logo SUARA MERDEKA
Line
 Internasional Jumat, 18 September 1998  
Line
 

Anwar Nekat Pergi ke Basis Oposisi

KUALA LUMPUR - Mantan menkeu Malaysia Anwar Ibrahim tak gentar menghadapi ancaman akan ditangkap. Seperti dikemukakan para pembantunya Kamis kemarin, pekan ini dia akan berkunjung ke Negara Bagian Kelantan, yang dikenal sebagai basis oposisi Islam, untuk menyampaikan orasi di hadapan para pendukungnya.

Dalam safari selama tiga hari itu, di samping mengunjungi Kelantan, Anwar juga akan berkunjung ke Negara Bagian Trengganu dan Pahang, yang berbatasan dengan Kelantan.

Rabu lalu polisi menangkap Mohamad Azmin Ali, penasihat politik senior Anwar. Anwar mengatakan, dia menduga dirinya pun akan segera ditangkap.

Namun untuk melakukan itu, katanya, mungkin pihak berwajib akan menunggu sampai setelah berakhirnya Pekan Olah Raga Persemakmuran Ke-16 di Kuala Lumpur hari Senin pekan depan.

Direktur Penyidik Kriminal Kepolisian Malaysia, Yaacob Mohd Amin, mengatakan, Azmin akan ditahan selama sepekan berdasarkan UU Pidana.

Penangkapan Azmin merupakan yang kelima dalam kaitannya dengan penyidikan polisi atas dugaan ''perilaku seks tak senonoh'', pengkhianatan, dan korupsi yang dilakukan Anwar.

Pemecatan Anwar bersamaan waktunya dengan pemberlakuan kontrol devisa ketat oleh pemerintahan PM Mahathir Mohamad. Anwar sangat menentang kebijakan tersebut.

Di antara mereka yang ditangkap adalah seorang warga negara Pakistan, seorang pengusaha Malaysia, dan mantan sekretaris pribadi Anwar di Departemen Keuangan.

Menurut Anwar, yang sebelumnya disebut-sebut sebagai calon kuat pengganti Mahathir, penangkapan itu merupakan bagian dari kampanye untuk mencemarkan nama baiknya.

Polisi Lepas Tangan

Para pembantu Anwar mengatakan Kamis kemarin, Anwar akan singgah di Negara Bagian Kelantan, yang diperintah oleh Partai Islam Se-Malaysia (PAS), Jumat ini. Kelantan adalah satu-satunya negara bagian dari 13 negara bagian di Malaysia yang diperintah oleh partai oposisi.

Anwar, yang pernah menjadi pemimpin pemuda Islam vokal, kemarin bertolak menuju Negara Bagian Pahang untuk mengadakan rapat umum. Setelah itu, dia akan menyampaikan orasi dan menghadiri salat Jumat di Negara Bagian Trengganu.

Anwar, yang dipecat sebagai wakil PM/Menkeu pada 2 September lalu, dan dipecat dari Partai UMNO sehari kemudian, masih terus mengadakan pertemuan-pertemuan di kediamannya di pinggiran Kuala Lumpur.

Pertemuan itu dihadiri ribuan pendukungnya. Meskipun tidak memberi izin untuk acara tersebut, polisi tidak mau campur tangan.

Akhir pekan lalu, dia berkunjung ke desanya di Negara Bagian Penang dan kemudian ke Negara Bagian Kedah (kampung halaman Mahathir), dan menyampaikan orasi di depan puluhan ribu orang yang menyerukan slogan ''reformasi''.

Rabu lalu, dia pergi ke kota Kajang di pinggiran ibu kota, untuk menandatangani petisi berisi permohonan pengampunan bagi pemimpin oposisi Lim Guan Eng yang dipenjara.

Lim, ketua sayap pemuda Partai Aksi Demokrasi (PAD), sedang menjalani hukuman penjara 18 bulan karena dituduh menghasut dan menyiarkan berita bohong.

Dalam pidatonya di sebuah desa di Negara Bagian Selangor, Anwar mengatakan dia punya bukti, termasuk tape, yang disimpan di 30 sampai 40 tempat di Malaysia dan luar negeri, yang bisa membuktikan bahwa Lim tidak bersalah.

Selasa lalu, Anwar membandingkan tindakan polisi menangkap para mantan pembantu dan teman-temannya dengan aksi brutal dinas intelijen Israel, Mossad.

Namun Kepala Kepolisian Federal Abdul Rahim Mohamad Noor mengatakan, pernyataan Anwar itu tak bisa diterima.

''Jika benar Anwar telah menyamakan penyidikan polisi Malaysia dengan tindakan dinas intelijen Israel, polisi merasa sangat terusik. sebab, kata Israel sangat sensitif bagi rakyat dan negara Malaysia,'' kata Abdul Rahim, seperti dikutip kantor berita Bernama. (rtr-D17-30)


Berita Utama | Semarang | Sala & DIY | Jawa Tengah | Budaya | Olahraga
Internasional | Opini | Ekonomi | Suplemen | Fokus | English | Menu Utama 
Copyright© 1996 SUARA MERDEKA
Hosted by www.Geocities.ws

1