logo SUARA MERDEKA
Line
 Internasional Rabu, 23 September 1998  
Line
 

Wan Azizah Tuding Polisi Suntikkan HIV pada Anwar

KUALA LUMPUR - Wan Azizah Wan Ismail, istri mantan wakil PM/menkeu Malaysia Anwar Ibrahim, Selasa kemarin diperiksa oleh Kepolisian Federal atas tuduhan mengeluarkan hasutan.

Azizah dituduh menghasut masyarakat, karena dia mengatakan suaminya kemungkinan disuntik dengan virus HIV (penyebab AIDS), agar polisi bisa membuktikan dia benar-benar telah melakukan sodomi.

Juru bicara kepolisian mengatakan, pernyataan Wan Azizah tersebut mengandung unsur-unsur hasutan yang bisa menimbulkan kebencian terhadap lembaga peradilan di Malaysia.

"Kami mendengar kabar bahwa dia mengatakan nyawa Anwar dalam bahaya karena dia bisa jadi telah disuntik virus HIV agar Pemerintah punya dalih untuk membenarkan tuduhan terhadap Anwar, dengan mengorbankan nyawanya. Itulah sebabnya mengapa saya khawatir atas keselamatan suami saya,'' kata Wan Azizah saat wawancara televisi Senin malam lalu.

Kantor berita Bernama memberitakan, polisi sedang mengusut soal pernyataan tersebut.

"Kepala Humas Markas Kepolisian Federal Ghazali Mohd Amin mengatakan, polisi sedang mengakji secara serius pernyataan Wan Azizah karena mengandung unsur-unsur hasutan yang bisa menyebabkan kebencian terhadap lembaga peradilan di Malaysia,'' demikian Bernama melaporkan.

Diperingatkan

Wan Azizah Wan ismail mengatakan, polisi juga sudah memberitahu dia agar tidak terlibat dalam "drama lain''. Seorang politikus kawakan mengecam pemberitahuan polisi kepada Azizah itu. Dia menyebut tindakan polisi "bentuk intimidasi''.

Polisi Senin lalu juga menangkap 11 pendukung Anwar karena dituduh membahayakan keamanan negara, sesuai rumusan dalam pasal UU subversi itu.

"Amnesti Internasional sangat prihatin karena Anwar Ibrahim dan tahanan-tahanan lain ditangkap semata-mata karena pandangan-pandangan politik kritis mereka,'' demikian pernyataan lembaga advokasi HAM di London ini.

Menurut Amnesti, penangkapan itu tampaknya memperlihatkan bahwa pemerintah lebih berniat mengejar agenda politik daripada melakukan penyelidikan independen terhadap tuduhan kriminal yang ditimpakan kepada Anwar, untuik kemudian menggelar pengadilan terbuka dan adil.

Pihak Kepolisian Federal tidak mengesampingkan kemungkinan penangkapan-penangkapan lagi untuk menumpas pendukung Anwar. "Dalam perkembangan penyelidikan kami, bukan tidak mungkin akan makin banyak lagi orang-orang yang ditangkap sesuai ketentuan ISA,'' kata Yaacob Amin kepada harian Star terbitan Kuala Lumpur.

Mempermalukan Mahathir

Protes yang digelar pendukung Anwar Minggu dan Senin lalu telah membuat malu Mahathir, karena bersamaan waktunya dengan penutupan Pesta Olah Raga Persemakmuran dan kunjungan Ratu Elizabeth.

Beberapa anggota polisi Selasa kemarin mendatangi kediaman Anwar untuk berbicara dengan istrinya. Menurut Wan Azizah, polisi juga mendatanginya Senin malam lalu.

"Ada tiga perwira polisi yang datang Senin malam lalu. Mereka mengatakan kepada saya, jangan membuat drama-drama lebih jauh lagi karena hal itu akan sangat menganggu,'' kata Azizah kepada wartawan.

"Menurut saya, ucapan itu hanya intimidasi dan usaha untuk menakut-nakuti pendukung Anwar,'' kata politikus Marina Yusuf.

Sembari membandingkan dirinya dengan Sonia Gandhi (janda mendiang PM India Rajiv Gandhi), Azizah mengatakan dia tidak bakal mundur dan tetap akan memberikan keterangan pers untuk membebaskan suaminya dan menjelaskan pandangan-pandangan Anwar.

Namun Azizah mengatakan, dia tidak bermaksud menggelar rapat umum di rumahnya. Ribuan pendukung Anwar sampai kemarin masih berkumpul di rumah Anwar sambil meneriakkan slogan-slogan antipemerintah dan anti-Mahathir.

Kelompok HAM Suara Rakyat Malaysia (Suaram) di Kuala Lumpur menyatakan, ISA mengancam HAM dan demokrasi. "Bukan hanya hak-hak para tahanan saja yang dipancung, tetapi ISA juga memberikan kewenangan mutlak bagi seseorang untuk menentukan nasib para pembangkang negeri ini,'' demikian pernyataan Suaram. (rtr-gn-52)


Berita Utama | Semarang | Sala & DIY | Jawa Tengah | Budaya | Olahraga
Internasional | Opini | Ekonomi | Suplemen | Fokus | English | Menu Utama 
Copyright© 1996 SUARA MERDEKA
Hosted by www.Geocities.ws

1