logo SUARA MERDEKA
Line
 Berita Utama Kamis, 3 September 1998  
Line
 

Mahathir Pecat Anwar Ibrahim

Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad 
KUALA LUMPUR - Deputi PM merangkap Menteri Keuangan Malaysia, Anwar Ibrahim, Rabu kemarin dipecat dari pemerintahan. Demikian pengumuman Kantor Perdana Menteri, semalam.

Kantor itu mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Anwar Ibrahim telah dipecat sebagai deputi PM dan menteri keuangan. Pemecatan ini berlaku efektif sejak pukul 17.30 (16.30 WIB) Rabu.''

Pernyataan yang hanya terdiri atas tiga kalimat tersebut menyebutkan, semua jabatan Anwar telah pula dicopot. Raja Malaysia telah diberi tahu perihal pemecatan tersebut.

Namun, pernyataan itu tidak memberikan alasan pemecatan Anwar. Seorang asisten PM Mahathir Mohamad mengatakan, penjelasan lebih terperinci akan dikeluarkan Kamis ini.

Pemecatan Anwar Ibrahim terjadi lima hari setelah Gubernur Bank Negara (bank sentral) dan wakilnya mengundurkan diri, akibat selisih kebijakan dengan PM Mahathir.

Sekitar 30 wartawan sejak Rabu sore berkumpul di muka rumah Ibrahim di Kuala Lumpur. "Saya kira akan ada pernyataan penting malam nanti,'' kata seorang pejabat yang tidak mau disebutkan namanya, menjelang pengumuman pemecatan Anwar.

"Ada banyak desas-desus belakangan ini,'' kata pejabat yang bekerja di kantor PM Mahathir Mohamad itu.

Para pejabat Pemerintah dan diplomat mengatakan kepada Reuters, mereka menduga Anwar Ibrahim - yang terus berseteru dengan Mahathir - telah memutuskan mundur dari kabinet.

Pagi harinya, seorang pejabat UMNO (partai yang dipimpin Mahathir) mengatakan, telah diputuskan untuk mengajukan pertemuan para pembuat kebijakan UMNO, yang semula dijadwalkan pekan depan.

Dewan Agung UMNO semula akan mengadakan pertemuan 8 September, kata pejabat itu. Dia tidak mengemukakan alasan bagi percepatan pertemuan tersebut.

Anwar (51) menjadi menteri keuangan sejak 1991 dan kemudian merangkap pula sebagai deputi PM pada 1993. Dia sebenarnya telah disebut-sebut bakal menggantikan Mahathir, yang menjadi PM sejak 18 tahun lalu.

Tetapi perbedaan pendapat yang terus meningkat di antara keduanya telah mengurangi pengaruh Ibrahim.

Selasa lalu, PM Mahathir dan orang kepercayaan barunya, Daim Zainuddin, memberlakukan langkah radikal untuk mengendalikan modal. Daim adalah menteri khusus ekonomi.

Langkah radikal itu sangat bertentangan dengan agenda ekonomi Anwar Ibrahim, yang menghendaki Malaysia lebih liberal dalam menangani perekonomian.

Ringgit Dipatok

Sementara itu, Bank Negara mematok kurs tukar mata uangnya (ringgit) pada posisi satu dolar setara dengan 3,80 ringgit.

PM Mahathir mengemukakan, kebijakan pengendalian lalu lintas devisa yang diterapkan Malaysia itu bisa disebut sebagai last resort.

Dengan kebijakan tersebut, transfer dana antarrekening luar negeri membutuhkan persetujuan bank sentral Malaysia. Hal yang sama juga berlaku bagi penarikan ringgit dari rekening luar negeri.

Pembelian dan penjualan aset yang berhubungan dengan ringgit hanya bisa dilakukan melalui lembaga penyimpanan resmi. Sementara itu, seluruh pembayaran ekspor dan impor harus menggunakan mata uang asing.

Ringgit yang dibawa keluar atau masuk ke Malaysia mulai 1 Oktober, akan dibatasi maksimal 1.000 ringgit. Warga Malaysia yang ke luar negeri hanya dibolehkan membawa maksimun 10.000 ringgit.

Kemarin, Bank Negara mengatakan nilai tukar tetap itu akan diberlakukan tanpa batas waktu.(rtr-ed-30g)


Berita Utama | Semarang | Sala & DIY | Jawa Tengah | Budaya | Olahraga
Internasional | Opini | Ekonomi | Suplemen | Fokus | English | Menu Utama 
Copyright© 1996 SUARA MERDEKA
Hosted by www.Geocities.ws

1