulillah- adalah orang yang paling berhasrat menyingkirkan hizbiyah dan
memeranginya dengan segala hal yang mampu kita lakukan. Kita telah dikenal
dengan (sikap seperti ini terhadap hizbiyah) dan kita tidak dikenal sebagai
orang yang menggadaikan agama kita dan bekerjasama dengan mereka (hizbiyun).
Jawaban Syaikh Ali Hasan :
Tahun kemarin, tuduhan ini sedikit berbeda. Tahun kemarin yang terjadi
adalah masyaikh, Lajnah (panitia) yang mempersiapkan dauroh dan Masjid
seluruhnya adalah hizbi. Tahun ini, ada suatu hal yang agak sedikit berbeda,
dimana masyaikh tidak lagi hizbi, namun Masjidnya masih hizbi. Tahun kemarin
kami hadir, beberapa orang bahkan tidak mau mengucapkan salam kepada kami. Kami
datang menempuh perjalanan dari jarak yang jauh dan waktu yang lama, untuk
menghadiri, memberikan ceramah dan ambil bagian di Dauroh ini. Mereka
mengatakan kepada kami, bahwa kami bingung terhadap dakwah dan kami kami tidak jelas
(manhajnya), namun kami adalah orang yang... kami di sini tidak bermaksud
memuji diri kami sendiri namun ini adalah perkataan yang benar, bahwa setelah
Allah Subhanahu wa Ta'ala menanamkan akar dakwah (salafiyah) pada negeri ini
lebih dari 10 tahun yang lalu, dan bahkan kami telah datang ke sini semenjak
itu.
Apa yang menyebabkan mereka merubah tuduhan mereka? Dengan satu alasan,
yaitu bahwa bangunan mereka mempunyai suatu kelemahan, bangunan tersebut tidak
begitu kuat sebagaimana kami datang sebelumnya. Nasehat kami kepada mereka adalah,
takutlah kepada Allah terhadap diri mereka sendiri dan terhadap saudara mereka.
Duduklah kalian sejenak dan muhasabahlah, karena hati seorang hamba berada
diantara dua jari jemari ar-Rahman. Serigala akan memangsa domba yang tersesat
dari kawanannya.
Jadi... yang tampak dari pertanyaan ini adalah, mereka telah melihat
orang-orang yang hadir pada dauroh tahun ini, dan kenyataannya bahwa
orang-orang yang hadir di dalam dauroh ini tidak mampu ditampung oleh Masjid,
sehingga rasa dengki dan hasad memasuki hati mereka, dan mereka menuduh ikhwan
yang mengatur dauroh ini adalah hizbiyah.
Yang seharusnya kita lakukan adalah, kita harus meyakinkan supaya hati kita
terikat dengan para masyaikh salafiyah. Orang-orang seperti ini (yang menuduh)
suatu hari akan dipermalukan atau jika Allah menghendaki, mereka akan bergabung
dengan kita di jalan dakwah. Segala hal yang telah kami ucapkan ini, tidak
berarti bahwa kita tidak dapat memberikan nasehat dan kritik yang membangun,
kritik yang akan memperbaiki hubungan dan orang-orang yang kita berhubungan
dengannya.
Kita semua ini adalah manusia dan kita semua berbuat kesalahan, namun
menuduh seseorang tanpa ada bukti, maka tuduhan tak berdasar tidaklah diterima
di dalam agama. Kami telah katakan berulang kali, supaya tidak (meniti) kepada
jalan ini, manhaj ini dan orang yang mempraktekan manhaj atau jalan ini, dia
tidaklah menghancurkan seorangpun melainkan dirinya sendiri. Oleh karena itu,
kita harus menutup pintu dari mentalitas yang seperti ini, jika seseorang
menyimpang ke kanan atau ke kiri maka dia harus diluruskan, namun tidak dengan
manhaj dan jalan ini.
Kami tidak dapat menggunakan manhaj kaum sufi dan mengatakan bahwa hatiku
meriwayatkan kepadaku yang bersumber dari tuhanku bahwa fulan dan fulan adalah
begini... karena yang demikian ini bukanlah manhaj kita, tanpa dasar dan tanpa
bukti menuduh orang sesuatu yang tidak benar. Kebenaran itu lebih besar dari
seorangpun diantara kami dan setiap orang harus saling mengingatkan satu dengan
lainnya dengan cara terbaik dan menyeru lainnya kepada hal tersebut.