logo SUARA MERDEKA
Line
 Berita Utama Sabtu, 5 September 1998  
Line
 

Anwar Ibrahim Berperilaku Seks Menyimpang?

Anwar Ibrahim (kiri) dan PM Mahathir Mohamad (SM /rtr) 
KUALA LUMPUR - Maniak seks? Atau korban konspirasi? Kemelut politik di Malaysia telah menjadikan sosok Anwar Ibrahim sekarang ini bertolak belakang dari sebelumnya. Dulu dia dipandang sebagai calon kuat perdana menteri, tetapi sekarang dia adalah menteri yang dipecat dari jabatan dan menghadapi tuduhan berat.

Laporan-laporan tertulis dari polisi yang muncul di pengadilan Kamis kemarin, serta beredar luas di seluruh surat kabar, menggambarkan Anwar sebagai seorang biseks dengan nafsu besar yang membahayakan keamanan nasional.

Adapun Anwar mengemukakan, dia menjadi korban konspirasi tingkat tinggi yang dilancarkan para penentangnya. Kelompok itu, ujar Anwar, cemas kalau-kalau dia bakal bermain untuk menggulingkan Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Mahathir sudah 17 tahun bersekutu erat dengan mantan ''anak didiknya'' itu.

Sebuah pernyataan tertulis yang diajukan di Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur Kamis kemarin memaparkan detail-detail cerita ''seram'' dari tujuh orang yang tidak disebutkan identitasnya.

''Seorang saksi pria telah menyatakan dia pernah disodomi Datu Seri Anwar 15 kali,'' demikian salah satu pernyataan dalam laporan enam halaman yang diketik Asisten Komisaris Musa Hassan.

Seorang saksi lain mengatakan, dia menduga adik ipar perempuannya menjalin hubungan seks dengan Anwar.

Doyan Wanita

Bekas sopir pribadi Anwar mengatakan kepada polisi, dia pernah diminta seorang pengusaha rekan Anwar agar menyediakan wanita-wanita suku Cina, Meksiko, Eurasia, serta wanita-wanita dari ras-ras lain untuk keperluan aktivitas-aktivitas seksual tak senonoh.

Sopir itu mengatakan, suatu kali dia pernah melihat Anwar memakai wig (rambut palsu).

Dua saksi wanita mengaku pernah diganggu Anwar, sedangkan seorang wanita lain mengaku dia dan Anwar ''pernah berhubungan seks'' dan kemudian ''membahas persoalan-persoalan politik nasional''.

Laporan polisi itu menyebutkan, terdapat bukti pengusaha tersebut, yang belum lama ini ditangkap karena memiliki amunisi secara ilegal, memberi Anwar 60 juta ringgit (Rp 160 miliar) dalam bentuk uang kontan selama Pemilu 1995.

Dalam laporan tertulis itu diungkapkan keprihatinan, aktivitas-aktivitas Anwar bisa dieksploitasi unsur-unsur subversif di dalam dan luar negeri yang ingin mengacaukan keamanan nasional.

Anwar dikenal luas sebagai muslim yang taat. Dia dihujani banyak tuduhan selama konferensi pers, Kamis kemarin. Dalam konferensi pers itu, Anwar mengatakan semua tuduhan tersebut adalah bagian dari konspirasi untuk menjelek-jelekkan namanya dan menggulingkan dia dari kedudukan.

''Media lokal yang dipimpin orang-orang tertentu juga begitu bernafsu merongrong saya, mulai skandal seks hingga pembunuhan dan agen bangsa asing, korupsi serta penyelewengan,'' kata dia.

''Saya tidak hanya dituduh melakukan aktivitas-aktivitas imoral, tetapi juga dituduh terlibat pembunuhan dan menjadi agen asing. Saya tak punya pilihan lain, kecuali membawa masalah ini ke pengadilan.''

Dia menyebut gugatan pencemaran nama baik yang diajukannya terhadap pengarang buku ''Lima Puluh Alasan Mengapa Anwar Tidak Dapat Menjadi Perdana Menteri''. Buku itu memuat beberapa tuduhan tersebut. Pengadilan Malaysia melarang peredaran buku tersebut. Hakim menyatakan, buku itu tidak lebih dari surat ''dengan tinta beracun''.

Gerakan Pemuda Muslim Malaysia (GPMM), organisasi yang pernah dipimpin Anwar sebelum dia terjun ke dunia politik mainstream, tampil membela Anwar. Organisasi itu menyatakan, media telah bersekutu dengan para penentang Anwar di tubuh partai Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO). (rtr-gn-52g) 


Berita Utama | Semarang | Sala & DIY | Jawa Tengah | Budaya | Olahraga
Internasional | Opini | Ekonomi | Suplemen | Fokus | English | Menu Utama 
Copyright© 1996 SUARA MERDEKA
Hosted by www.Geocities.ws

1