logo SUARA MERDEKA
Line
 Internasional Jumat, 4 September 1998  
Line
 

Anwar Jadi Korban Konspirasi

BERI PENJELASAN: Anwar Ibrahim yang didampingi istrinya, Kamis kemarin memberikan penjelasan kepada para wartawan tentang pemecatannya sebagai deputi PM/menteri keuangan. (Foto: Suara Merdeka/rtr-30)
KUALA LUMPUR - Anwar Ibrahim, mantan deputi PM/menteri keuangan Malaysia yang dipecat oleh PM Mahathir Mohamad hari Rabu lalu, kemarin mengatakan dia menjadi korban konspirasi tinkat tinggi pemerintah.

Dia menyatakan hal itu dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, yakni pemunculannya yang pertama di muka umum sejak dipecat. Pada konferensi pers itu, dia didampingi oleh istrinya.

''Saya sungguh-sungguh terkejut dan terguncang setelah mengetahui instrumen-instrumen pemerintahan telah digunakan dengan cara yang kotor untuk menyingkirkan saya,'' katanya.

Ucapannya berkali-kali terinterupsi oleh teriakan para pendukungnya, yang mengucapkan ''Allahu Akbar''.

Mahathir tidak memberikan alasan bagi pemecatan Anwar (51). Tetapi Anwar mengatakan, dia agaknya disingkirkan setelah ada persepsi di kalangan umum bahwa dia akan menggantikan Mahathir sebagai PM.

Rabu lalu, Kepolisian Federal mengatakan Anwar sedang disidik sehubungan dengan adanya sangkaan terlibat skandal seks dan melanggar peraturan tentang pembiayaan kampanye pemilu.

Anwar jugab meminta para pendukungnya untuk tetap tenang dan menghindari tindakan yang melanggar undang-undang.

Wakil Sekretaris Pergerakan Pemuda UMNO Saifuddin Nasution, yang berada di rumah Anwar Ibrahim di Bukit Damansara, mengemukakan Anwar menyampaikan pernyataan itu kepada sekitar 1.000 pendukungnya, yang mendatangi rumahnya pada Rabu malam.

Menurut Saifuddin Nasution, Anwar menyampaikan kesediaannya menghadapi segala tuduhan yang akan diajukan kepadanya. ''Kebenaran tetap kebenaran,'' kata Anwar, seperti dikutip Saifuddin.

Tidak Ditahan

Sementara itu Kepala Kepolisian Malaysia Abdul Rahim Noor, sebagaimana diberitakan kantor berita Bernama, pada Rabu malam membantah Anwar telah ditahan.

''Itu tidak benar. Tidak ada penahanan berdasarkan ISA (Akta Keamanan Internal). Sejauh ini tidak ada penahanan,'' katanya, kendati dia membenarkan polisi tengah menyidik Anwar berkaitan dengan buku berjudul ''50 Alasan mengapa Anwar tidak dapat menjadi PM'''.

''Ada banyak hal yang dibicarakan mengenai mantan deputi PM. Jadi tentu saja diperlukan penyidikan atas dirinya, di samping terhadap pengarang buku itu sendiri,'' katanya.

Pengadilan Tinggi Malaysia pada 31 Juli lalu mengeluarkan keputusan keras terhadap Anwar, agar dia menghentikan distribusi buku tersebut sementara menunggu berakhirnya penyidangan atas pengarangnya, Abdul Khalid dan penerbitnya, Media Pulau Legenda.

Anwar, yang sebelum pemecatan disebut-sebut sebagai calon pengganti PM Mahathir Mohamad, bersikeras buku tersebut mengandung tuduhan palsu terhadapnya.

Kepala Kepolisian Malaysia juga mengatakan, polisi menjaga dua bekas kantor Anwar di Departemen PM dan Kementerian Keuangan ''Kami menjaga dokumen pemerintah,'' kilahnya.

Teruskan Perjuangan

Para pendukung Anwar sepanjang Rabu malam hingga Kamis kemarin bertahan di sekitar kediaman Anwar Ibrahim, tetapi pihak kepolisian yang banyak berjaga di sekitar lokasi tersebut belum melakukan penangkapan terhadap para pendukungnya itu.

Ketua Pergerakan Pemuda UMNO, Ahmad Zahid Hamidi yang berada di kediaman Anwar, mengimbau para pendukung agar meneruskan perjuangan membela rakyat seperti yang digariskan Anwar Ibrahim.

Zahid menyatakan, massa yang berkumpul di sekitar kediaman Anwar setelah tersiarnya berita mengenai pemecatan tokoh tersebut, datang ke tempat itu secara spontan.

Dia membantah organisasi yang dipimpinnya sengaja mengerahkan massa untuk berkumpul di depan rumah Anwar. Menurutnya, massa berkumpul di sekitar kediaman Anwar untuk salat magrib, membaca surat Yasin, dan sembahyang hajat.

Salah seorang putra Anwar Ibrahim, Nurul Nuha, ketika ditanya wartawan mengatakan: ''Apa nak buat. Kami terpaksa hadapinya.''

Sementara itu, Menteri Pendidikan Najib Tun Razak meminta rakyat Malaysia dan anggota UMNO agar tenang dan meletakkan kepentingan partai di atas segalanya.

''Saya percaya Dr Mahathir telah meneliti segala fakta secara mendalam sebelum membuat keputusan,'' katanya. ''Marilah kita semua memberi kepercayaan sepenuhnya dan berdiri teguh di belakang pucuk pimpinan partai dan pemerintahan yang dipimpin Dr Mahathir Mohamad.''

Menteri Pertahanan Syed Hamid Albar mengemukakan, perdana menteri mempunyai alasan yang cukup untuk mengambil tindakan bagi kepentingan negara. ''Saya yakin Perdana Menteri bertindak bukan mengikut emosi atau kepentingan pribadi,'' tambahnya.

Dia berharap anggota UMNO tetap mendukung tindakan Mahathir.

Presiden Partai Persatuan Cina Malaysia (MCA) Dr Ling Liong Sik mengatakan, partainya menghormati keputusan Mahathir. ''Kita mendukung keputusan itu, karena kita telah memilih Mahathir sebagai perdana menteri, dan dia punya hak untuk mengambil keputusan itu,'' katanya.

Ling yang menteri perhubungan itu mengemukakan, tidak ada tanda-tanda akan diambil keputusan untuk memecat Anwar, ketika Rabu pagi lalu diadakan sidang kabinet. 

Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Urusan Konsumen, Megat Juned Megat Ayob, menyatakan rasa sedih atas kejadian itu, karena sekarang negara sedang menghadapi krisis ekonomi. (rtr-ed-ant-30) 


Berita Utama | Semarang | Sala & DIY | Jawa Tengah | Budaya | Olahraga
Internasional | Opini | Ekonomi | Suplemen | Fokus | English | Menu Utama 
Copyright© 1996 SUARA MERDEKA
Hosted by www.Geocities.ws

1