logo SUARA MERDEKA
Line
 Internasional Kamis, 17 September 1998  
Line
 

Polisi Makin Perketat Pengawasan terhadap Anwar

KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia Rabu kemarin semakin memperketat pengawasan terhadap mantan menteri keuangan Anwar Ibrahim. Sementara itu Azmin Ali, mantan sekretaris pribadi Anwar, kemarin ditahan di kantor Kepolisian Kuala Lumpur.

Mohamed Azmin Ali datang ke markas Kepolisian Federal di ibu kota Rabu pagi kemarin. Menurut keterangan saksi mata, dia didampingi dua orang pengacara.

Azmin kepada wartawan mengatakan, polisi telah memintanya datang ke markas kepolisian untuk diperiksa dan ditanyai berkaitan dengan dugaan kasus tersebut.

Namun tidak lama kemudian Anwar mengatakan kepada para wartawan, mantan sekretarisnya itu ditahan di kantor Kepolisian Federal. "Pengacara Azmin memberitahu saya, dia ditahan pagi ini,'' kata Anwar.

Inspektur Jenderal Polisi Federal Abdul Rahim Noor mengatakan Selasa malam lalu, pihak berwenang sudah siap memperoleh perintah pengadilan agar bisa memaksa Azmin mengeluarkan pernyataan di depan polisi.

Abdul Rahim membenarkan, sekretaris mantan Menkeu Anwar dan seorang mantan penulis pidato, telah ditangkap berkaitan dengan pengusutan dugaan tindak kriminal Anwar.

Anwar bakal ditangkap apabila dia terus mengadakan pertemuan-pertemuan dan kampanye terbuka tanpa izin dari kepolisian, demikian dikemukakan Abdul Rahim sebagaimana dikutip kantor berita Bernama.

"Jika tidak ada izin, maka dia tidak dapat mengadakan pertemuan terbuka,'' kata Abdul Rahim kepada wartawan saat menghadiri Pesta Olah Raga Persemakmuran ke-16 di Kuala Lumpur. "Selaku mantan anggota kabinet, dia seharusnya tahu peraturan itu.''

Anwar dipecat 2 September lalu dan digeser dari jabatan di partai UMNO dua hari kemudian. Anwar belakangan ini menggelar kampanye dan rapat akbar di kediamannya di Kuala Lumpur serta di daerah-daerah lain. Kampanye Anwar selalu dibanjiri ribuan pendukungnya. Polisi belum melakukan intervensi pada rapat akbar itu kendati kepolisian juga belum pernah memberikan izin.

Intimidasi Para Saksi

Anwar mengatakan Selasa lalu, dia sudah menduga kalau dia akan ditangkap setelah Pekan Olah Raga persemkamuran selesai Senin mendatang.

Tokoh yang dulu disebut-sebut sebagai pengganti PM Mahathir Mohamad ini mengatakan kepada wartawan, penangkapan-penangkapan itu merupakan bagian dari kampanyenya untuk mencemarkan nama baiknya dan mengawali penangkapan terhadap dirinya.

"Mereka akan menunggu sampai Ratu Inggris meninggalkan Kuala Lumpur, dan kemudian mereka akan melakukan apa pun yang dianggap perlu,'' kata dia.

Anwar menegaskan kembali, dia menganggap dirinya sebagai korban persekongkolan tingkat tinggi, bertujuan mendongkel dia dari karir politik. Dia mengatakan, polisi mengintimidasi para saksi mata dalam kasus ini.

Abdul Rahim menyatakan, polisi Senin lalu sudah menangkap Munawar Anees, seorang warga Pakistan yang memiliki izin tinggal menetap di Malaysia.

Anwar mengatakan, Munawar ditangkap berdasarkan UU Keamanan Dalam Negeri (ISA). Sesuai ketentuan dalam UU ini, polisi dibenarkan menangkap tersangka tanpa tuduhan terlebih dahulu.

Munawar bekerja di sebuah perusahaan penerbitan dan selama ini dia ikut menulis pidato-pidato Anwar, kata pembantu mantan menteri itu.

"Saya sekali lagi yakin hal ini merupakan suatu rencana saling terkait dan persekongkolan agar mereka bisa dipakai untuk mendakwa saya, mungkin sebagai seorang agen asing,'' kata Anwar.(rtr-gn-52) 


Berita Utama | Semarang | Sala & DIY | Jawa Tengah | Budaya | Olahraga
Internasional | Opini | Ekonomi | Suplemen | Fokus | English | Menu Utama 
Copyright© 1996 SUARA MERDEKA
Hosted by www.Geocities.ws

1