logo SUARA MERDEKA
Line
 Berita Utama Minggu, 6 September 1998  
Line
 

Anwar Batalkan Kampanye Tantang Mahathir

SAMBUT PENDUKUNG: Anwar Ibrahim, Wakil PM Malaysia yang dipecat, menyambut hangat pendukungnya di kediaman pribadi di Kuala Lumpur, kemarin. (Foto:Suara Merdeka/rtr-44b)
KUALA LUMPUR - Mantan Wakil PM Malaysia Anwar secara mendadak membatalkan kampanye reformasi nasional Sabtu kemarin. Menurut seorang juru bicara Anwar, pembatalan itu karena khawatir dia akan ditangkap.

Tokoh berusia 51 tahun itu sebenarnya merencanakan untuk mengunjungi kubu utamanya di Penang, Malaysia Utara, Sabtu kemarin. Dia semula berniat melakukan kampanye reformasi politik keliling Malaysia untuk menantang Mahathir.

Menurut juru bicara Adlin Murtadza Zadrib, Anwar yang juga mantan menteri keuangan itu ketakutan menghadapi kemungkinan penahanannya.

"Kampanye untuk sementara ditunda. Kami merasa takut dia kemungkinan tertangkap basah menghadiri pertemuan umum,'' kata Adlin kepada wartawan, di luar kediaman Anwar.

Setelah dipecat sebagai deputi PM dan menteri keuangan, Anwar dituduh terlibat perzinahan dan tindakan yang membahayakan keamanan nasional.

Kepala Kepolisian Malaysia Abdul Rahim Noor dalam jumpa pers Sabtu mengatakan, Anwar kini sedang dalam penyidikan dan polisi memiliki "empat laporan baru'' mengenai Anwar.

Namun para pendukung Anwar mengatakan, tuduhan tersebut merupakan bagian dari persekongkolan tingkat tinggi. Sejumlah pemimpin oposisi juga memprotes perlakuan polisi terhadap Anwar.

Anwar kemarin bertemu pemimpin Partai Aksi Demokratis (PAD) dan pemimpin oposisi di parlemen, Lim Kit Siang.

Lim menuntut diselenggarakan sidang darurat di parlemen untuk membahas pemecatan Anwar tersebut.

Dia juga mengusulkan pembentukan komisi penyidik kerajaan untuk menangani "tuduhan serius terhadap Anwar'', termasuk perzinahan, pengkhianatan, dan bantahan Anwar.

"Saya tidak berada di sini untuk membela Anwar, tetapi dia berhak mendapat perlakukan yang adil,'' kata Lim. "Kami merupakan teman lama dan sesama anggota parlemen,'' tambahnya.

Kerahkan Mahasiswa

Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai yang berkuasa di Malaysia, tampak khawatir Anwar Ibrahim akan menggunakan "kampus'' sebagai tempat untuk melancarkan gerakan reformasi setelah dia dipecat dari semua jabatan pemerintahan dan keanggotaan UMNO.

Ketua Penerangan UMNO Dr Mohamad Yusof Nor Sabtu kemarin meminta Anwar untuk tidak menggunakan mahasiwa bagi kepentingan pribadinya.

Sementara itu, hasil tes genetik (DNA) Anwar menunjukkan, Anwar tidak punya anak di luar nikah. Tuduhan itu termuat pada buku kontroversial berjudul "Lima Puluh Alasan Mengapa Anwar Tidak Dapat Menjadi PM''. Dalam buku ini disebut nama seorang gadis yang diduga hasil hubungan gelap Anwar.

Inspektur Jenderal Polisi Abdul Rahim Noor mengatakan, tes DNA membuktikan bahwa gadis itu tidak ada hubungan genetik dengan Anwar. "Tuduhan itu tidak benar,'' kata Noor.

Anwar pun, meski dipecat oleh Mahathir, mengatakan tidak merasa dendam terhadap Mahathir. "Saya menghargai Anwar. Sebagai pribadi, saya masih menyukainya,'' ujarnya kepada wartawan.

PM Mahathir Mohamad sampai saat ini belum memberikan alasan terperinci mengapa memecat Anwar. Mahathir hanya mengatakan, Anwar tidak cocok untuk menduduki jabatan itu.

Reformasi

Mengantisipasi kemungkinan Anwar mengerahkan mahasiswa, Mohamad Yusof Nor meminta seluruh rektor universitas di Malaysia untuk ikut memberikan penjelasan yang benar dan tepat mengenai masalah tersebut kepada seluruh mahasiswa di kampus.

"Setiap rektor harus memiliki inisiatif untuk menjelaskan masalah pemecatan Anwar, agar para mahasiswa tidak melakukan tindakan negatif,'' tambahnya.

Yusof Nor menambahkan, pemanfaatan mahasiswa untuk mencapai tujuan dengan "bertopengkan'' reformasi untuk menjatuhkan kepemimpinan negara sudah terjadi di negara lain. Dia tidak menyebutkan negara mana yang mahasiswanya dipergunakan untuk menjatuhkan suatu pemerintahan.

Menyinggung peran media asing, Yusof Nor mengemukakan, "Anwar perlu memastikan apakah dia menggunakan media asing atau dia dijadikan alat media asing untuk agenda mereka sendiri.''

Dia mengharapkan Anwar untuk tetap menunjukkan komitmennya kepada perjuangan partai. "Dr Mahathir pernah dipecat dari partai UMNO, ketika zaman Tun Abdul Rahman, tetapi komitmen Mahathir terhadap partai tidak pernah luntur,'' demikian Yusof Nor.

Pemecatan Anwar dari kabinet bukan bertujuan menjatuhkan seseorang, melainkan merupakan hak prerogatif perdana menteri dan itu merupakan hal yang biasa di negara lain.

Tindakan itu bukan bertujuan membuka aib seseorang, melainkan demi kepentingan bangsa dan negara, khususnya dalam usaha Pemerintah mengatasi krisis ekonomi sekarang.(rtr-gn-52t)


Berita Utama | Bincang Bincang | Semarang | Musik & Film
Karikatur | Olahraga | English | Menu Utama 
Copyright© 1996 SUARA MERDEKA
Hosted by www.Geocities.ws

1